Apa itu Stres? Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Stres adalah gangguan kesehatan jiwa yang tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan tepat, stres terus-menerus berefek negatif, seperti berat badan yang tidak stabil dan gangguan daya tahan tubuh.
Stres adalah respon alami tubuh ketika berhadapan dengan kondisi yang membuatnya tertekan atau terancam dan tidak mampu mengatasinya. Apa penyebab, ciri-ciri, dan cara mengobati stres yang tepat? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Stres adalah Kondisi yang Serius, Apa Penyebab dan Faktor Risikonya?
Semua orang bisa mengalami stres, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Stres dapat dipicu oleh banyak faktor, misalnya kurang istirahat, malnutrisi, atau mengidap kondisi medis tertentu.
Stres adalah bentuk reaksi alami tubuh ketika orang merasa tertekan atau terancam, sehingga berusaha untuk segera mengantisipasinya. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya stres, yaitu:
- Masa-masa yang tidak pasti, misalnya pandemi.
- Menganggur dalam waktu yang lama.
- Tekanan terus-menerus, misalnya di kantor.
- Mengalami perubahan besar, misalnya perceraian atau pemecatan.
- Diberikan tanggung jawab yang besar.
- Ketidakmampuan dalam mengantisipasi situasi yang berat.
Gejala Stres
Ketika sedang stres, orang biasanya menunjukkan sejumlah gejala, yaitu:
- Cemas atau takut berlebihan.
- Kelelahan yang tidak wajar.
- Sulit fokus atau konsentrasi.
- Insomnia.
- Sakit kepala.
- Sulit mengendalikan emosi atau mudah marah.
Diagnosis Stres
Diagnosis stres dilakukan oleh psikiater untuk menentukan penyebab stres seseorang. Berdasarkan diagnosis tersebut, psikiater akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan penderita stres. Namun, jika stres sudah menimbulkan komplikasi pada organ tubuh, psikiater akan merekomendasikan pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan laboratorium.
Cara Mengobati Stres
Meski tidak dapat dihindari, stres bisa dikurangi dengan cara mengelolanya. Jika diabaikan, stres terus-menerus akan memengaruhi kesehatan jiwa dan fisik seseorang. Oleh karena itu, agar hasilnya optimal, pengobatan stres biasanya mencakup perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, dan psikoterapi. Perubahan gaya hidup untuk mengelola stres, meliputi:
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Rutin berolahraga.
- Tidur yang berkualitas.
- Melakukan hobi.
- Liburan bersama keluarga atau teman-teman.
- Tidak minum alkohol.
- Tidak menggunakan narkotika.
Selain mengubah kebiasaan, Anda perlu menerapkan teknik relaksasi untuk meringankan stres, misalnya aromaterapi dan meditasi, dan psikoterapi yang bertujuan untuk menciptakan sugesti kepada pasien, sehingga dapat mengganti pikiran negatif menjadi positif ketika menghadapi ancaman atau tekanan.
Cara Mencegah Stres
Selain itu, Anda perlu mencegah terjadinya stres dengan menerapkan sejumlah cara, seperti:
- Rutin berolahraga.
- Memiliki cara berpikir atau sikap yang positif.
- Melakukan teknik relaksasi, misalnya latihan pernapasan, meditasi, dan aromaterapi.
- Mengonsumsi makanan bergizi.
- Membagi waktu dengan efektif.
- Menyediakan waktu untuk melakukan hobi yang sudah lama tidak dilakukan.
- Mandi air hangat.
- Bermain dengan hewan peliharaan.
- Pijat refleksi.
- Tersenyum.
- Menonton film komedi.
- Mengunyah permen karet.
Jika Anda berhasil mengelola stres dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, psikiater biasanya tidak terlalu diperlukan. Untuk mengelola stres dengan baik, Anda bisa berdiskusi dengan psikiater. Namun, jika stres mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman, bahkan menyebabkan munculnya depresi, maka dibutuhkan konseling dan pengobatan yang komprehensif.