Apakah Begadang Menyebabkan Anemia? Ini Penjelasannya!

apakah begadang menyebabkan anemia

Apakah Begadang Menyebabkan Anemia? Ini Penjelasannya!

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Banyak orang sering bertanya-tanya, apakah begadang bisa menyebabkan anemia? Tidur yang cukup memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, sekaligus untuk produksi sel darah merah. Mari simak hubungan antara tidur dan anemia!

Apakah Begadang Menyebabkan Anemia? 

Begadang atau kurang tidur tidak secara langsung menyebabkan anemia, tapi keduanya saling berkaitan dan dapat memperburuk kondisi satu sama lain. 

Anemia bisa membuat tubuh terasa lelah sehingga kualitas tidur menurun, sementara kurang tidur dapat memperparah gejala anemia seperti cepat lemas dan kelelahan. 

Sebuah studi tahun 2021 di Korea Selatan menemukan bahwa wanita pascamenopause yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan mereka yang tidur lebih lama.

Kadar zat besi yang rendah juga sering dikaitkan dengan gangguan tidur. Begadang berkepanjangan bisa memicu stres kronis, yang pada akhirnya berpotensi memperburuk kondisi anemia.

Hubungan Kualitas Tidur dengan Anemia

Begadang secara tidak langsung menyebabkan anemia. Namun, anemia pun bisa menyebabkan penurunan kualitas tidur. Begini penjelasannya:

1. Anemia Menyebabkan Gangguan Tidur

Kadar zat besi yang rendah berkaitan dengan berbagai masalah tidur, seperti sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome, gangguan gerakan anggota tubuh periodik saat tidur atau periodic limb movements in sleep, sleep apnea, dan gangguan pernapasan saat tidur. 

Kekurangan zat besi bisa memengaruhi struktur otak dan menurunkan kualitas tidur. Selain itu, ketika otak tidak mendapat cukup oksigen, jantung bekerja lebih keras dengan denyut lebih cepat, sehingga membuat sulit untuk tertidur.

2. Anemia Mengganggu Hormon yang Membantu Tidur

Zat besi berperan penting dalam pembentukan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang berfungsi mengatur siklus tidur. 

Pada penderita anemia defisiensi zat besi, kadar neurotransmiter ini bisa menurun sehingga memicu gangguan tidur.

3. Anemia Membuat Tubuh Lesu 

Rasa lelah berlebihan akibat anemia dapat berdampak pada pola tidur. Kurangnya energi bisa membuat seseorang jarang beraktivitas fisik atau kurang terpapar cahaya matahari, yang seharusnya membantu mengatur ritme tidur. 

Kelelahan juga bisa menimbulkan insomnia atau justru membuat seseorang lebih sering tidur siang, sehingga malam harinya semakin sulit tidur nyenyak.

Gejala Gangguan Tidur Akibat Anemia

Salah satu dampak anemia adalah meningkatnya risiko mengalami insomnia atau gangguan tidur. 

Insomnia ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur sepanjang malam. Selain itu, gejalanya bisa berupa:

  • Merasa cemas atau depresi
  • Sering terbangun terlalu dini dan sulit tidur kembali
  • Mudah mengantuk atau kelelahan di siang hari
  • Lebih sering melakukan kesalahan atau mengalami kecelakaan dalam aktivitas sehari-hari
  • Sulit berkonsentrasi atau memperhatikan sesuatu dalam waktu lama

Cara Mengatasi Gangguan Tidur dan Anemia

Mengatasi anemia sekaligus memperbaiki kualitas tidur membutuhkan kombinasi antara perawatan medis dan perubahan gaya hidup. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Suplementasi untuk Anemia

Salah satu cara utama mengatasi anemia adalah dengan mengonsumsi suplemen sesuai kebutuhan tubuh:

  • Suplemen zat besi: Biasanya tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet yang diminum bersama air putih. Suplemen ini membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
  • Suplemen asam folat: Folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan DNA, yang merupakan komponen utama pembangun tubuh.
  • Suplemen vitamin B12: Vitamin ini mendukung produksi sel darah merah yang sehat serta membantu fungsi saraf tetap optimal.

Anda bisa mencoba Ferospat, yakni suplemen penambah darah berbentuk tablet effervescent. 

Suplemen ini mengandung zat besi, vitamin B12, vitamin C, asam folat, serta mineral lain yang bermanfaat untuk ibu hamil, menyusui, maupun lansia.

2. Pengobatan atau Prosedur Medis

Jika anemia sudah parah atau disebabkan kondisi medis tertentu, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan atau prosedur medis, seperti: 

  • Erythropoietin, obat yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah, misalnya pada kasus penyakit ginjal kronis.
  • Imunosupresan, diberikan bila anemia terjadi akibat gangguan autoimun agar sistem kekebalan tidak menyerang sel darah merah.
  • Transfusi darah untuk mengganti sel darah merah yang hilang atau rusak.
  • Transplantasi sumsum tulang (stem cell) untuk mengganti sel punca yang tidak sehat dengan yang sehat.
  • Operasi bila anemia disebabkan perdarahan internal yang harus dihentikan.

3. Buat Jadwal Tidur Rutin

Tidur yang teratur sangat membantu memulihkan tubuh dari gejala anemia dan meningkatkan energi.

  • Tetapkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
  • Lakukan aktivitas fisik secara rutin, tapi hindari olahraga berat menjelang tidur.
  • Batasi tidur siang maksimal 30 menit dan jangan tidur siang setelah pukul 3 sore agar tidak mengganggu tidur malam.

4. Jangan Makan Sebelum Tidur 

Kebiasaan makan juga berpengaruh pada kualitas tidur, lho. Kurangi atau hindari konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin karena bisa membuat sulit tidur. Efeknya dapat bertahan hingga berjam-jam.

Jangan makan besar atau minum terlalu banyak sebelum tidur. Jika lapar, pilih camilan ringan agar tidak memicu heartburn.

Tak hanya itu, Anda juga perlu membatasi minum menjelang malam supaya tidak sering terbangun untuk buang air kecil.

5. Pastikan Tempat Tidur Nyaman

Lingkungan tidur yang kondusif akan membuat istirahat lebih berkualitas. Gunakan kamar tidur hanya untuk istirahat dan hubungan intim, bukan untuk bekerja atau menonton TV.

Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan bersuhu nyaman. Lakukan ritual relaksasi sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, membaca, mendengarkan musik lembut, yoga ringan, atau berdoa.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika Anda mulai merasakan gejala yang mengarah ke anemia, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. 

Anemia bisa muncul karena berbagai penyebab, jadi penting untuk mengetahui sumber masalahnya agar penanganan yang diberikan tepat.

Bila Anda sering begadang, mengalami kesulitan tidur atau insomnia, berkonsultasi dengan dokter juga sangat disarankan. Dokter dapat membantu menemukan faktor yang memengaruhi kualitas tidur Anda, serta kemungkinan adanya kondisi medis yang mendasarinya.

Dokter biasanya akan mendiagnosis insomnia bila Anda mengalami kesulitan tidur minimal 3 kali dalam seminggu selama lebih dari 3 bulan. Untuk memastikan penyebabnya, dokter bisa saja menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti:

  • Pemantauan pola tidur.
  • Aktigrafi, yaitu memakai alat di pergelangan tangan atau pergelangan kaki untuk mengukur aktivitas fisik.
  • Tes darah, guna mendeteksi kemungkinan adanya anemia atau kondisi medis lainnya.

Jadi, meskipun begadang bukan penyebab langsung anemia, kebiasaan ini tetap bisa berdampak buruk pada kesehatan dan memperparah gejala yang sudah ada. 

Untuk menjaga stamina dan mencegah anemia semakin parah, usahakan tidur cukup setiap malam, konsumsi makanan bergizi seimbang, serta periksakan diri ke dokter jika gejala tidak kunjung membaik.

Yuk, terus jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout