Bahaya Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai

Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan ditandai dengan sensasi panas di dada dan nyeri di ulu hati. Meski jarang berbahaya, namun penyakit asam lambung bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada beberapa kasus jika tidak ditangani dengan tepat. Lalu, apa saja bahaya asam lambung naik yang tidak boleh dianggap enteng? Berikut informasi selengkapnya. Komplikasi Asam Lambung Naik Penyakit asam lambung yang tidak diobati dalam waktu yang lama dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Berikut komplikasi asam lambung naik yang mungkin terjadi jika dibiarkan selama bertahun-tahun: Striktur kerongkongan, yaitu kerusakan pada lapisan kerongkongan yang disebabkan oleh iritasi akibat asam lambung naik. Kondisi ini ditandai dengan sulit menelan, nyeri ketika menelan, tersedak, dan makanan tersumbat di kerongkongan. Esofagitis, yaitu peradangan di lapisan kerongkongan akibat asam lambung naik yang parah, sehingga memicu iritasi dan luka di kerongkongan. Kondisi ini ditandai dengan nyeri ketika menelan, nyeri dada, heartburn, radang tenggorokan, dan tidak nafsu makan. Gangguan pernapasan. Asam lambung naik bisa turut memicu masalah pernapasan seperti batuk dan sesak napas, terutama pada penderita asma atau pneumonia. Gigi rusak. Asam lambung naik terus-menerus berisiko mengikis email gigi dan memicu kerusakan gigi. Barrett esophagus, yaitu kerusakan sel pada lapisan kerongkongan akibat asam lambung naik kronis, sehingga lapisan kerongkongan menyerupai sel-sel yang melapisi dinding usus di sistem pencernaan. Jika tidak segera ditangani, barrett esophagus berisiko menjadi kanker esofagus. Kanker esofagus, yaitu kanker pada kerongkongan. Kanker ini ditandai dengan sel-sel abnormal ganas yang melapisi bagian tertentu atau seluruh bagian kerongkongan. Kondisi ini ditandai dengan sulit menelan, nyeri dada, suara serak, sensasi terbakar di dada, batuk, dan berat badan turun. Jika Anda mengalami gejala-gejala asam lambung, konsultasikan ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat. Cara Mencegah Asam Lambung Naik Untuk mengurangi risiko kekambuhan gejala asam lambung, berikut beragam cara yang perlu diterapkan: Tidak mengonsumsi makanan pemicu asam lambung naik, misalnya makanan pedas, makanan berlemak, cokelat, bawang-bawangan, tomat, minuman bersoda, teh, kopi, dan alkohol. Makan dengan porsi sedikit, namun sering. Makan dengan porsi besar berisiko memicu asam lambung naik. Oleh karena itu, penderita asam lambung dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit, namun sering, agar pencernaan Anda tidak terganggu. Tidak merokok. Jika Anda mengidap asam lambung, hentikan kebiasaan merokok. Zat-zat kimia pada rokok, berisiko memicu asam lambung atau memperparah gejalanya. Hindari tidur setelah makan. Setelah makan, jangan langsung tidur, karena berisiko menyebabkan makanan di lambung bergerak kembali ke kerongkongan. Tunggu setidaknya 2 jam sebelum Anda tidur. Jika Anda mengalami gejala terkait asam lambung, misalnya nyeri perut yang parah, feses berwarna hitam, sulit menelan, muntah darah, konsultasikan ke dokter untuk dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. Jika Anda sering mengalami kekambuhan gejala, segera ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat. Dengan begitu, risiko komplikasi yang disebutkan sebelumnya bisa dikurangi.

Bahaya Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan ditandai dengan sensasi panas di dada dan nyeri di ulu hati. Meski jarang berbahaya, namun penyakit asam lambung bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada beberapa kasus jika tidak ditangani dengan tepat.

Lalu, apa saja bahaya asam lambung naik yang tidak boleh dianggap enteng? Berikut informasi selengkapnya.

Komplikasi Asam Lambung Naik

Penyakit asam lambung yang tidak diobati dalam waktu yang lama dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Berikut komplikasi asam lambung naik yang mungkin terjadi jika dibiarkan selama bertahun-tahun:

  • Striktur kerongkongan, yaitu kerusakan pada lapisan kerongkongan yang disebabkan oleh iritasi akibat asam lambung naik. Kondisi ini ditandai dengan sulit menelan, nyeri ketika menelan, tersedak, dan makanan tersumbat di kerongkongan.
  • Esofagitis, yaitu peradangan di lapisan kerongkongan akibat asam lambung naik yang parah, sehingga memicu iritasi dan luka di kerongkongan. Kondisi ini ditandai dengan nyeri ketika menelan, nyeri dada, heartburn, radang tenggorokan, dan tidak nafsu makan.
  • Gangguan pernapasan. Asam lambung naik bisa turut memicu masalah pernapasan seperti batuk dan sesak napas, terutama pada penderita asma atau pneumonia. 
  • Gigi rusak. Asam lambung naik terus-menerus berisiko mengikis email gigi dan memicu kerusakan gigi.
  • Barrett esophagus, yaitu kerusakan sel pada lapisan kerongkongan akibat asam lambung naik kronis, sehingga lapisan kerongkongan menyerupai sel-sel yang melapisi dinding usus di sistem pencernaan. Jika tidak segera ditangani, barrett esophagus berisiko menjadi kanker esofagus. 
  • Kanker esofagus, yaitu kanker pada kerongkongan. Kanker ini ditandai dengan sel-sel abnormal ganas yang melapisi bagian tertentu atau seluruh bagian kerongkongan. Kondisi ini ditandai dengan sulit menelan, nyeri dada, suara serak, sensasi terbakar di dada, batuk, dan berat badan turun. Jika Anda mengalami gejala-gejala asam lambung, konsultasikan ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat.

Cara Mencegah Asam Lambung Naik

Untuk mengurangi risiko kekambuhan gejala asam lambung, berikut beragam cara yang perlu diterapkan:

  • Tidak mengonsumsi makanan pemicu asam lambung naik, misalnya makanan pedas, makanan berlemak, cokelat, bawang-bawangan, tomat, minuman bersoda, teh, kopi, dan alkohol.
  • Makan dengan porsi sedikit, namun sering. Makan dengan porsi besar berisiko memicu asam lambung naik. Oleh karena itu, penderita asam lambung dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit, namun sering, agar pencernaan Anda tidak terganggu.
  • Tidak merokok. Jika Anda mengidap asam lambung, hentikan kebiasaan merokok. Zat-zat kimia pada rokok, berisiko memicu asam lambung atau memperparah gejalanya.
  • Hindari tidur setelah makan. Setelah makan, jangan langsung tidur, karena berisiko menyebabkan makanan di lambung bergerak kembali ke kerongkongan. Tunggu setidaknya 2 jam sebelum Anda tidur.

Jika Anda mengalami gejala terkait asam lambung, misalnya nyeri perut yang parah, feses berwarna hitam, sulit menelan, muntah darah, konsultasikan ke dokter untuk dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. Jika Anda sering mengalami kekambuhan gejala, segera ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat. Dengan begitu, risiko komplikasi yang disebutkan sebelumnya bisa dikurangi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout