Cara Mengetahui Usus Buntu dengan Mengangkat Kaki, Ini Faktanya

cara mengetahui usus buntu dengan mengangkat kaki

Cara Mengetahui Usus Buntu dengan Mengangkat Kaki, Ini Faktanya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Cara mengetahui usus buntu dengan mengangkat kaki atau dalam dunia medis dikenal sebagai psoas sign adalah salah satu metode awal untuk mendeteksi kemungkinan usus buntu. Cara ini juga sering dianggap dapat membedakan nyeri perut biasa dengan gejala usus buntu. Namun, sebelum melakukannya, Anda perlu memahami efektivitas dan keterbatasan cara mengetahui usus buntu dengan mengangkat kaki. Hal ini dikarenakan diagnosis usus buntu tidak cukup hanya dengan satu metode saja. Lalu, apa saja penyebab dan gejala usus buntu, serta bagaimana cara mengetahui usus buntu dengan mengangkat kaki? Berikut informasi selengkapnya.

Gejala Usus Buntu

Meski bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun ada beberapa gejala usus buntu yang umum ditemukan, yaitu:

  • Nyeri yang parah ketika batuk, ditekan, atau bergerak.
  • Nyeri perut di sekitar pusar, lalu menyebar ke perut kanan bawah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Demam ringan.
  • Perut kembung.
  • Sembelit atau diare.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama nyeri perut di kanan bawah yang parah, segera ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Penyebab dan Faktor Risiko Usus Buntu

Usus buntu disebabkan oleh penyumbatan pada lapisan usus buntu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Pembesaran jaringan limfoid di dinding usus buntu.
  • Tinja yang mengeras.
  • Infeksi cacing.
  • Tumor.

Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko usus buntu, yaitu:

  • Jenis kelamin: umumnya terjadi pada pria.
  • Usia: umumnya terjadi pada usia 10-30 tahun.
  • Riwayat keluarga: memiliki anggota keluarga yang pernah mengidap usus buntu.

Cara Mengetahui Usus Buntu dengan Mengangkat Kaki

Diagnosis pasti usus buntu memerlukan beberapa tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis profesional. Namun, terdapat cara sederhana untuk mendeteksi kemungkinan usus buntu dengan mengangkat kaki, yang dikenal juga sebagai pemeriksaan psoas sign.

  1. Pemeriksaan psoas sign

Tes ini berfungsi sebagai sinyal awal gejala usus buntu dengan cara berbaring dan mengangkat kaki kanan lurus ke atas. Jika Anda mengalami nyeri parah di perut kanan bawah ketika melakukan tes ini, bisa menjadi tanda iritasi atau peradangan di otot psoas akibat usus buntu.

Namun, tes ini bukan penentu utama diagnosis usus buntu. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor lain yang dapat memicu nyeri ketika mengangkat kaki, seperti ketegangan otot, gangguan pada tulang belakang, atau cedera sebelumnya. 

2. Keterbatasan tes angkat kaki

Meski nyeri bisa menjadi gejala usus buntu, namun jika Anda merasa nyeri, belum tentu itu artinya usus buntu. Nyeri ketika mengangkat kaki bisa disebabkan oleh beragam faktor, seperti radang panggul, infeksi saluran kemih, atau saraf terjepit.

Jika Anda hanya mengandalkan tes angkat kaki, risiko salah diagnosis bisa lebih tinggi dan kemungkinan besar Anda tidak mendapatkan penanganan dari dokter yang seharusnya segera dilakukan.

3. Risiko menunda penanganan

Hanya mengandalkan tes angkat kaki untuk diagnosis usus buntu bisa membuat Anda menunda pergi ke dokter. Padahal, jika Anda benar-benar mengalami usus buntu, risikonya bisa berbahaya. 

Jika tidak segera ditangani, usus buntu bisa pecah dan menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi berat di rongga perut, yang membahayakan nyawa dan memerlukan operasi darurat.

4. Gejala lain yang tidak boleh diabaikan

Gejala umum usus buntu berupa nyeri perut di kanan bawah dan disertai gejala lain, seperti mual, demam, muntah, perut kembung, dan kehilangan nafsu makan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya jangan hanya mengandalkan tes angkat kaki. Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan untuk mengenali gejala usus buntu secara menyeluruh dan mencegah risiko komplikasi.

Komplikasi Usus Buntu

Jika tidak ditangani dengan tepat, usus buntu bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Perforasi (usus buntu pecah), bisa menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi pada lapisan perut.
  • Sepsis, yaitu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.
  • Abses, yaitu penumpukan nanah di sekitar usus buntu.

Komplikasi tersebut bisa membahayakan nyawa dan memerlukan penanganan medis intensif secepatnya.

Pencegahan Usus Buntu

Risiko terkena usus buntu bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:

  1. Konsumsi makanan berserat

Serat berperan penting dalam melancarkan pencernaan dan memudahkan pembuangan tinja, sehingga dapat mencegah terjadinya usus buntu. Untuk mendapatkan asupan serat, konsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, oatmeal, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

2. Minum air putih yang cukup

Minum air putih yang cukup dapat memaksimalkan kinerja usus dalam mencerna makanan dan menghasilkan tinja. Hal ini bisa membantu mencegah terjadinya usus buntu. Pastikan Anda minum air putih setiap hari setidaknya 8 gelas per hari.

3. Konsumsi makanan probiotik

Bakteri baik dalam probiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam tubuh, termasuk bakteri penyebab peradangan atau infeksi usus buntu. 

Untuk mendapatkan asupan probiotik, konsumsi tempe, yogurt, atau kimchi. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas probiotik dalam mencegah usus buntu.

4. Cek kesehatan ke dokter secara rutin

Pada sebagian kasus, usus buntu bisa dialami oleh orang yang pernah mengalami cedera di perut atau memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami usus buntu.

Orang dengan kondisi tersebut harus melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin untuk mendeteksi usus buntu dan mendapatkan perawatan medis yang sesuai. Dengan begitu, risiko terkena usus buntu bisa dicegah.

Metode Diagnosis Usus Buntu yang Dianjurkan

Selain melakukan metode psoas sign untuk mendeteksi kemungkinan usus buntu, Anda bisa melakukan beberapa metode berikut:

  • Jika Anda mengalami nyeri perut kanan bawah, segera ke dokter.
  • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara menekan beberapa titik di perut untuk memastikan sumber nyeri dan penyebabnya.
  • Menjalani pemeriksaan tambahan, seperti CT scan, USG, atau tes darah, jika diperlukan untuk memastikan diagnosis.
  • Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan dan diagnosis Anda.
  • Konsultasikan ke dokter terkait penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Cara mengetahui usus buntu dengan mengangkat kaki bisa menjadi metode awal untuk mendeteksi kemungkinan usus buntu, namun tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan. 

Jika Anda mengalami demam tinggi, nyeri parah, muntah, atau gejala lain yang semakin parah, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebabnya, memberikan diagnosis yang tepat dan memberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout