Bagaimana Cara Penularan Kanker Serviks dan Cara Mencegahnya?

cara penularan kanker serviks & pencegahannya

Bagaimana Cara Penularan Kanker Serviks dan Cara Mencegahnya?

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Ketika membahas cara penularan kanker serviks, sebagian orang masih menganggapnya sebagai penyakit yang menyebar langsung. Padahal, yang menular adalah HPV, yakni virus yang menjadi penyebab utama kanker serviks. 

Memahami bagaimana virus ini berpindah dan siapa saja yang berisiko terpapar akan membantu Anda melindungi diri dengan lebih baik.

Cara Penularan Kanker Serviks 

Kanker serviks tidak menular seperti flu atau penyakit infeksi lainnya. Namun, cara penularan kanker serviks berhubungan erat dengan penularan human papillomavirus (HPV). 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Artinya, hampir semua kasus bermula dari virus ini.

Namun, memiliki HPV tidak berarti seseorang akan langsung mengalami kanker serviks. Faktanya, sebagian besar infeksi HPV bisa hilang sendiri karena sistem imun tubuh mampu melawannya. 

Lebih dari 90% kasus infeksi HPV akan sembuh tanpa pengobatan khusus. Bahkan area prakanker pun mungkin menghilang tanpa berkembang menjadi kanker. 

Masalah terjadi jika infeksi HPV berlangsung terus-menerus selama beberapa tahun dan akhirnya menyebabkan perubahan sel pada serviks.

HPV sendiri menyebar melalui kontak kulit ke kulit secara intim. Jika seseorang terus-terusan menunjukkan hasil HPV positif selama bertahun-tahun, risiko terjadinya sel prakanker pun meningkat.

Cara Penularan HPV sebagai Pemicu Kanker Serviks

Untuk memahami cara penularan kanker serviks, Anda perlu mengenal bagaimana HPV berpindah dari satu orang ke orang lain.

1. Kontak Seksual

HPV paling sering menular lewat aktivitas seksual, termasuk hubungan seks vaginal, anal, maupun oral. 

Tipe HPV yang menyerang area mukosa umumnya menyebar dengan cara ini. Risiko infeksi biasanya lebih tinggi pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual.

Namun, penting untuk diketahui bahwa siapa pun yang aktif secara seksual tetap berisiko terkena HPV jika pasangannya pernah terpapar virus tersebut. 

Bahkan tanpa hubungan seksual sekalipun, HPV tetap bisa menular melalui kontak genital-ke-genital, meski kasusnya lebih jarang.

HPV juga dapat menular meski seseorang tidak memiliki gejala. Banyak orang tidak menyadari dirinya membawa virus ini selama bertahun-tahun.

2. Penularan dari Ibu ke Bayi Saat Persalinan

Penularan HPV dari ibu ke bayi saat lahir sebenarnya jarang, tapi tetap mungkin terjadi. 

Jika ini terjadi, bayi dapat mengalami kondisi seperti respiratory papillomatosis, yaitu munculnya kutil (papilloma) pada saluran pernapasan atau pita suara. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.

Sebaliknya, Anda TIDAK bisa terkena HPV melalui:

  • Duduk di toilet umum
  • Berjabat tangan atau berpelukan
  • Berenang di kolam renang
  • Berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan
  • Kurang menjaga kebersihan

HPV hanya menyebar melalui kontak intim, bukan lewat benda-benda atau aktivitas sehari-hari.

