Cara Mengatasi Morning Sickness di Trimester Pertama yang Efektif
Morning sickness atau mual adalah gejala yang umum dialami oleh bumil saat trimester pertama. Meski demikian, morning sickness bisa memicu ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas. Untuk mengurangi ketidaknyamanan, ada beragam cara mengatasi morning sickness di trimester pertama yang efektif.
Morning sickness yang disertai dengan keinginan untuk muntah memang merepotkan bumil jika tidak ditangani. Oleh karena itu, agar kehamilan tetap lancar dan nyaman, berikut beragam cara mengatasi morning sickness di trimester pertama yang bisa diterapkan.
Penyebab Morning Sickness
Perubahan hormon adalah penyebab umum morning sickness. Para ahli menduga kaitan antara Human chorionic gonadotropin (hCG) dan morning sickness. Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang berperan untuk mengendalikan kehamilan dan menstabilkan produksi hormon kehamilan lainnya, yaitu progesteron. Selain itu, morning sickness dikaitkan dengan peningkatan kemampuan indera penciuman dan sensitivitas bumil terhadap bau, sehingga memicu mual.
Beragam Cara Mengatasi Morning Sickness di Trimester Pertama
Ada beragam cara mengatasi morning sickness trimester pertama yang bisa diterapkan oleh bumil di rumah, yaitu:
- Tidur yang cukup, karena kelelahan berisiko memperparah morning sickness.
- Banyak minum air putih di pagi hari.
- Mengonsumsi biskuit atau roti kering, terutama saat bangun tidur di pagi hari atau terbangun di malam hari.
- Hindari mengonsumsi makanan yang panas, karena aromanya lebih mudah tercium dan memperparah morning sickness.
- Memperbanyak asupan protein dan karbohidrat yang mudah dicerna, misalnya susu, keju, yoghurt, apel, atau kraker.
- Tidak mengonsumsi makanan berlemak tinggi, makanan asin, dan makanan pedas.
- Makan dengan porsi kecil, namun sering.
- Memperbanyak asupan vitamin B6, misalnya biji-bijian utuh dan kacang-kacangan.
- Mengonsumsi jahe atau produk berbahan jahe, misalnya permen jahe atau teh jahe, untuk mengurangi mual.
- Tidak mengonsumsi makanan dengan aroma yang memicu mual.
- Menghirup udara segar, misalnya berjalan santai di pagi atau sore hari. Pastikan juga sirkulasi udara yang baik di rumah.
- Tidak merokok dan menjauhi paparan asap rokok.
- Mengonsumsi suplemen vitamin B6. Namun, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
- Menghindari stres. Alihkan perhatian Anda dari morning sickness dengan teknik relaksasi atau aktivitas ringan yang disukai oleh bumil.
Frekuensi morning sickness umumnya berkurang saat kehamilan berusia 12 minggu. Namun, tidak menutup kemungkinan morning sickness berlangsung hingga 3-4 bulan. Pada kasus tertentu, tidak sedikit bumil yang mengalami morning sickness parah atau hiperemesis gravidarum (HG). Kondisi ini ditandai dengan morning sickness yang berlangsung hingga proses persalinan. Selain itu, HG memicu bumil muntah terus-menerus, sehingga sulit makan dan minum. Akibatnya, berat badan bumil turun drastis dan dehidrasi, sehingga membahayakan nyawa bumil dan janin. Oleh karena itu, untuk mencegah komplikasi serius, diperlukan penanganan medis untuk mengatasi HG.
Jika cara-cara mengatasi morning sickness trimester pertama di atas tidak efektif mengatasi mual dan muntah atau bahkan disertai dengan keluhan-keluhan lain, seperti berat badan bumil turun signifikan, muntah hingga 3 kali per hari, mual dan muntah selama 4 bulan, atau muntah darah, konsultasikan ke dokter kandungan untuk diberikan penanganan lebih lanjut.