Apa itu Pneumonia? Apa Penyebab dan Gejalanya?
Pneumonia adalah penyakit yang dikenal sebagai paru-paru basah. Kondisi ini merupakan infeksi yang terjadi di kantong udara kecil pada paru-paru. Ketahui penyebab, gejala, dan faktor risiko pneumonia.
Pneumonia bisa terjadi pada salah satu atau dua paru sekaligus. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja dan jika sudah parah, bisa menyebabkan kematian. Apa penyebab pneumonia dan gejalanya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Gejala Pneumonia
Gejala yang ditimbulkan pneumonia bisa berbeda-beda pada setiap orang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis pneumonia, dan kondisi kesehatan penderita. Berikut beberapa gejala umum pneumonia:
- Demam.
- Menggigil.
- Batuk yang disertai dahak.
- Berkeringat.
- Kesulitan bernapas.
- Hilang nafsu makan.
- Rasa sakit pada dada.
- Detak jantung yang cepat.
Gejala umum di atas biasanya berlangsung selama 24-48 jam. Namun, bisa berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi masing-masing.
Selain itu, ada beberapa gejala pneumonia yang jarang muncul, namun mungkin terjadi pada kondisi tertentu, yaitu:
- Kelelahan.
- Mual.
- Muntah.
- Sakit kepala.
- Otot terasa nyeri.
- Nyeri pada sendi.
- Batuk darah.
Penyebab Pneumonia
Secara umum, penyebab pneumonia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Penularan biasanya melalui udara dan terjadi ketika penderita pneumonia batuk atau bersin. Virus dan bakteri yang berasal dari batuk atau bersin kemudian menginfeksi orang lain.
Faktor Risiko Pneumonia
Selain infeksi virus, bakteri, dan jamur, pneumonia bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko berikut:
- Mengalami penyakit kronis, seperti HIV, diabetes, AIDS, atau asma.
- Bayi berusia 0-2 tahun.
- Orang di atas 65 tahun atau lanjut usia.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat penyakit atau efek samping obat-obatan.
- Pernah terkena stroke sebelumnya.
- Sedang mengalami kemoterapi. Prosedur ini berisiko menurunkan daya tahan tubuh seseorang, sehingga memudahkan virus atau bakteri penyebab pneumonia untuk masuk.
- Perokok lebih berisiko mengalami penumpukan cairan pada paru, sehingga menyebabkan pneumonia.
- Sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Meski tidak mengidap pneumonia, namun seseorang yang dirawat di rumah sakit berisiko terkena pneumonia. Hal ini dikarenakan virus dan bakteri penyebab pneumonia cukup sering ditemukan di area sekitar rumah sakit.
Cara Mengobati Pneumonia
Ketika gejala awal pneumonia muncul, kondisi pneumonia bisa dideteksi jika Anda melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan berikut:
- Tes darah. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bakteri atau virus penyebab pneumonia yang Anda alami.
- Rontgen dada. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar X. Dengan alat tersebut, dokter bisa memastikan bagian paru-paru yang mengalami pneumonia.
- Tes dahak. Ketika seseorang mengalami pneumonia, bakteri atau virus penyebab pneumonia biasanya akan ditunjukkan dengan adanya dahak.
- Memeriksa jumlah oksigen darah. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan seberapa banyak oksigen yang ada di dalam darah Anda. Hal ini dikarenakan pneumonia bisa menyebabkan tidak masuknya oksigen ke dalam aliran darah.
Jika pneumonia tergolong parah, dokter akan melakukan beberapa prosedur berikut:
- CT scan. Dilakukan dengan menggunakan CT scan untuk menentukan kondisi paru. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pneumonia yang tidak sembuh
- Kultur cairan paru. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil dan memeriksa cairan di dalam paru untuk memastikan jenis infeksi.