Apa itu Metode ERACS? Ketahui Kelebihan dan Perbedaannya dengan Operasi Caesar
Apa itu metode ERACS? Enhanced Recovery After Cesarean Surgery atau ERACS adalah metode persalinan yang meminimalisir risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan. Apa kelebihan metode ERACS dibandingkan operasi caesar?
ERACS bertujuan untuk mengatasi operasi caesar yang membutuhkan pemulihan yang lama dan risiko komplikasi yang tinggi. Simak informasi selengkapnya mengenai apa itu metode ERACS, kelebihan, dan perbedaannya dengan operasi caesar di artikel ini.
Apa itu Metode ERACS?
Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) diambil dari istilah Enhanced Recovery After Surgery (ERAS), yaitu pendekatan yang diterapkan sejak 1990-an untuk meminimalisir respons fisiologis selama tindakan bedah atau colocteral secara umum. ERAS adalah cara-cara yang dilakukan agar pasien yang menjalani tindakan pembedahan besar atau kecil lebih cepat pulih.
Berbeda dengan ERAS, ERACS berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, yaitu perawatan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah menjalani operasi caesar. Metode ini bertujuan agar ibu bisa bergerak dan pulih dari persalinan lebih cepat. Dikutip dari University Hospitals, agar hasilnya optimal, metode ERACS menerapkan kombinasi antara dokter anak, dokter kandungan, dokter anestesi, serta bidan dan perawat.
Kelebihan Metode ERACS
Dikutip dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Zeissa Rectifa Wismayanti, ada tiga kelebihan metode ERACS yang ditawarkan, yaitu menurunkan risiko komplikasi dan durasi rawat pasien, peningkatan kepuasan dan kenyamanan pasien, dan memperkuat ikatan antara ibu dan bayi. Selain itu, berikut kelebihan metode ERACS yang perlu Anda ketahui:
- Mencegah mual.
Untuk menghilangkan rasa mual pasca operasi, akan diberikan terapi cairan infus dan kombinasi obat antimual. Selain itu, ibu akan diberikan rekomendasi makanan dan minuman untuk mencegah mual.
- Bisa kembali bergerak lebih cepat.
Dibandingkan operasi caesar, pemberian cairan infus dan pelepasan kateter urine pada metode ERACS akan dilakukan lebih awal, sehingga ibu bisa bergerak lebih cepat.
- Meminimalisir nyeri.
Pemberian obat-obatan pereda nyeri, misalnya ibuprofen dan tylenol, atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara teratur akan dilakukan oleh dokter untuk meminimalisir rasa sakit, mual, dan gatal.
- Meminimalisir risiko kerusakan jaringan.
Penggunaan pisau dengan ketajaman khusus yang mencapai lapisan fascia hanya dengan sekali sayatan, sehingga efektif meminimalisir risiko kerusakan jaringan.
Anda tetap perlu mengantisipasi beragam efek samping dari metode ERACS, misalnya pendarahan, mual, muntah, dan pusing. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan terkait metode persalinan yang tepat.
Perbedaan ERACS dan Operasi Caesar Biasa
Caesar (sc) adalah cara persalinan dengan pembedahan yang selama ini terbukti aman dan bermanfaat untuk ibu dan bayi. Namun, risiko komplikasi yang mungkin muncul akibat operasi caesar, misalnya infeksi luka caesar, nyeri, trombosis vena dalam, dan disfungsi gastrointestinal, bisa menghambat mobilitas, memicu ketidaknyamanan, dan pemulihan yang lama, sehingga menimbulkan depresi dan kecemasan pada ibu.
Berbeda dengan operasi caesar biasa, metode ERACS adalah operasi caesar dengan pendekatan khusus yang bertujuan untuk mempercepat pemulihan ibu. Metode ini melibatkan dokter anak, dokter kandungan, dan dokter anestesi untuk mewujudkan pemulihan yang optimal setelah persalinan, memulihkan trauma, mengurangi stres dan tingkat sitokin, dan menurunkan risiko komplikasi persalinan.