Apakah Hujan Buatan Bisa Menghilangkan Polusi Udara? Ini Penjelasannya
Hujan yang dinantikan warga Jakarta dan sekitarnya akhirnya terwujud beberapa waktu lalu. Hujan intensitas sedang tersebut dimodifikasi oleh BMKG untuk mengurangi polusi udara. Namun, apakah hujan buatan bisa menghilangkan polusi udara?
Banyak yang menganggap hujan mampu mengurangi tingkat polusi udara dan asap yang mengganggu warga Jakarta akhir-akhir ini. Meski demikian, studi menemukan bahwa kemungkinan hujan menghilangkan polusi udara sebenarnya kecil. Lalu, bisakah hujan buatan menghilangkan polusi udara? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Hujan Buatan untuk Menghilangkan Polusi Udara, Efektifkah?
Hingga saat ini, para ahli belum bisa memastikan efektivitas hujan buatan untuk menghilangkan polusi udara. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan hasil studi yang dilakukan di berbagai negara, misalnya China dan Amerika Serikat, terkait efek hujan buatan untuk mengurangi polusi udara. Kesimpulannya, upaya modifikasi berupa hujan buatan adalah solusi jangka pendek untuk menghilangkan polusi udara. Untuk mewujudkan kualitas udara yang baik di Jakarta dan memastikan kesehatan warganya, diperlukan langkah yang bersifat jangka panjang.
Cara Mengurangi Risiko Polusi Udara
Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir polusi udara di Jakarta, yaitu:
- Tidak merokok dan hindari paparan asap rokok. Kandungan beragam bahan kimia di rokok memicu polusi udara dan berisiko beragam penyakit, misalnya bronkitis, asma, penyakit jantung, dan kanker.
- Penggunaan transportasi umum. Asap kendaraan bermotor memicu polusi udara. Penggunaan transportasi umum efektif mengurangi pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor.
- Batasi penggunaan listrik, misalnya mematikan alat elektronik jika tidak digunakan atau tidak menyalakan lampu di siang hari.
- Penggunaan sepeda atau jalan kaki. Tidak hanya menyehatkan tubuh, kebiasaan tersebut efektif mengurangi polusi udara. Namun, hindari berjalan kaki dan bersepeda di jalan raya yang padat.
- Tidak membakar sampah. Zat-zat beracun dari asap pembakaran sampah adalah pemicu polusi udara dan berisiko beragam gangguan kesehatan, misalnya gangguan jantung, PPOK, infeksi saluran pernapasan, dan kanker.
- Menempatkan tanaman pemurni udara di rumah. Tanaman ini berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga udara menjadi bersih dan segar, misalnya Aloe Vera, Hedera, Lili Paris, dan Palem Kuning.
Selain itu, ada beragam cara mengurangi polusi yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:
- Memasang air purifier atau air humidifier, untuk membersihkan udara yang kotor di ruangan.
- Penggunaan masker, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan atau di area dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
- Hindari penggunaan produk pembersih dan pengharum ruangan dengan bahan kimia berbahaya.
- Memastikan kebersihan furnitur dan perabot di rumah terjaga.
- Memastikan kebersihan lantai dengan penggunaan kain pel, sapu, atau vacuum cleaner, secara teratur.
Konsisten melakukan cara-cara meminimalisir polusi udara di atas adalah kunci mengurangi polusi udara di Jakarta dengan perlahan, sehingga tercipta udara bersih dan segar. Dengan begitu, risiko kesehatan akibat polusi udara bisa dicegah. Jika Anda beraktivitas di area dengan tingkat polusi yang tinggi dan merasakan keluhan, misalnya sakit kepala, batuk kronis, pilek, dan sulit bernapas, segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan yang lengkap dan ditangani sesuai dengan kondisi Anda.