Bahaya Asam Lambung dan Komplikasinya

Lalu, apa saja bahaya asam lambung tidak normal dan komplikasinya? Berikut informasi selengkapnya.

Bahaya Asam Lambung dan Komplikasinya

Asam lambung dengan kadar yang tepat dibutuhkan tubuh dalam proses pencernaan. Namun, jika kadarnya tinggi atau rendah, asam lambung justru memicu beragam gangguan kesehatan.

Kadar asam lambung yang tinggi atau rendah ditandai dengan gejala-gejala, misalnya kembung, diare, dan nyeri perut. Jika tidak ditangani dengan tepat, kadar asam lambung yang tidak normal berisiko komplikasi. Lalu, apa saja bahaya asam lambung tidak normal dan komplikasinya? Berikut informasi selengkapnya.

Apa itu Asam Lambung?

Asam lambung penting untuk proses pencernaan. Jika kadar asam lambung rendah, tubuh akan sulit menyerap nutrisi dari makanan. Tidak hanya penting untuk proses pencernaan, asam lambung dapat mematikan kuman berbahaya di makanan dan menetralisir enzim. Menjaga kadar asam lambung sesuai dengan kebutuhan penting untuk mencegah beragam gangguan kesehatan.

Bahaya Kekurangan Asam Lambung

Kekurangan asam lambung di tubuh akan menimbulkan gejala-gejala, yaitu:

  • Diare. 
  • Perut kembung.
  • Mual dan muntah.
  • Bersendawa terus-menerus.
  • Lemas.
  • Nyeri ulu hati.
  • Buang angin terus-menerus.

Kekurangan asam lambung yang dibiarkan tanpa penanganan berisiko gangguan kesehatan, misalnya kekurangan gizi. Hal ini dikarenakan tanpa kadar asam lambung yang cukup, tubuh tidak mampu mencerna nutrisi dari makanan.

Bahaya Kadar Asam Lambung Berlebihan

Kadar asam lambung berlebihan juga memicu gangguan kesehatan yang perlu diantisipasi, yaitu:

  • GERD atau penyakit asam lambung. Kondisi ketika asam lambung dan isi lambung naik ke kerongkongan, sehingga memicu iritasi di dinding kerongkongan. Kondisi ini ditandai dengan nyeri ulu hati. Untuk mencegah GERD, jalani pola hidup sehat dan konsumsi obat-obatan pereda asam lambung.
  • Radang kerongkongan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, GERD memicu iritasi di dinding kerongkongan. Iritasi tersebut memicu radang kerongkongan atau esofagitis.
  • Nyeri ulu hati. Sensasi perih di perut bagian atas dan dada yang semakin parah ketika membungkuk atau berbaring. Kondisi ini bisa menjadi gejala GERD atau bahkan tukak lambung. Penanganan medis diperlukan untuk nyeri ulu hati yang parah dan meluas ke lengan, leher, atau rahang.
  • Gangguan pernapasan. Pada penderita asma atau pneumonia, asam lambung berisiko memicu sesak napas. Hal ini dikarenakan asam lambung yang naik ke kerongkongan akan masuk ke tenggorokan ketika bernapas, sehingga masuk ke paru-paru.
  • Gigi rusak. Asam atau cairan lambung yang naik ke kerongkongan dan mulut berisiko mengikis email gigi, sehingga memicu kerusakan gigi.
  • Esofagus Barrett. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, asam lambung naik berisiko komplikasi yang serius, yaitu esofagus Barrett. Esofagus Barrett adalah kerusakan jaringan kerongkongan dengan gejala menyerupai GERD. Esofagus Barrett bisa berkembang menjadi kanker esofagus jika tidak ditangani dengan tepat.

Agar kadar asam lambung terkendali, Anda perlu menerapkan pola makan yang tepat, misalnya makan secara teratur, tidak makan terlalu cepat, dan tidak berbaring setelah makan, untuk mencegah asam lambung naik. Jika Anda mengalami gangguan pencernaan akibat asam lambung, misalnya nyeri perut luar biasa, sulit menelan, muntah darah, feses berwarna hitam, konsultasikan ke dokter agar didiagnosis penyebabnya, sehingga diberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Dengan begitu, risiko komplikasi asam lambung yang membahayakan nyawa bisa dikurangi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout