Biang Keringat: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Biang keringat atau miliaria adalah kondisi yang umum dialami oleh orang yang hidup di negara-negara dengan iklim tropis. Biang keringat terjadi ketika keringat, bakteri, dan sel kulit mati tersumbat di kulit. Meski tidak berbahaya, biang keringat bisa menandakan kondisi yang lebih serius.
Selain orang yang tinggal di wilayah dengan iklim tropis, biang keringat rentan dialami oleh bayi, karena kelenjar keringatnya yang belum berfungsi secara optimal. Lalu, apa penyebab dan gejala biang keringat, serta bagaimana penanganannya? Yuk, baca selengkapnya di artikel ini.
Penyebab dan Faktor Risiko Biang Keringat
Biang keringat disebabkan oleh penyumbatan saluran keringat di kulit, sehingga menimbulkan ruam dan peradangan. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang tinggal di wilayah dengan cuaca yang panas. Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko biang keringat, yaitu:
- Usia. Kelenjar keringat yang belum berfungsi secara optimal pada bayi dan balita meningkatkan risiko biang keringat.
- Genetik. Orang dengan riwayat keluarga pengidap gangguan produksi keringat berisiko terkena biang keringat.
- Daya tahan tubuh lemah. Pengidap penyakit yang berisiko menurunkan daya tahan tubuh, misalnya diabetes, berisiko terkena biang keringat.
- Aktivitas fisik yang berat tanpa pakaian yang memadai. Kondisi ini memicu peningkatan suhu tubuh dan menyebabkan biang keringat.
- Penggunaan obat-obatan tertentu. Obat pemicu keringat, misalnya bethanechol, isotretinoin, dan erythropoietin, meningkatkan risiko biang keringat.
Gejala Biang Keringat
Selain ruam kemerahan, biang keringat disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Pembengkakan ringan.
- Benjolan merah dan kecil di kulit.
- Gatal-gatal.
- Sensasi perih dan panas yang intens.
Gejala-gejala di atas umumnya muncul di dada, bahu, leher, dan area lipatan tubuh. Jika ada kekhawatiran mengenai gejala yang tidak disebutkan di atas, Anda perlu segera ke dokter untuk diperiksa penyebabnya dan ditangani dengan tepat.
Penanganan Biang Keringat
Biang keringat umumnya sembuh tanpa penanganan medis. Namun, untuk mempercepat penyembuhannya, penggunaan obat-obatan bisa menjadi pilihan, yaitu:
- Losion calamine. Kandungan zinc oxide pada losion calamine bermanfaat untuk mengurangi gatal-gatal di kulit akibat biang keringat.
- Obat antihistamin. Antihistamin berfungsi untuk mengurangi gatal-gatal di kulit. Jika Anda ingin memberikan antihistamin kepada anak, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dosis yang tepat.
- Krim hidrokortison. Krim ini umum diberikan untuk mengatasi biang keringat. Krim ini dijual secara bebas di apotek dan bisa diaplikasikan sebanyak 1-2 kali per hari untuk mengurangi gatal di kulit.
Anda juga bisa menerapkan perawatan secara mandiri di rumah untuk mengatasi biang keringat, yaitu:
- Mandi air dingin. Mandi air dingin bermanfaat untuk membuka pori-pori yang tersumbat, sehingga efektif menghilangkan biang keringat.
- Mengenakan pakaian yang ringan dan longgar. Pilih pakaian yang ringan dan longgar untuk mencegah keringat berlebihan yang menyebabkan biang keringat.
- Penggunaan pendingin ruangan. Udara yang panas memicu biang keringat. Oleh karena itu, pastikan Anda berada di ruangan yang sejuk dengan penggunaan pendingin ruangan atau kipas angin.
- Penggunaan bahan-bahan alami. Bahan-bahan alami, seperti baking soda, lidah buaya, dan oatmeal, bisa diterapkan untuk mengurangi iritasi. Ketiga bahan alami tersebut bersifat anti-peradangan yang efektif mengurangi kemerahan dan gatal-gatal di kulit. Aplikasikan baking soda dan oatmeal untuk mandi, sedangkan lidah buaya bisa diaplikasikan secara langsung ke area kulit yang terkena biang keringat.