Apakah Kanker Serviks Menular? Ini Penjelasannya!

apakah kanker serviks menular

Apakah Kanker Serviks Menular? Ini Penjelasannya!

Apakah kanker serviks menular? Kekhawatiran ini wajar, apalagi kanker serviks sering dikaitkan dengan infeksi HPV yang bisa menyebar lewat hubungan seksual. 

Agar tidak salah paham, penting bagi Anda memahami bagaimana sebenarnya penularan kanker serviks dan apa saja yang menjadi pemicunya.

Apakah Kanker Serviks Menular? 

Kanker serviks tidak menular. Anda tidak bisa menularkan atau tertular kanker serviks hanya karena berpelukan, berciuman, berbagi barang pribadi, atau melakukan kontak fisik lainnya. Kanker, termasuk kanker serviks, memang tidak menyebar seperti infeksi.

Namun, HPV (human papillomavirus) yakni virus yang dapat memicu perubahan sel abnormal pada leher rahim bisa menular melalui kontak seksual. 

HPV inilah yang menjadi penyebab utama terbentuknya kanker serviks, sehingga banyak orang keliru mengira kanker serviks dapat menular.

Hampir seluruh kasus kanker serviks terjadi akibat infeksi HPV. Virus ini dapat berpindah melalui hubungan seksual, baik penetrasi maupun kontak kulit ke kulit pada area genital. 

Walaupun belum ada pengobatan untuk virus HPV itu sendiri, dokter dapat menangani sel-sel abnormal yang muncul akibat infeksi tersebut, misalnya dengan mengangkat atau menghancurkan jaringan yang berubah.

Jadi, yang dapat menular adalah virus HPV, bukan kanker serviksnya. Pemahaman ini penting agar Anda lebih tenang sekaligus lebih waspada terhadap cara pencegahannya.

Penyebab Kanker Serviks 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Namun, memiliki HPV tidak berarti Anda pasti terkena kanker serviks. 

Faktanya, HPV merupakan infeksi virus yang sangat umum terjadi pada sistem reproduksi, dan lebih dari 90% kasusnya dapat hilang sendiri seiring waktu tanpa menimbulkan masalah.

Banyak perubahan sel pra-kanker juga dapat membaik tanpa berkembang menjadi kanker serviks. 

Meski begitu, beberapa infeksi HPV dapat menetap dalam jangka panjang. Jika infeksi menjadi kronis dan sel-sel abnormal terus berkembang, risiko terjadinya kanker serviks akan meningkat.

Oleh sebab itu, deteksi dini lewat pap smear atau tes HPV sangat penting. Pemeriksaan ini dapat menemukan perubahan sel sejak awal sehingga dapat ditangani sebelum berkembang menjadi kanker.

Faktor Risiko Kanker Serviks 

Menurut American Cancer Society, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker serviks.

1. Infeksi HPV

Infeksi HPV adalah faktor risiko terbesar kanker serviks. Jenis HPV berisiko tinggi dapat menyebabkan infeksi kronis yang memicu perubahan sel tidak normal hingga berkembang menjadi kanker.

2. Riwayat Hubungan Seksual

Riwayat aktivitas seksual tertentu dapat membuat risiko paparan HPV semakin tinggi. 

Misalnya mulai aktif berhubungan seksual di usia sangat muda, memiliki banyak pasangan seksual, atau memiliki pasangan dengan risiko tinggi menularkan HPV.

3. Merokok

Kebiasaan merokok dapat membuat zat karsinogen berkumpul di area serviks, memicu perubahan sel, serta melemahkan sistem imun. Pada wanita, merokok bahkan bisa menggandakan risiko kanker serviks.

4. Sistem Imun yang Lemah

Kondisi seperti HIV atau penggunaan obat imunosupresan bisa menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, tubuh lebih sulit melawan infeksi HPV dan lebih rentan mengalami kanker serviks.

5. Infeksi Klamidia

Riwayat infeksi klamidia, baik yang sedang terjadi maupun yang pernah dialami, dapat meningkatkan risiko infeksi HPV berkembang menjadi kanker serviks.

6. Penggunaan Pil KB Jangka Panjang

Penggunaan pil kontrasepsi dalam jangka panjang dapat sedikit meningkatkan risiko kanker serviks. Namun, risikonya akan menurun kembali setelah Anda berhenti menggunakannya.

7. Kehamilan Berulang

Wanita yang pernah menjalani tiga kali atau lebih kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker serviks.

Hal ini bisa terkait dengan paparan HPV, perubahan hormon, atau melemahnya sistem kekebalan tubuh.

8. Hamil di Usia Muda

Kehamilan cukup bulan sebelum usia 20 tahun juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks, dibandingkan dengan mereka yang hamil pertama kali di usia 25 tahun ke atas.

9. Pola Makan Tidak Seimbang

Kurang mengonsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko kanker serviks karena tubuh tidak mendapatkan nutrisi penting untuk menjaga fungsi sel tetap sehat.

10. Riwayat Kesehatan Keluarga

Memiliki keluarga dengan riwayat kanker serviks dapat meningkatkan risiko Anda. 

Faktor genetik atau kondisi bawaan tertentu bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi HPV atau perubahan sel.

Cara Mencegah Penularan HPV

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko terkena atau menularkan HPV:

1. Mendapatkan Vaksin HPV

Vaksin ini bekerja paling efektif jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, yaitu sekitar usia 11–12 tahun. 

Namun, vaksin tetap bermanfaat hingga usia 26 tahun, bahkan bisa diberikan sejak usia 9 tahun untuk individu dengan kondisi imun lemah.

2. Menggunakan Kondom dengan Benar Setiap Kali Berhubungan Seksual

Kondom tidak melindungi 100%, tetapi dapat menurunkan risiko penularan HPV secara signifikan.

3. Menghindari Aktivitas Seksual Selama Pengobatan

Jika Anda sedang menjalani perawatan untuk kutil kelamin atau jenis HPV berisiko tinggi, sebaiknya hentikan aktivitas seksual sementara waktu agar tidak menularkan virus.

Hindari juga berhubungan seksual dengan orang yang memiliki banyak riwayat pasangan seksual, karena risiko terpaparnya lebih tinggi. 

Namun, penting untuk diingat bahwa HPV sangat umum terjadi. Bahkan hubungan seksual dengan satu orang saja tetap bisa menimbulkan risiko. 

Seseorang juga bisa membawa HPV selama bertahun-tahun tanpa gejala apa pun, sehingga tidak sadar telah menularkan virus ke orang lain.

4. Rutin Menjalani Skrining Kanker Serviks

Pemeriksaan pap smear dianjurkan sejak usia 21 tahun. Tes ini dapat mendeteksi perubahan sel sejak dini sebelum berkembang menjadi kanker.

5. Berhenti Merokok 

Rokok dapat melemahkan sistem imun dan membuat tubuh Anda lebih sulit melawan infeksi HPV. 

Selain itu, zat kimia dari rokok dapat memicu perubahan sel di area serviks. Dengan berhenti merokok, Anda turut mengurangi risiko kanker serviks sekaligus meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Kini Anda sudah tahu jawabannya dari apakah kanker serviks menular. Jadi, yang menular adalah infeksi HPV, bukan kanker serviks itu sendiri. 

Memahami perbedaan antara kanker serviks dan penularan HPV dapat membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti vaksinasi HPV, hubungan seksual yang aman, dan pemeriksaan rutin.

Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout