Apa Penyebab Sering Buang Air Kecil? Ini Penjelasannya
Sering buang air kecil adalah kondisi yang perlu diwaspadai, karena mungkin gejala penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beragam penyebab sering buang air kecil agar bisa ditangani dengan tepat.
Sering buang air kecil perlu ditangani secepatnya jika Anda hanya minum sedikit atau tidak makan dan minum yang memicu sering buang air kecil. Lalu, apa penyebab sering buang air kecil? Berikut informasi selengkapnya.
Ketahui Penyebab Sering Buang Air Kecil
Sering buang air kecil bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Berikut beragam penyakit yang ditandai dengan sering buang air kecil:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih. Salah satu gejalanya adalah sering buang air kecil. Kondisi ini memicu peradangan yang berisiko mengurangi fungsi kandung kemih untuk menahan buang air kecil. Selain itu, ISK juga ditandai dengan nyeri perut bagian bawah dan demam.
2. Infeksi ginjal
Ketika infeksi kandung kemih menyebar ke organ ginjal, maka terjadilah infeksi ginjal. Kondisi ini ditandai oleh sering buang air kecil, nyeri punggung, nyeri ketika buang air kecil, demam, dan sensasi terbakar. Gejala tersebut umumnya muncul dua hari setelah seseorang terinfeksi bakteri.
3. Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang salah satu gejalanya adalah sering buang air kecil. Hal ini dipicu karena pengeluaran glukosa yang tidak terpakai di darah oleh tubuh melalui urine.
4. Kandung kemih overaktif
Kandung kemih overaktif adalah kandung kemih yang berkontraksi berlebihan, meski urine belum penuh. Hal ini memicu sering buang air kecil. Selain itu, kandung kemih overaktif ditandai oleh beberapa gejala lain, misalnya mendadak ingin buang air kecil ketika tidur malam dan keinginan buang air kecil yang sulit ditahan.
5. Kehamilan
Sering buang air kecil juga dialami ibu hamil selama trimester pertama. Hal ini dipicu oleh uterus yang berkembang dan menekan kandung kemih. Ibu hamil juga akan sering buang air kecil pada trimester ketiga, karena kepala bayi yang memasuki panggul, sehingga menekan kandung kemih.
6. Penggunaaan obat-obatan diuretik
Obat-obatan diuretik umumnya diresepkan untuk penderita hipertensi yang bertujuan mengeluarkan cairan berlebih di tubuh. Tidak mengherankan jika efek sampingnya berupa peningkatan frekuensi buang air kecil.
Penanganan Sering Buang Air Kecil
Ada beragam cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi keinginan buang air kecil. Misalnya, tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang bersifat diuretik, karena memicu iritasi kandung kemih. Anda juga dianjurkan untuk menghindari minuman dengan kandungan pemanis buatan atau kafein, dan makanan pedas, karena memicu sering buang air kecil.
Selain itu, Anda perlu meningkatkan asupan serat dan mencukupi cairan tubuh dengan banyak minum air putih. Namun, Anda tidak dianjurkan banyak minum air putih di malam hari, terutama 2-3 jam sebelum tidur, karena bisa memicu peningkatan frekuensi buang air kecil.
Sering buang air kecil bisa disebabkan oleh beragam faktor. Oleh karena itu, agar efektif, penanganannya perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika Anda sering buang air kecil, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk didiagnosis penyebabnya, sehingga diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.