Bolehkah Bayi Minum Air Putih? Ketahui Fakta dan Risikonya

bolehkah bayi minum air putih

Bolehkah Bayi Minum Air Putih? Ketahui Fakta dan Risikonya

Bolehkah bayi minum air putih? Bayi usia di bawah 6 bulan dianjurkan untuk tidak diberikan air putih, karena menimbulkan efek samping yang berbahaya. ASI atau susu formula sebenarnya sudah cukup menyediakan kebutuhan nutrisi bayi.

Pemberian ASI eksklusif penting untuk bayi usia di bawah 6 bulan. Artinya, bayi hanya diberikan ASI untuk mencukupi asupan nutrisi dan tidak mengonsumsi makanan atau minuman lain, termasuk air putih. Jadi, bolehkah bayi minum air putih? Berikut informasi selengkapnya.

Bolehkah Bayi Minum Air Putih? Ini Penjelasannya

Bolehkah bayi minum air putih? Untuk menjawab pertanyaan ini, ketahui risiko minum air putih pada bayi usia di bawah 6 bulan berikut:

1. Diare 

Bayi usia di bawah 6 bulan berisiko diare jika diberikan air putih. Namun, jika bayi minum susu formula yang dicampur air putih, gunakan air yang benar-benar matang, lalu diamkan beberapa saat hingga dingin untuk diberikan kepada bayi. Jika Anda menggunakan air kemasan, cek label kemasan untuk memastikan kadar natrium tidak di atas 200 miligram dan kadar sulfat di bawah 250 miligram.

2. Perut kembung

Bayi yang minum air putih juga bisa memicu perut kembung. Sistem pencernaan dan kemampuan perut bayi tidak optimal dalam menyerap cairan, sehingga tidak bisa menyerap banyak asupan cairan.

3. Malnutrisi

Bayi yang diberikan air putih akan kenyang lebih lama, sehingga enggan minum ASI atau susu formula. Akibatnya, bayi tidak menerima asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya, sehingga berisiko kekurangan nutrisi dan penurunan berat badan.

Kapan Waktu yang Tepat Bayi Minum Air Putih?

Berikut beberapa kondisi yang memungkinkan bayi untuk minum air putih:

1. Kehausan

Jika sudah melewati usia 6 bulan, bayi bisa diberikan air putih jika merasa haus. Namun, berikan air putih kepada bayi maksimal setengah gelas air putih per hari. Selain itu, pastikan ASI menjadi sumber nutrisi utama bayi meski usianya di atas 6 bulan.

2. Dehidrasi

Untuk mengatasi dehidarasi karena muntah-muntah, demam, atau diare, dokter akan merekomendasikan minuman elektrolit khusus bayi. Cara ini bertujuan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang selama dehidrasi.

3. Sudah bisa mengonsumsi MPASI

Bayi juga bisa diberikan air putih jika usianya 6 bulan dan sudah bisa mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Meski demikian, dokter mungkin merekomendasikan pemberian air putih hingga bayi berusia 1 tahun.

Itulah risiko dan aturan pemberian air putih pada bayi usia di bawah 6 bulan. Selain air putih, hindari pemberian minuman lain pada bayi, misalnya minuman bersoda, jus, dan teh. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan ASI sebagai makanan utama bayi usia di bawah 6 bulan. 

Jika Anda masih ragu dengan keamanan dan risiko pemberian air putih atau bayi mengalami gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya setelah minum air putih, segera bawa si kecil ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh dan didiagnosis penyebabnya. Dengan begitu, si kecil akan mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari efek samping yang serius dan membahayakan nyawanya.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout