Blog

apa itu omicron

Apa Itu Omicron? Kenali Lebih Dalam Varian Baru Covid-19

Pada akhir tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan munculnya varian baru virus Corona, yaitu Omicron, berisiko menimbulkan lonjakan penularan di seluruh dunia. Omicron bahkan dapat menimbulkan konsekuensi serius di beberapa negara jika tidak ditangani dengan baik.

Untuk mencegah penyebaran varian baru tersebut, pemerintah Indonesia telah melarang warga asing dengan riwayat perjalanan dari negara-negara Afrika bagian selatan dan Hong Kong masuk ke Indonesia. Apa itu Omicron dan apakah bedanya dengan varian-varian sebelumnya? Simak penjelasan berikut.

Apa Itu Omicron?

Nama Omicron diambil dari huruf ke-15 dalam Alfabet Yunani. Omicron dengan kode B.1.1.529 dilaporkan pertama kali ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Setelah diteliti lebih lanjut oleh tim independen Technical Advisory Group on SARS-COV Virus Evolution (TAG-VE), Omicron dimasukkan ke dalam kategori Varian of Concern (VOC). Dikutip dari WHO, “Berdasarkan bukti yang disajikan, mengindikasikan adanya perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19, TAG-VE telah menyarankan kepada WHO bahwa varian ini harus ditetapkan sebagai VOC, dan WHO telah menetapkan B.1.1.529 ke dalam VOC, dengan nama Omicron.”

VOC sendiri merupakan kategori tertinggi bagi varian virus Covid-19 terkait dengan gejala, penularan, risiko menginfeksi ulang, dan mempengaruhi kinerja vaksin. Varian-varian sebelumnya, seperti Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, juga masuk ke dalam kategori ini. Selain itu, bukti-bukti awal menunjukkan bahwa Omicron menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi. Hal ini membuat WHO menetapkan Omicron telah mengalami sangat banyak mutasi dibandingkan varian-varian sebelumnya. 

Kepala WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan kembali perlunya usaha global untuk mengirimkan vaksin ke negara-negara miskin. Dr. Tedros juga mengatakan para ilmuwan di seluruh dunia sedang bekerja keras untuk menemukan apakah Omicron berkaitan dengan penularan yang lebih tinggi, risiko infeksi ulang, dan bagaimana reaksinya terhadap vaksin. “Kedaruratan Omicron adalah salah satu pengingat bahwa meski banyak yang berpikir kita sudah selesai dengan Covid-19, ia belum selesai dengan kita,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada kematian yang dikaitkan dengan varian baru tersebut.

Perbedaan Omicron dengan Varian-Varian Sebelumnya

Varian Omicron memiliki mutasi yang paling banyak, yaitu sekitar 30 mutasi yang terjadi pada protein spike, yaitu bagian virus yang menyerupai tonjolan paku yang digunakan virus untuk mengikat sel pada tubuh manusia. Hal ini dijelaskan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama yang menyatakan bahwa Omicron merupakan varian dengan mutasi yang paling banyak dibandingkan varian yang selama ini sudah ada. 

Tim peneliti membutuhkan waktu sekitar 17 hari untuk menempatkan varian Omicron ke kategori VOC. Sedangkan pada varian-varian sebelumnya, tim peneliti membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk meneliti dan menetapkan pada kategori VOC. Misalnya, varian Delta yang ditemukan di India pada Oktober 2020, di mana WHO kemudian memasukan varian tersebut ke kategori VOC pada 11 Mei 2021. Selain itu, beberapa perbedaan antara varian Omicron dan varian-varian sebelumnya, meliputi gejala, tingkat keparahan, dan tingkat penyebaran.

Untuk mencegah penularan varian Omicron, pastikan Anda tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, seperti masker, hand sanitizer, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan. Selain itu, terapkan juga pola hidup sehat, seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout