Apakah Detak Jantung 80 Normal? Ini Jawabannya!
Banyak orang bertanya-tanya, detak jantung 80 apakah normal, terutama saat sedang istirahat atau setelah beraktivitas ringan.
Untuk menjawabnya, Anda perlu memahami bagaimana cara kerja jantung dan kisaran detak jantung normal sesuai usia, kondisi tubuh, dan tingkat aktivitas.
Artikel ini akan membantu Anda mengenali apa yang dianggap sehat serta kapan Anda perlu lebih waspada.
Berapakah Detak Jantung Normal?
Menurut American Heart Association, detak jantung normal biasanya berada di kisaran 60–100 denyut per menit saat tubuh Anda sedang beristirahat. Jadi, detak jantung 80 termasuk detak jantung normal.
Detak jantung istirahat adalah jumlah detak ketika tubuh Anda sedang membutuhkan energi paling minimal, seperti saat baru bangun tidur atau sedang duduk santai.
Namun, kisaran tersebut bisa berubah karena beberapa faktor, seperti:
- Stres atau kecemasan
- Perubahan hormon
- Konsumsi obat tertentu
- Kebiasaan olahraga atau tingkat kebugaran
Bagi atlet atau orang yang sangat aktif, detak jantung normal bisa lebih rendah, bahkan mencapai 40 denyut per menit.
Semakin rendah detak jantung istirahat, biasanya semakin baik kondisi otot jantung karena tidak perlu bekerja terlalu keras.
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa detak jantung istirahat yang tinggi cenderung berkaitan dengan tekanan darah tinggi, tingkat kebugaran rendah, dan berat badan yang lebih tinggi. Karena itu, menjaga detak jantung normal sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
Cara Mengecek Detak Jantung
Anda bisa mengecek detak jantung dengan cara sederhana tanpa alat khusus, yakni menggunakan jari untuk merasakan denyut nadi.
Waktu terbaik untuk mengukurnya adalah pagi hari setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas lain.
1. Mengecek Nadi di Pergelangan Tangan
Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di bagian dalam pergelangan tangan, tepat di bawah ibu jari. Anda akan merasakan denyut dari arteri radial.
Hitung jumlah denyut selama 15 detik, kemudian kalikan 4 untuk mendapatkan jumlah denyut per menit.
Contoh:
Dalam 15 detik, Anda menghitung 20 denyut. Kalikan 20 x 4 = 80 denyut per menit ( detak jantung normal).
2. Mengecek Nadi di Leher
Letakkan dua jari di sisi leher, di samping batang tenggorokan. Anda akan merasakan denyut dari arteri karotis. Hitung selama 30 detik, lalu kalikan 2.
Contoh:
Dalam 30 detik, Anda menghitung 27 denyut. Kalikan 27 x 2 = 54 denyut per menit (rendah, tetapi termasuk normal untuk orang yang sangat aktif).
Gunakan metode mana pun yang paling nyaman bagi Anda, yang penting hasil akhirnya adalah total denyut per menit.
Berapa Detak Jantung Maksimal?
Detak jantung maksimal adalah perhitungan yang membantu Anda mengetahui batas tertinggi detak jantung saat berolahraga.
Angka ini penting agar Anda bisa menyesuaikan intensitas latihan dan memastikan tubuh tidak bekerja terlalu keras.
Anda dapat mengestimasi detak jantung maksimal berdasarkan usia dengan rumus sederhana: 220 – usia Anda.
Contoh: jika Anda berusia 35 tahun, maka detak jantung maksimal adalah 220 – 35 = 185 bpm.
Hasil perhitungan ini memudahkan Anda mengetahui apakah olahraga yang Anda lakukan sudah cukup menantang atau justru terlalu berat.
Dari angka tersebut, Anda juga bisa menentukan zona detak jantung target yang ideal untuk mendapatkan manfaat latihan yang optimal.
Berapa Detak Jantung yang Berbahaya?
Detak jantung kadang bisa lebih cepat atau lebih lambat dari detak jantung normal. Tidak semua perubahan ini berbahaya, terutama jika Anda sedang dipantau oleh dokter.
Namun, penting untuk memahami kondisi yang perlu diwaspadai.
1. Detak Jantung Terlalu Cepat (Takikardia)
Detak jantung lebih dari 100 bpm pada orang dewasa disebut takikardia. Batas “terlalu cepat” bisa berbeda-beda tergantung usia dan kondisi kesehatan Anda.
Beberapa jenis takikardia meliputi:
- Multifocal atrial tachycardia
- Ventricular tachycardia
- Sinus tachycardia
Penyebab sinus tachycardia dapat mencakup:
- Kondisi kesehatan tertentu
- Stres atau kecemasan
- Konsumsi kafein berlebihan
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Anemia
- Gangguan hormon (misalnya tiroid)
- Demam
- Olahraga intens
- Efek samping obat-obatan
- Merokok
- Penggunaan obat terlarang
2. Detak Jantung Lambat (Bradikardia)
Detak jantung kurang dari 60 bpm disebut bradikardia. Pada atlet, angka ini bisa normal dan sehat karena jantung bekerja lebih efisien.
Penyebab bradikardia dapat meliputi:
- Efek samping obat
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Obstructive sleep apnea
- Kondisi kesehatan tertentu
- Usia lanjut
- Gangguan pada sistem listrik jantung
Bradikardia ringan tidak selalu memerlukan tindakan medis. Namun, bradikardia yang berlangsung lama dapat menyebabkan pusing atau pingsan.
Risiko menjadi lebih besar jika Anda memiliki penyakit jantung, gagal jantung, atau riwayat gangguan jantung lainnya. Jika detak jantung berubah drastis disertai gejala, Anda perlu segera memeriksakan diri.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda perlu menemui dokter jika detak jantung Anda secara konsisten berada di atas 100 bpm atau di bawah 60 bpm meskipun Anda bukan atlet.
Segera periksa jika detak jantung abnormal disertai gejala seperti:
- Sesak napas
- Pingsan atau hampir pingsan
- Pusing atau kepala terasa ringan
- Sensasi berdebar di dada
- Nyeri atau ketidaknyamanan di dada
- Tidak mampu berolahraga seperti biasanya
Dengan mengetahui batas detak jantung maksimal, detak jantung normal, serta kondisi yang perlu diwaspadai, Anda dapat lebih mudah memantau kesehatan jantung dan mengambil langkah tepat jika terjadi sesuatu yang tidak biasa.
Cara Menjaga Detak Jantung Normal
Anda bisa menjaga detak jantung normal, sekaligus meningkatkan kesehatan jantung dengan beberapa cara di bawah ini:
- Rutin berolahraga
- Mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan jantung
- Membatasi konsumsi alkohol
- Menjaga berat badan tetap stabil
- Rutin memeriksakan kondisi ke dokter
- Memantau kondisi jika sudah memiliki penyakit jantung
- Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
- Melaporkan gejala baru atau yang semakin memburuk
- Mengelola stres, misalnya dengan yoga atau meditasi
- Membatasi asupan kafein
- Menghindari minuman energi
- Berhenti merokok
- Memperhatikan efek samping obat yang dikonsumsi
- Mengutamakan kualitas tidur dan menangani sleep apnea jika ada
Mengetahui apakah detak jantung 80 apakah normal sangat penting untuk memahami kesehatan jantung Anda.
Secara umum, angka tersebut masih masuk dalam kategori detak jantung normal untuk orang dewasa.
Jika rutin mengecek detak jantung dan memahami apa yang memengaruhinya, Anda bisa lebih mudah memantau kondisi tubuh serta mencegah gangguan kesehatan sejak dini.
Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!





