Bolehkah Minum Obat Penambah Darah Saat Haid? Ini Penjelasannya

berapa kali minum obat penambah darah saat haid

Bolehkah Minum Obat Penambah Darah Saat Haid? Ini Penjelasannya

Periode haid yang berat dan lebih lama dari periode normal bisa menurunkan jumlah sel darah merah secara drastis, sehingga dapat menurunkan kadar hemoglobin dan zat besi. Jika tidak ditangani dengan tepat, wanita berisiko tinggi terkena anemia. Oleh karena itu, agar kadar hemoglobin dan zat besi tetap terjaga, wanita yang sedang haid perlu mengonsumsi obat penambah darah. Lalu, bolehkah minum obat penambah darah saat haid, serta berapa kali sebaiknya minum obat penambah darah selama haid? Berikut informasi selengkapnya.

Bolehkah Minum Obat Penambah Darah Saat Haid?

Periode haid umumnya berlangsung selama 2-5 hari. Selama periode tersebut, ada sekitar 220-250 mg zat besi per liter darah yang hilang selama haid. Namun, penurunan jumlah zat besi saat haid bisa bervariasi, tergantung dari beberapa faktor, seperti penggantian kontrasepsi, perubahan dalam penyimpanan zat besi, penggunaan alat kontrasepsi, atau obat-obatan tertentu.

Hal ini menyebabkan wanita yang sedang haid rentan mengalami anemia, yaitu kondisi ketika seseorang kekurangan sel darah merah untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, wanita yang sedang haid akan merasa lelah dan lemas. 

Salah satu jenis anemia yang kerap dikaitkan dengan periode haid yang berat adalah anemia defisiensi besi. Pada anemia defisiensi besi, periode haid yang berat menyebabkan hilangnya banyak darah, sehingga menghabiskan jumlah zat besi dalam tubuh.

Untuk mencegah anemia defisiensi besi, wanita perlu memenuhi kebutuhan zat besi harian selama haid. Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, unggas, daging merah, biji-bijian, kacang polong, tahu, dan ikan. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung vitamin C untuk mempercepat penyerapan zat besi dan mendukung sistem pencernaan. Misalnya, brokoli, bayam, kale, jeruk, stroberi, jambu biji, dan pepaya.

Namun, asupan zat besi tidak cukup hanya dari makanan, terutama untuk orang dengan kondisi tertentu, seperti menjalani diet nabati, jarang mengonsumsi daging merah, periode haid yang berat, serta baru melahirkan. Oleh karena itu, obat penambah darah saat haid diperlukan untuk membantu mencegah anemia. Obat penambah darah adalah suplemen dengan kandungan zat besi dan, serta vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin B12, asam folat, dan vitamin lain yang dapat membantu memproduksi sel darah merah. 

Manfaat Minum Obat Penambah Darah Saat Haid

Obat penambah darah dibutuhkan oleh wanita yang sedang mengalami menstruasi berat. Hal ini bertujuan untuk mencegah kekurangan zat besi akibat hilangnya darah berlebih dalam waktu yang lama. Ada beberapa manfaat obat penambah darah untuk wanita yang sedang menstruasi, yaitu:

  • Mengurangi risiko anemia dan kekurangan zat besi.
  • Meningkatkan kadar hemoglobin.
  • Meningkatkan tingkat energi.
  • Meningkatkan performa olahraga maksimal dan submaksimal.
  • Mengurangi perdarahan menstruasi berat.
  • Mengatur siklus menstruasi.

Berapa Kali Minum Obat Penambah Darah Saat Haid? Ini Aturannya

Jika Anda ingin menambah asupan zat besi melalui obat penambah darah, pilih yang aman di perut dan tinggi dalam penyerapan. Misalnya, ferrous sulfate, yang dipercaya sebagai obat penambah darah terbaik. Namun, obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa iritasi usus yang menyebabkan mual dan sembelit.

Untuk mengurangi efek samping berupa sembelit, pilih obat penambah darah yang mengandung formula besi nonsembelit untuk menargetkan lokasi penyerapan tubuh di usus kecil. Anda bisa mengonsumsi obat 30 menit sebelum makan atau pada saat perut kosong.

Lalu, berapa kali minum obat penambah darah saat haid? Dosis obat penambah darah yang dianjurkan untuk wanita yang sedang haid adalah satu kali sehari untuk dewasa. Namun, dosis ini bervariasi, tergantung kondisi dan kebutuhan Anda.

Namun, sebelum mengonsumsi obat penambah darah, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jenis dan dosis obat yang tepat. Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan, seperti obat kejang, antibiotik, atau sedang menjalani pengobatan hipotiroid. Hal ini dikarenakan konsumsi obat penambah darah bisa menurunkan efektivitas obat-obatan tersebut.

Selama mengonsumsi obat penambah darah, hindari konsumsi minuman berkafein, karena bisa menghambat penyerapan zat besi yang akan mengganggu pengobatan Anda. Selain itu, hindari mengonsumsi obat penambah darah dan makanan tinggi serat secara bersamaan.

Agar kadar hemoglobin kembali ke angka normal, diperlukan waktu selama 2 bulan. Konsumsi obat penambah darah mungkin akan dianjurkan untuk dilanjutkan selama 6-12 bulan untuk memastikan cadangan zat besi Anda terpenuhi.

Perlu diingat, hindari mengonsumsi obat penambah darah tanpa anjuran dokter. Dengan begitu, dokter bisa menentukan dosis obat sesuai kebutuhan Anda. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi untuk membantu mempercepat proses pemulihan.

Cara Mencegah Anemia Saat Haid

Pengobatan anemia bisa membantu mencegah periode menstruasi yang berat akibat kadar zat besi yang rendah. Pengobatan atau pencegahan anemia meliputi:

  • Mengonsumsi suplemen zat besi dan vitamin B12.
  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin B12, dan asam folat, yang penting untuk produksi sel darah merah. Misalnya, sayuran hijau, telur, daging, dan susu.
  • Mengurangi konsumsi minuman berkafein, karena bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
  • Jika Anda mengalami menstruasi yang berat dan berkepanjangan, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
  • Rutin berolahraga. Olahraga saat haid, seperti yoga atau berjalan kaki, bermanfaat untuk membantu melancarkan sirkulasi darah dan mencegah rasa lelah berlebihan.

Jika tidak ditangani dengan tepat, anemia bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan fungsi organ dan penurunan kualitas hidup. Oleh karena itu, jika Anda mengalami periode menstruasi yang berat dan berkepanjangan, konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Jika asupan zat besi dari makanan belum terpenuhi, Anda bisa mengonsumsi suplemen zat besi, seperti Ferospat. Ferospat adalah suplemen yang mengandung zat besi, vitamin C, vitamin B12, asam folat, dan mineral lainnya, untuk mencegah anemia defisiensi besi. Suplemen ini cocok untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta lanjut usia, baik wanita maupun pria.Yuk, terapkan pola hidup sehat sekarang dengan beragam produk kesehatan, mulai dari obat hingga suplemen, hanya di Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout