Apa itu Vomitus? Kenali Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya

vomitus

Apa itu Vomitus? Kenali Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya

Vomitus atau muntah adalah kontraksi pada otot yang memicu isi perut dikeluarkan dari mulut. Meski tidak berbahaya, namun vomitus yang berulang perlu ditangani dengan tepat agar tidak dehidrasi.

Vomitus berisiko dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini umumnya dipicu oleh gastroenteritis, yaitu peradangan di saluran pencernaan. Lalu, apa penyebab vomitus dan bagaimana penanganannya? Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Penyebab Vomitus

Vomitus terus-menerus bisa menandakan penyakit yang lebih serius, yaitu:

  • Vertigo.
  • Makan atau minum berlebihan.
  • Asam lambung naik.
  • Keracunan makanan.
  • Infeksi bakteri atau virus.
  • Mabuk.
  • Gejala awal kehamilan, misalnya morning sickness.
  • Kemoterapi.
  • Chron’s disease.

Penanganan medis perlu segera diberikan jika vomitus berlangsung selama 1 hari atau disertai dengan keluhan lain, misalnya diare, sakit kepala parah, sakit perut parah, muntah darah, atau leher kaku.

Penanganan Vomitus

Penanganan utama vomitus adalah cairan tubuh yang tercukupi dengan minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, berikut beragam cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi vomitus:

  • Hindari makanan manis, asin, pedas, berminyak, atau berbumbu.
  • Hindari makanan dengan aroma yang tajam, karena berisiko memperparah vomitus.
  • Tidur yang cukup.
  • Konsumsi makanan yang mudah dicerna dan ditelan. Hindari makanan padat yang bisa memperparah muntah.
  • Muntah terus-menerus berisiko mengurangi elektrolit di tubuh. Untuk mengganti elektrolit yang hilang, Anda bisa mengonsumsi oralit.
  • Makan dengan porsi sedikit, namun sering.
  • Untuk wanita hamil yang mengalami morning sickness, konsumsi camilan berprotein tinggi sebelum tidur untuk mengurangi muntah.
  • Jika muntah-muntah tidak sembuh setelah menerapkan cara-cara di atas, segera ke dokter untuk diperiksa dan ditangani dengan tepat.

Hindari penggunaan obat-obatan yang memicu iritasi di lambung untuk mengurangi muntah, misalnya kortikosteroid atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Jika Anda ingin mengonsumsi obat tanpa resep dokter untuk mengurangi muntah, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsinya untuk mencegah efek samping. Dengan begitu, dokter bisa memberikan obat yang tepat setelah mengetahui gejala yang Anda alami dan memastikan apakah ada kebiasaan makan yang memperparah gejala. Ada beragam jenis obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi vomitus, misalnya ondansetron, promethazine, trimethobenzamide, dan diphenhydramine.

Pencegahan Vomitus

Pada dasarnya, vomitus bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama pada muntah yang disebabkan oleh infeksi. Berikut beberapa kebiasaan sehat yang perlu diterapkan untuk mencegah vomitus:

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Rutin berolahraga.
  • Tidur yang cukup.
  • Membatasi minuman beralkohol.
  • Menghindari makanan panas atau pedas.
  • Tidak makan terlalu banyak.
  • Tidak berolahraga setelah makan.
  • Mengelola stres dengan baik, misalnya teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, latihan pernapasan, dan aromaterapi.

Terapkan gaya hidup sehat di atas secara konsisten untuk mengurangi gejala dan mencegah risiko komplikasi. Jika Anda mengalami muntah-muntah yang disertai dengan keluhan yang disebutkan sebelumnya, periksakan diri ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat. Jika Anda sudah menerapkan penanganan sederhana dan pencegahan vomitus di atas, namun muntah tidak sembuh, segera ke dokter untuk dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout