Asam Urat: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Insomnia- Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Asam Urat: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Asam urat atau gout arthritis adalah kondisi ketika sendi mengalami nyeri berat yang disertai dengan bengkak, kemerahan, dan sensasi hangat. Kondisi ini disebabkan oleh kristal asam urat yang menumpuk di sendi dan umumnya terjadi di jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki.

Meski jarang disertai dengan gejala, yaitu sekitar 1-2 kali dalam setahun, namun, ketika gejalanya muncul, nyeri dan bengkak akibat asam urat bisa memicu ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas. Lalu, apa saja penyebab dan gejala asam urat, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Asam Urat

Penyebab umum asam urat adalah kristal asam urat yang menumpuk di sendi akibat kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia). Hiperurisemia disebabkan oleh beragam faktor, yaitu:

  • Konsumsi minuman beralkohol atau tinggi fruktosa berlebihan.
  • Makanan tinggi purin, misalnya daging merah, makanan laut, atau jeroan hewan.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya aspirin, diuretik, ciclosporin, obat kemoterapi, dan imunosupresan.
  • Penurunan fungsi ginjal, yang menyebabkan asam urat tidak dikeluarkan secara optimal. 

Faktor Risiko Asam Urat

Selain itu, beragam faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit asam urat, yaitu:

  • Mengalami menopause.
  • Kadar asam urat yang tinggi.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Riwayat keluarga pengidap gout arthritis.
  • Obesitas atau tekanan darah tinggi.
  • Mengidap penyakit tertentu, misalnya penyakit ginjal, gagal jantung, diabetes, atau kanker darah.

Gejala Asam Urat 

Gejala umum asam urat adalah nyeri parah pada sendi. Berikut ciri-ciri nyeri akibat asam urat:

  • Nyeri hebat dan berdenyut-denyut.
  • Muncul mendadak di malam atau dini hari.
  • Sendi kemerahan dan bengkak, serta disertasi sensasi panas.
  • Nyeri semakin parah jika disentuh.
  • Berlangsung selama 4-12 jam.

Selain itu, ada beberapa gejala yang muncul, terutama pada penderita penyakit asam urat kronis, yaitu:

  • Nyeri ketika bergerak.
  • Sendi sulit digerakkan.
  • Tofus, yaitu benjolan di sekitar sendi.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu segera ke dokter jika mengalami nyeri hebat di sendi yang disertai sensasi panas dan demam. Gejala-gejala akibat penyakit asam urat menyerupai radang sendi lain, misalnya rheumatoid arthritis dan pseudogout. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan penyebab nyeri, sehingga bisa ditangani dengan tepat.

Bahaya Asam Urat untuk Kesehatan

Jika tidak ditangani dengan tepat, kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia) juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi, yaitu:

  1. Tophi

Tophi adalah benjolan kecil berwarna putih yang terbentuk akibat kristal padat menumpuk di bawah kulit. Tophi berisi cairan yang menyerupai pasta gigi. Benjolan ini umumnya muncul di lutut, lengan, ibu jari kaki, siku, jari tangan, tumit, telinga, atau punggung pergelangan kaki. Ketika gejala asam urat kambuh, tophi bisa menyakitkan, membengkak, dan meradang, sehingga menyebabkan penderitanya sulit beraktivitas sehari-hari.

2. Kerusakan sendi

Kadar asam urat yang tidak terkendali bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan sendi. Kondisi ini umumnya terjadi setelah tophi muncul di area sendi yang mengalami peradangan. Diperlukan penanganan berupa prosedur operasi untuk mengganti atau memperbaiki sendi yang rusak.

3. Batu ginjal

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, penyakit asam urat bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa batu ginjal. Jika terus dibiarkan, batu ginjal berisiko mengganggu kinerja ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal.

4. Penyakit jantung koroner

Penyakit asam urat juga kerap dikaitkan dengan penyakit jantung koroner. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan akibat penumpukan kristal asam urat di pembuluh darah yang dialirkan oleh darah.

5. Diabetes

Penyakit asam urat juga bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa diabetes. Penelitian menemukan bahwa kadar asam urat berlebih (hiperurisemia) di dalam darah bisa meningkatkan risiko diabetes sebanyak 20 persen.

Selain itu, penyakit asam urat bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, misalnya sindrom mata kering, penyakit katarak, dan pengkristalan asam urat di dalam paru-paru.

Diagnosis Asam Urat

Sebelum diagnosis asam urat, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait kondisi pasien, seperti gejala yang dialami, frekuensi gejala, pola makan, gaya hidup, penyakit yang pernah atau sedang dialami oleh pasien, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

Setelah itu, dokter akan memeriksa area sendi yang nyeri. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, yaitu:

  • Tes urin 24 jam, untuk mengetahui kadar asam urat di urin selama 24 jam.
  • Tes darah, untuk memeriksa kadar asam urat dan fungsi ginjal.
  • Tes cairan sendi, untuk mendeteksi kristal asam urat di sendi melalui pengambilan sampel cairan pada sendi.
  • Foto Rontgen, untuk mengetahui kondisi sendi dan tulang di sekitarnya.
  • USG, untuk mendeteksi kristal asam urat di sendi dan tofus.

Penanganan Asam Urat

Obat pereda nyeri akan diberikan oleh dokter untuk mengurangi gejala asam urat. Dokter juga bisa meresepkan obat penurun kadar asam urat untuk mengurangi gejala asam urat kambuh dan mengurangi risiko komplikasi asam urat. Berikut obat-obatan yang mungkin akan diresepkan oleh dokter untuk mengatasi asam urat:

  • Naproxen.
  • Diclofenac.
  • Ketorolac.
  • Colchicine.
  • Prednisone.
  • Celecoxib.

Sedangkan obat penurun kadar asam urat yang mungkin akan diresepkan oleh dokter, yaitu:

  • Febuxostat.
  • Allopurinol.
  • Probenecid.

Selain itu, pasien dianjurkan untuk melakukan terapi mandiri untuk mengurangi nyeri akibat asam urat, yaitu:

  • Memperbanyak minum air putih.
  • Kompres area sendi yang nyeri dengan es.
  • Mengistirahatkan sendi yang nyeri.
  • Menghindari minuman beralkohol atau tinggi gula.

Pencegahan Asam Urat

Penyakit asam urat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:

  • Rutin berolahraga.
  • Menjaga berat badan tetap ideal, terutama jika berat badan Anda berlebih.
  • Tidak mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Mengonsumsi makanan yang baik untuk mencegah asam urat, misalnya lemon, ceri, pisang, susu rendah lemak, kacang polong, brokoli, wortel, dan tomat.

Selain itu, penderita asam urat perlu menjaga kadar asam urat tetap normal. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan asam urat secara rutin agar kadar asam urat tetap terkontrol. Berikut kadar asam urat yang normal:

  • Perempuan: 1,5-6 mg/dl
  • Laki-laki: 2,5-7 mg/dl

Jika Anda mengalami gejala-gejala terkait asam urat di atas, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda, sehingga risiko komplikasi yang disebutkan di atas bisa dikurangi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout