Apa itu Hipertensi? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Apa itu Hipertensi? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Apa itu hipertensi? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyakit yang gejalanya tidak signifikan. Namun, bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya jika tidak ditangani secepatnya. Apa penyebab dan gejala hipertensi?

Mendeteksi gejala hipertensi sejak dini penting untuk mencegah komplikasi serius, misalnya penyakit ginjal, stroke, dan gagal jantung. Apa itu hipertensi, penyebab, dan gejalanya? Berikut informasi selengkapnya.

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi dipicu oleh banyaknya darah yang dipompa oleh jantung, sehingga memicu penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini berisiko komplikasi yang membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, penanganan, dan pencegahan hipertensi.

Penyebab Hipertensi

Penyebab hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hingga saat ini, penyebab pasti hipertensi primer belum bisa dipastikan. Sedangkan, hipertensi sekunder dipicu oleh beragam faktor, misalnya konsumsi natrium berlebihan, obesitas, stres, kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, sleep apnea, atau penyakit ginjal.

Hipertensi kerap dijuluki sebagai “The Silent Killer” atau penyakit yang tidak ditandai oleh gejala yang signifikan, hingga kondisinya memburuk dan membahayakan nyawa. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah berkala ke dokter penting untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan komplikasi hipertensi.

Gejala Hipertensi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, hipertensi tidak menunjukkan gejala yang signifikan hingga hipertensi memburuk dan membahayakan nyawa. Namun, ada beragam gejala hipertensi yang biasanya muncul pada tahap tersebut, yaitu:

  • Nyeri dada.
  • Sulit bernapas.
  • Sakit kepala.
  • Darah di urine.
  • Mual dan muntah.
  • Pusing.
  • Gangguan irama jantung.
  • Penglihatan menurun.

Kapan Harus ke Dokter?

Hipertensi memerlukan penanganan medis secepatnya jika mencapai angka 180/120 atau lebih. Selain itu, Anda perlu periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang bisa menandakan kerusakan organ berikut:

  • Gangguan penglihatan.
  • Lemas.
  • Mati rasa.
  • Sulit barnapas.
  • Nyeri dada.
  • Sakit kepala luar biasa.
  • Sulit berbicara.

Penanganan dan Pencegahan Hipertensi

Untuk menangani hipertensi dengan tepat, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat, misalnya tidak merokok, tidak minum alkohol, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, mempertahankan berat badan ideal, dan pengelolaan stres yang tepat. Namun, jika hipertensi yang dialami tergolong berat, Anda juga perlu mengonsumsi obat antihipertensi yang diresepkan dokter.

Selain itu, Anda perlu meningkatkan asupan kalium. Kalium adalah mineral yang dihasilkan tubuh dan bermanfaat untuk mencegah kerusakan akibat natrium berlebih di pembuluh darah. Pastikan asupan kalium harian Anda tercukupi dengan mengonsumsi beragam jenis makanan tinggi kalium, misalnya bayam, susu sapi, kacang polong, alpukat, kentang, tomat, pisang, dan kentang panggang.

Kunci terhindar dari hipertensi adalah memastikan tekanan darah Anda normal. Jika Anda memiliki faktor risiko hipertensi, misalnya genetik, prehipertensi, atau sudah hipertensi, segera lakukan upaya pencegahan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah berkala ke dokter atau rumah sakit, sehingga tidak menimbulkan komplikasi serius. 

Diskusikan dengan dokter untuk mengetahui seberapa sering pemeriksaan tekanan darah tinggi yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi Anda. Jika Anda telah menerapkan cara-cara menangani hipertensi di atas, namun, tidak berhasil mengatasi hipertensi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk didiagnosis penyebabnya, sehingga diberikan penanganan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout