Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol? Ini Jawabannya
Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol? – Masa kehamilan merupakan masa yang paling ditunggu oleh kebanyakan para wanita. Sayangnya, kondisi tersebut kerap membuat tubuh dan kesehatan mereka tidak stabil.
Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, maka para calon ibu dianjurkan untuk memilah makanan dan asupan yang mereka konsumsi dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai, asupan tersebut membahayakan keduanya.
Nah, salah satu makanan yang kerap menjadi pertanyaan bagi para calon ibu, yaitu bolehkah ibu hamil mengonsumsi jengkol? Terlebih lagi jika orang tersebut memang menyukainya. Agar tidak terjadi menimbulkan kesalahpahaman, berikut penjelasan mengenai hal itu.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol dan Apakah Aman?
Jawaban dari pertanyaan ini tentu bervariasi. Meskipun ibu hamil diperbolehkan untuk mengonsumsi jengkol selama masa kehamilan, tapi tetap saja harus membatasi jumlahnya. Batas aman mengonsumsi jengkol, yaitu sekitar 3 keping saja.
Pada dasarnya, mengonsumsi jengkol tidak akan berdampak buruk atau bisa mengancam keselamatan si bayi secara langsung. Namun, tetap saja jika ibu hamil mengonsumsinya secara berlebihan, bisa mengakibatkan gangguan pada kesehatan ginjal.
Gangguan ini muncul karena asam jengkolat bisa menyebabkan keracunan. Jika kondisi ini terjadi secara terus menerus dan mengakibatkan penumpukan di ginjal, maka hal itu bisa mengakibatkan pembentukan kristal. Buruknya, kristal ini bisa berpotensi merusak atau merobek dinding saluran kemih si ibu.
Mengonsumsi jengkol berlebihan di masa kehamilan juga bisa menyebabkan gangguan lainnya, seperti rasa nyeri di perut bagian bawah, terjadinya pendarahan saluran kemih (hematuria), hingga mengalami gagal ginjal.
Dalam jurnal kesehatan yang diterbitkan Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, jengkol (Archidendron pauciflorum) dikatakan sebagai makanan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Selain faktor aromanya yang kuat, rasanya pahitnya juga berpotensi membahayakan kesehatan bayi dan menyebabkan proses melahirkan terganggu.
Efek Samping Ibu Hamil Mengonsumsi Jengkol
Sebaiknya, ibu hamil menghindari terlebih makanan ini. Untuk mengingatkan kembali, berikut beberapa penjelasan efek Samping ibu hamil mengonsumsi jengkol.
1. Mengalami sakit pinggang
Bagi para wanita hamil, nyeri pinggang mungkin merupakan hal yang umum dan kerap terjadi. Namun, jika nyeri punggung muncul setelah kamu mengonsumsi jengkol, tentu ini pertanda kurang baik.
Asam jengkolat dalam jengkol bisa menjadi penyebab munculnya gangguan ini, khususnya jika dikonsumsi terlalu banyak. Menumpuknya asam tersebut pada sistem sekresi tubuh, tentu bisa menyebabkan sakit punggung, hingga kesulitan duduk dan berdiri.
2. Gangguan pada ginjal
Asam jengkolat yang terus menumpuk karena terlalu banyak mengonsumsi jengkol juga bisa mengganggu kesehatan ginjal. Pada akhirnya, kerja ginjal akan menurun sehingga fungsinya sebagai organ pembuang racun dalam tubuh juga tidak maksimal. Gejala tersebut biasanya diawali dengan nyeri panggul, obstruksi kandung kemih, dan berlanjut hingga gangguan ginjal akut.
3. Buruknya, bisa mengakibatkan keguguran
Dampak terburuk dari mengonsumsi jengkol berlebihan saat kondisi hamil yaitu bisa mengakibatkan keguguran atau janin meninggal saat masih di dalam rahim. Kasus ini terjadi karena wanita tersebut mengalami keracunan asam jengkolat yang parah. Asam jengkolat yang berubah menjadi kristal kemudian akan akan menumpuk di ginjal dan mengganggu sistem sekresi pada wanita hamil.
4. Keracunan jengkol
Kondisi ini muncul karena wanita tersebut mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang sangat besar. Biasanya, kondisi ini diawali dengann perasaan tidak nyaman, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada tubuh, demam, dan sulit buang air kecil.
Nah, itulah penjelasan mengenai bolehkah ibu hamil mengonsumsi jengkol. Meski diperbolehkan, namun batasi juga jumlah konsumsinya. Jika perlu, hindari terlebih dahulu untuk sementara waktu. Pilihlah makanan bergizi lainnya yang memang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Jaga kondisi asupan tubuh dengan mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi lengkap.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Jengkol untuk Kehamilan
Meski memiliki aroma yang menyengat, namun jengkol ternyata menawarkan beragam nutrisi untuk kesehatan tubuh, misalnya karbohidrat, protein, kalsium, serat, natrium, fosfor, kalium, vitamin C, serta vitamin B1, B2, dan B3. Selain itu, jengkol memiliki kandungan tannins, alkaloid, flavonoid, quinos, saponin, dan triterpenoid.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang bisa membuktikan manfaat jengkol untuk ibu hamil dan janin. Namun, kandungan nutrisi dalam jengkol bisa menjadi salah satu cara mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Ada beragam manfaat jengkol untuk kesehatan yang perlu diketahui, yaitu:
- Vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mineral, seperti kalium, kalsium, dan fosfor, untuk meningkatkan kesehatan tulang, otot, dan gigi, serta menyeimbangkan elektrolit dałam tubuh.
- Serat, untuk mendukung kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
- Senyawa polifenol dan fenol yang berperan sebagai antioksidan untuk mencegah efek paparan radikal bebas.
Aturan Mengonsumsi Jengkol Saat Hamil
Dengan beragam kandungan nutrisi dan manfaat yang ditawarkan, jengkol sebenarnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, bumil hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi secukupnya. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kandungan asam jengkolat dalam jengkol bisa menyebabkan bumil keracunan.
Keracunan akibat konsumsi jengkol secara berlebihan bisa menimbulkan keluhan-keluhan, seperti pinggang atau perut nyeri, sulit buang air kecil, tekanan darah meningkat, serta mual atau muntah. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.
Keracunan akibat konsumsi jengkol secara berlebihan juga bisa menimbulkan gejala yang menyerupai batu ginjal dan batu kandung kemih, misalnya nyeri ketika buang air kecil, mual, urin berdarah, nyeri di pinggang, muntah, atau tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Penanganan dan Pencegahan Keracunan Jengkol
Sebagai pertolongan pertama, orang yang mengalami keracunan jengkol dianjurkan untuk banyak minum air putih agar kandungan asam jengkolat bisa dibuang melalui urin. Hal ini dilakukan sambil mencari pertolongan medis dengan segera. Untuk mengurangi risiko keracunan asam jengkolat, jengkol perlu diolah dengan cara direbus untuk meluruhkan asam jengkolat serta menghilangkan bau menyengat.
Selain itu, setelah mengonsumsi jengkol, Anda dianjurkan untuk menggosok gigi agar tidak bau mulut dan selalu menyiram toilet setelah digunakan untuk menghilangkan bau urin yang menyengat.
Jengkol menawarkan beragam manfaat untuk kesehatan. Namun, makanan ini bisa menimbulkan bau tidak sedap di mulut, serta gangguan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan atau diolah secara tidak tepat.
Selain itu, sebelum mengonsumsi jengkol, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui keamanannya sesuai kondisi bumil, terutama jika mengidap kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal.
Jika muncul efek samping setelah mengonsumsi jengkol, misalnya mual, muntah, nyeri pinggang, nyeri perut, urin berdarah, atau nyeri ketika buang air kecil, segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Dengan begitu, risiko komplikasi bisa dicegah dan kesehatan bumil dan janin tetap terjaga. Jika ada pertanyaan terkait jenis makanan yang aman atau perlu dihindari saat hamil, konsultasikan ke dokter untuk diberikan rekomendasi yang tepat.