Apakah Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Anemia? Ini Jawabannya!

apakah kurang tidur bisa menyebabkan anemiaapakah kurang tidur bisa menyebabkan anemia

Apakah Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Anemia? Ini Jawabannya!

Apakah kurang tidur bisa menyebabkan anemia? Pertanyaan ini sering muncul karena tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk proses regenerasi sel darah. 

Anemia sendiri adalah kondisi ketika kadar hemoglobin menurun, sehingga tubuh kekurangan oksigen. 

Meski kurang tidur tidak secara langsung menyebabkan anemia, kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi produksi hemoglobin dan memperparah gejala anemia. Begini penjelasannya!

Apakah Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Anemia?

Anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin dalam tubuh menurun. Hemoglobin sendiri merupakan protein yang mengandung zat besi dan terdapat dalam sel darah merah, berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kadar hemoglobin adalah kebiasaan tidur. Gangguan tidur bisa menurunkan kualitas tidur, yang berdampak pada proses regenerasi sel, termasuk produksi hemoglobin, sehingga berpotensi memicu anemia. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk pembentukan sel-sel baru serta memperbaiki sel yang rusak.

Jadi, kurang tidur tidak secara langsung menyebabkan anemia, tapi keduanya saling berkaitan. Kurang tidur bisa memperburuk gejala anemia seperti cepat lelah, lemas, dan sulit konsentrasi. 

Sebaliknya, anemia juga bisa memengaruhi kualitas tidur, misalnya menimbulkan insomnia atau rasa gelisah saat tidur. 

Hubungan Anemia dan Kualitas Tidur

Anemia berhubungan signifikan dengan meningkatnya risiko insomnia pada orang dewasa. 

Walau gejala utama anemia berkaitan dengan transportasi oksigen, kondisi ini juga dapat 

memicu gangguan tidur melalui beberapa penyebab berikut:

1. Restless Leg Syndrome (RLS)

Anemia dapat memicu sindrom kaki gelisah, yaitu rasa tidak nyaman pada kaki terutama saat malam hari. Kondisi ini bisa mengganggu tidur dan membuat sulit terlelap.

2. Aliran Oksigen ke Otak Berkurang

Anemia menurunkan kemampuan darah membawa oksigen, sehingga pasokan oksigen ke otak berkurang. 

Kekurangan oksigen ini bisa mengganggu pola tidur dan menyebabkan sering terbangun di malam hari.

3. Detak Jantung Meningkat

Untuk mengompensasi rendahnya kadar oksigen, jantung bekerja lebih cepat. Detak jantung yang meningkat dapat menimbulkan rasa cemas dan stres, yang akhirnya memicu insomnia.

4. Kelelahan

Rasa lelah akibat anemia bisa membuat sulit menjaga rutinitas tidur yang konsisten serta mengurangi energi untuk beraktivitas, sehingga kualitas tidur pun menurun.

Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Mencegah Anemia

Jika Anda merasa anemia mungkin berhubungan dengan gangguan tidur, langkah pertama yang tepat adalah berkonsultasi dengan dokter. 

Pemeriksaan darah dapat membantu mengetahui kadar zat besi sekaligus penyebab anemia yang mendasarinya. 

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter biasanya akan memberikan penanganan sesuai jenis anemia yang dialami.

1. Konsumsi Suplemen untuk Mengatasi Anemia

Pada anemia defisiensi zat besi, perawatan umumnya berupa konsumsi suplemen zat besi dan penyesuaian pola makan. 

Bila penyebabnya adalah kehilangan darah, maka sumber perdarahan harus ditemukan dan ditangani, terkadang melalui tindakan medis atau operasi. 

Untuk anemia akibat kekurangan vitamin seperti asam folat dan vitamin B12, pengobatan dapat dilakukan dengan menambah asupan makanan bergizi atau suplemen. 

Pada beberapa kasus, pasien yang kesulitan menyerap vitamin B12 mungkin memerlukan suntikan rutin. 

Suplemen seperti Ferospat juga bisa menjadi pilihan untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi, vitamin B12, vitamin C, asam folat, dan mineral penting lainnya, terutama bagi ibu hamil, menyusui, maupun lansia.

2. Buat Rutinitas Tidur yang Baik 

Selain pengobatan, menjaga rutinitas tidur yang baik juga sangat penting. Remaja maupun orang dewasa disarankan tidur cukup, yaitu sekitar 7–8 jam setiap malam. 

Hindari kebiasaan yang bisa mengganggu kualitas tidur, seperti terlalu lama menggunakan gadget sebelum tidur, begadang, atau mengonsumsi kafein berlebihan. 

Biasakan memiliki kegiatan rutin sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca buku. 

Anda juga bisa mencoba latihan relaksasi atau meditasi agar pikiran lebih tenang. Usahakan untuk bangun di jam yang sama setiap pagi, termasuk saat akhir pekan atau liburan, supaya ritme tidur tetap terjaga dan kualitas istirahat lebih optimal.

Tidur yang cukup dan berkualitas mendukung regenerasi sel, menjaga kadar hemoglobin tetap normal, serta membantu tubuh tetap bugar.

3. Konsumsi Obat dari Dokter

Bagi penderita insomnia atau gangguan tidur lainnya, dokter mungkin meresepkan obat tertentu sesuai kebutuhan, misalnya melatonin atau obat untuk restless leg syndrome. 

Obat ini biasanya diberikan untuk membantu pasien mendapatkan tidur yang lebih nyenyak, sekaligus meringankan gejala yang terkait dengan anemia.

4. Terapi untuk Insomnia 

Terapi perilaku kognitif untuk insomnia atau Cognitive Behavioural Therapy for Insomnia (CBT-I) juga dapat menjadi solusi, apalagi jika Anda menderita insomnia yang cukup berat.

Terapi ini berfokus pada perubahan pola pikir dan kebiasaan buruk yang sering membuat sulit tidur. 

Dengan CBT-I, pasien dibantu untuk membangun rutinitas tidur yang sehat, mengurangi kecemasan saat malam hari, dan akhirnya bisa menikmati tidur yang lebih berkualitas.

5. Mengelola Stres

Mengurangi stres sebelum tidur sangat penting agar kualitas tidur tetap terjaga, sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk melakukan regenerasi sel dengan optimal dan mencegah risiko anemia. 

Salah satu cara sederhana adalah menuliskan daftar pekerjaan atau hal-hal yang ada di pikiran Anda lebih awal pada malam hari, sehingga beban pikiran terasa lebih ringan saat beristirahat. 

Jika Anda sering merasa cemas atau terlalu banyak berpikir di tempat tidur, langkah ini bisa membantu menenangkan pikiran. 

Jadi, apakah kurang tidur bisa menyebabkan anemia? Jawabannya tidak secara langsung, tapi kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi regenerasi sel darah dan memperburuk gejala anemia. 

Sebaliknya, anemia juga bisa memicu gangguan tidur seperti insomnia atau restless leg syndrome. 

Karena itu, menjaga pola tidur yang sehat dan berkonsultasi dengan dokter bila ada gejala anemia sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.Yuk, terus jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout