Cara Membangunkan Bayi untuk Menyusu Tanpa Mengganggu Tidurnya
Bayi baru lahir membutuhkan banyak ASI untuk memenuhi asupan nutrisi dan cairan. Hal ini dikarenakan perut bayi baru lahir berukuran kecil, sehingga membuatnya menyusu terus-menerus. Agar tidak mengganggu tidurnya, ketahui cara membangunkan bayi untuk menyusu yang tepat.
Bayi umumnya bangun dengan sendirinya ketika membutuhkan ASI. Namun, terkadang bayi tidur dengan nyenyak, sehingga ibu tidak tega untuk membangunkannya. Namun, sulit untuk memastikan apakah bayi lapar atau tidak ketika tidur. Lalu, bagaimana cara membangunkan bayi untuk menyusu dengan benar? Berikut informasi selengkapnya.
Beragam Cara Membangunkan Bayi untuk Menyusu Secara Efektif
Membangunkan bayi untuk menyusu terkadang menjadi tantangan, terutama pada ibu baru. Untuk memudahkan Anda, berikut beragam cara membangunkan bayi untuk menyusu tanpa mengganggu waktu tidurnya:
- Mandikan bayi dengan air hangat.
- Cara menyusu dengan posisi yang bervariasi, misalnya menyangga kepala bayi di antara tangan dan lengan, agar bayi tidak mengantuk.
- Mengganti popok bayi dengan perlahan.
- Bangun komunikasi dengan bayi sambil menatap wajahnya.
- Melepas pakaian bayi, kecuali popok, lalu posisikan bayi di atas dada Anda dengan posisi tengkurap. Cara ini dapat membentuk ikatan yang kuat antara ibu dan bayi.
- Pijat punggung bayi dengan lembut.
- Memukul-mukul tangan dan kaki bayi dengan lembut.
- Mengangkat bayi dengan perlahan, lalu posisikan duduk yang menyerupai gerakan sit-up. Lakukan secara berulang hingga bayi bangun.
- Bayi dipangku dengan posisi kepala di atas lutut ibu dan posisi kaki di dekat perut ibu.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membangunkan Bayi?
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ibu perlu menyusui bayi setidaknya selama 2 jam. Sedangkan, jumlah yang tepat untuk menyusui bayi baru lahir adalah 10-12 kali dalam sehari atau hingga bayi kenyang. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk membangunkan bayi? Ibu bisa membangunkan bayi setidaknya 4 jam setelah sesi menyusu terakhir, terutama pada minggu pertama setelah bayi lahir. Selain memenuhi kebutuhan gizi bayi, cara ini dapat menstimulasi produksi ASI Ibu.
Bisakah Bayi Menyusu Meski Setengah Tertidur?
Meski setengah tertidur, bayi bisa menyusu. Namun, jika tidak dibangunkan oleh ibu, bayi tidak bisa menyusu dengan optimal. Oleh karena itu, beragam cara membangunkan bayi yang disebutkan sebelumnya bisa diterapkan oleh ibu agar bayi tetap terjaga dan menyusu. Mengganti posisi payudara ibu juga bisa dilakukan untuk memudahkan bayi mengisap dan membangunkannya ketika mulai tertidur. Sebelum mengganti posisi payudara, ibu bisa membuat bayi bersendawa atau mengajaknya berjalan-jalan.
Perlu diingat, bayi mampu menyusu dengan semua posisi payudara lebih dari satu kali, terutama ketika ia terjaga. Selain itu, ibu bisa meremas payudara dengan perlahan ketika menyusui bayi agar ia tetap terjaga. Meremas payudara juga dapat menstimulasi produksi ASI yang lebih banyak agar bisa dihisap dan ditelan oleh bayi. Namun, cara-cara membangunkan bayi untuk menyusu di atas umumnya berlangsung hanya di minggu-minggu awal kehidupannya. Seiring bertambahnya usia bayi, ia akan membentuk pola makannya sendiri, sehingga kebiasaan bayi dibangunkan untuk menyusu akan berkurang secara perlahan dan ibu bisa lebih rileks.