Faktor Risiko Kanker Serviks

Untuk memahami cara penularan kanker serviks, penting juga mengetahui faktor risiko yang bisa membuat seseorang lebih rentan mengalaminya:

  • Riwayat seksual berisiko: Aktif secara seksual di usia muda, memiliki banyak pasangan, atau memiliki pasangan dengan risiko tinggi terpapar HPV.
  • Merokok: Paparan bahan kimia rokok dapat memicu perubahan sel serviks dan melemahkan imun, sehingga risiko kanker serviks meningkat.
  • Sistem imun lemah: Kondisi seperti HIV atau penggunaan obat imunosupresan membuat tubuh tidak mampu melawan infeksi HPV dengan optimal.
  • Riwayat infeksi klamidia: Infeksi klamidia dapat meningkatkan kemungkinan HPV berkembang menjadi kanker.
  • Penggunaan pil KB jangka panjang: Konsumsi kontrasepsi oral dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko, tapi akan menurun kembali setelah dihentikan.
  • Melahirkan tiga kali atau lebih: Kehamilan berulang lebih tiga kali atau lebih dapat meningkatkan risiko akibat perubahan hormon dan paparan HPV yang lebih tinggi.
  • Kehamilan di usia sangat muda: Hamil dan melahirkan sebelum usia 20 tahun berisiko lebih tinggi dibanding usia 25 tahun ke atas.
  • Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kanker serviks dapat meningkatkan risiko. 

Langkah Pencegahan Penularan HPV

Saat ini memang tidak ada cara yang benar-benar pasti untuk mencegah semua jenis infeksi HPV. 

Namun, ada beberapa langkah penting yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko penularan. Pencegahan terbaik adalah vaksinasi dan kebiasaan seksual yang aman.

1. Vaksinasi HPV

Vaksin HPV mampu mencegah infeksi dari beberapa tipe HPV yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks. Perlu diingat bahwa vaksin HPV hanya bekerja sebagai pencegahan, bukan untuk mengobati infeksi yang sudah terjadi.

Pemberian vaksin paling efektif dilakukan pada anak usia 9–12 tahun. Remaja dan dewasa muda usia 13–26 tahun yang belum mendapatkan vaksin lengkap sebaiknya segera melengkapinya. 

Namun, vaksinasi pada usia lebih tua tidak memberikan perlindungan sebesar vaksinasi pada anak atau remaja.

2. Praktikkan Hubungan Seksual yang Aman

Jika Anda sudah aktif secara seksual, Anda bisa menurunkan risiko penularan HPV dengan membatasi jumlah pasangan seksual dan menghindari hubungan seksual dengan orang yang memiliki banyak riwayat pasangan. 

Namun perlu dipahami bahwa HPV sangat umum, sehingga berhubungan seksual dengan satu orang saja pun tetap bisa membuat Anda berisiko jika pasangan tersebut pernah terpapar HPV.

Penggunaan kondom dapat memberikan perlindungan tambahan, tetapi tidak 100% mencegah penularan HPV karena virus bisa menyebar melalui area kulit yang tidak tertutup kondom. Kondom juga harus digunakan dengan benar sejak awal hingga akhir aktivitas seksual. Kondom sangat bermanfaat untuk mencegah infeksi menular seksual lainnya.

3. Rutin Melakukan Skrining atau Tes Serviks

Skrining serviks, seperti pap smear atau tes HPV, merupakan langkah penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang akibat infeksi HPV.

Tes ini tidak mencegah HPV secara langsung, tapi mendeteksi perubahan sel serviks sejak dini sebelum berkembang menjadi kanker.

Dengan skrining rutin, sel abnormal bisa ditangani lebih cepat, sehingga risiko kanker serviks dapat dicegah dengan penanganan tepat.

Bisakah Terinfeksi HPV Lebih dari Satu Kali?

Ada banyak jenis HPV, seseorang bisa terinfeksi lebih dari sekali dalam hidupnya. 

Anda mungkin pernah mengalami satu jenis HPV yang kemudian hilang, tapi Anda tetap bisa tertular jenis HPV lainnya. Anda juga bisa tertular kembali jenis yang sama, meskipun risikonya lebih kecil.

Pemahaman mengenai cara penularan kanker serviks adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda. Ingat bahwa HPV dapat menular meski tidak ada gejala, sehingga pencegahan tetap penting!Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout