Apa itu Kanker Lidah? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Kanker lidah adalah kondisi ketika kanker tumbuh dan berkembang dari jaringan lidah. Kondisi ini ditandai dengan sariawan, sakit tenggorokan terus-menerus, dan muncul bercak-bercak berwarna putih atau merah di lidah.
Kanker lidah umumnya dialami oleh perokok aktif, orang yang kecanduan alkohol, dan orang yang pernah terinfeksi virus HPV (Human Papilloma Virus). Lalu, apa penyebab dan gejala kanker lidah, serta bisakah disembuhkan? Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab Kanker Lidah
Kanker lidah disebabkan oleh mutasi genetik pada sel-sel di jaringan lidah, sehingga tumbuh secara tidak terkendali dan berkembang menjadi sel kanker. Hingga saat ini, penyebab mutasi sel tersebut belum bisa dipastikan. Namun, ada beragam faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker lidah, yaitu:
- Pria berusia di atas 50 tahun dengan riwayat keluarga pengidap kanker lidah.
- Kebiasaan merokok akibat paparan zat pemicu kanker (karsinogenik) di dalam tembakau.
- Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
- Kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga dengan baik.
- Infeksi Human papillomavirus (HPV), misalnya melalui hubungan seksual secara oral.
- Pola makan yang tidak sehat, misalnya jarang mengonsumsi sayur dan buah.
Gejala Kanker Lidah
Kanker lidah umumnya ditandai dengan gejala berupa sariawan berkepanjangan dan bercak berwarna merah atau putih di lidah. Selain itu, ada beragam gejala kanker lidah yang bisa muncul, yaitu:
- Benjolan di area leher dan mulut akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
- Nyeri ketika menelan dan sakit tenggorokan terus-menerus.
- Perdarahan pada lidah tanpa alasan yang jelas.
- Sensasi kebas di mulut terus-menerus.
- Berat badan turun secara drastis tanpa sebab yang jelas.
- Perubahan pada suara.
- Sulit menggerakkan rahang.
Kapan Harus ke Dokter?
Kanker lidah kerap tidak disadari oleh penderitanya. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 3 bulan hingga 2 tahun sekali agar gejala kanker lidah bisa dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat. Pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin juga penting dilakukan oleh orang dengan kesehatan mulut yang tidak terjaga.
Selain itu, Anda perlu segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala kanker lidah, misalnya sakit tenggorokan atau sariawan, terutama jika Anda perokok aktif atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Diagnosis Kanker Lidah
Sebelum mendiagnosis kanker lidah, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat kesehatan pasien, gejala yang dialami, anggota keluarga pasien yang pernah mengidap kanker lidah, dan kebiasaan pasien yang meningkatkan risiko kanker lidah, seperti konsumsi minuman beralkohol dan merokok.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan mulut dan lidah pasien. Jika ada dugaan kanker, dokter akan memberikan rujukan pasien ke dokter onkologi untuk dilakukan pemeriksaan berupa:
- Biopsi lidah. Pengambilan dan penelitian sampel jaringan lidah di laboratorium. Pasien akan diberikan anestesi lokal selama proses biopsi.
- Endoskopi. Pengambilan sampel jaringan lidah jika kanker berada di pangkal lidah dan sekaligus pengambilan sampel dari kelenjar getah bening di sekitar lidah.
- Pemindaian. Prosedur dengan penggunaan MRI atau CT scan untuk memeriksa kondisi mulut dan lidah, serta tingkat penyebaran kanker.
- Tes HPV. Prosedur yang dilakukan untuk memastikan apakah pasien positif mengidap infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker lidah.
Penanganan Kanker Lidah
Penanganan kanker lidah ditentukan oleh stadium kanker dan ukuran kanker. Dokter juga bisa mengombinasikan beragam pengobatan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Berikut beragam pengobatan yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi kanker lidah:
1. Operasi
Pada stadium awal, operasi umumnya dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker dan jaringan di sekitarnya. Namun, pada stadium akhir, operasi akan dilakukan oleh dokter untuk memotong lidah atau glosektomi. Lidah yang dipotong bisa sebagian atau seluruhnya.
Setelah glosektomi, pasien bisa kesulitan berbicara, makan, dan menelan. Untuk mengatasi hal ini, dokter akan merekomendasikan operasi untuk perbaikan bentuk lidah yang terpotong. Operasi ini dilakukan melalui pengambilan sebagian jaringan kulit, lalu mencangkok jaringan tersebut ke lidah yang sudah terpotong. Setelah operasi, dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani terapi makan dan berbicara, serta menangani gangguan psikologis akibat kesulitan berbicara dan makan.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode yang dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Pengobatan ini juga bisa dilakukan untuk mengurangi gejala kanker. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dokter akan mengombinasikan kemoterapi dengan radioterapi atau operasi.
Kombinasi kemoterapi dan radioterapi bertujuan untuk mengatasi kanker lidah yang sudah meluas (metastasis) hingga ke organ lain. Sedangkan kombinasi kemoterapi dan operasi bertujuan untuk mengecilkan ukuran kanker sebelum diangkat melalui operasi atau membunuh sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi. Beragam jenis obat yang diberikan selama kemoterapi, misalnya methotrexate, cisplatin, fluorouracil dan bleomycin, docetaxel, dan carboplatin.
3. Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan dengan penggunaan sinar berenergi tinggi yang berasal dari mesin khusus di luar tubuh penderita (radiasi eksternal) atau alat yang dipasang pada tubuh pasien di dekat lokasi kanker (radiasi internal).
Radioterapi umumnya dilakukan untuk mengatasi kanker yang sulit diobati, membunuh sel kanker yang sudah meluas hingga ke bagian tubuh lain, atau mengecilkan ukuran kanker sebelum operasi. Radioterapi juga bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala kanker lidah, terutama pada pasien kanker lidah stadium lanjut.
Komplikasi Kanker Lidah
Jika tidak ditangani dengan tepat, kanker lidah bisa menimbulkan beragam komplikasi, misalnya penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening leher, hati, paru-paru, dan tulang, serta kesulitan berbicara.
Beragam komplikasi atau efek samping juga bisa dialami oleh pasien setelah menjalani metode pengobatan, misalnya pasien yang menjalani operasi pengangkatan lidah berisiko terkena infeksi, perdarahan, disfagia, dan pembentukan fistula ke kulit wajah. Sedangkan pasien yang menjalani radiasi bisa mengalami beragam efek samping, yaitu:
- Kerusakan kulit.
- Radang mulut (mukositis).
- Mulut kering (xerostomia).
- Perubahan kemampuan mengecap pada lidah.
Pencegahan Kanker Lidah
Saat ini belum ada metode pencegahan yang pasti untuk kanker lidah. Namun, risiko terjadinya kanker lidah bisa dikurangi dengan menghindari faktor-faktor risikonya. Berikut beragam cara yang bisa diterapkan untuk menurunkan risiko kanker lidah:
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
- Tidak merokok atau mengonsumsi tembakau.
- Mendapatkan vaksinasi HPV.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, misalnya buah dan sayur.
- Memastikan kebersihan mulut dan gigi terjaga, serta rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
- Menerapkan perilaku seks yang aman, yaitu tidak berganti pasangan seksual dan memakai kondom saat berhubungan seksual.
Jika ada pertanyaan terkait gejala dan pencegahan kanker lidah, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi yang sesuai kondisi Anda.