Apa itu Fetish? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Penanganannya di Sini
Fetish adalah gangguan seksual berupa ketertarikan terhadap bagian tubuh tertentu, benda mati, atau barang-barang lain yang tidak wajar sebagai sesuatu yang bersifat seksual. Ketahui lebih lanjut mengenai gejala dan penyebab fetish.
Fetish umumnya dilakukan untuk memenuhi fantasi seks dan kepuasan, terutama ketika berhubungan seksual dengan pasangan atau bahkan ketiak tidak melakukan aktivitas yang bersifat seksual. Jika tidak ditangani dengan tepat, fetish akan sulit dikontrol, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan bahkan merugikan orang lain. Simak informasi selengkapnya mengenai gejala, penyebab, dan penanganan fetish di artikel ini.
Gejala Fetish
Ketertarikan terhadap benda mati atau bagian tubuh tertentu adalah gejala umum fetish. Selain itu, fetish ditandai dengan gejala-gejala berikut:
- Berlangsung lebih dari 6 bulan.
- Dorongan seksual yang sudah dipraktikkan.
- Perilaku seksual menghambat aktivitas sehari-hari.
- Sulit mengendalikan dorongon seksual.
Munculnya fetitisme bisa berbeda-beda pada setiap orang, bisa dimulai dari masa pubertas atau ketika sudah dewasa.
Penyebab Fetish
Hingga saat ini, penyebab fetish belum bisa dipastikan. Namun, dikutip dari Mayo Clinic, ada beragam penyebab gangguan kompulsif seksual, termasuk fetish, yaitu:
- Ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak. Penelitian menemukan bahwa hormon dopamin berkontribusi dalam membentuk rangsangan seksual pada pengidap gangguan parafilia. Selain itu, peningkatan kadar hormon serotonin dan norepinefrin ditemukan dalam urin penderita gangguan parafilia.
- Perubahan dalam sistem saraf otak. Penyebab fetish berikutnya adalah perubahan pada sistem saraf otak.
- Kondisi yang memengaruhi otak, termasuk bagian otak yang memengaruhi perilaku seksual, misalnya demensia dan epilepsi.
Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko fetish, yaitu:
- Laki-laki.
- Kemudahan akses informasi dari Internet.
- Ketergantungan alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Mengidap gangguan mental, misalnya depresi atau gangguan kecemasan.
Penanganan Fetish
Untuk kasus fetish yang parah dan merugikan, dokter akan memberikan penanganan berupa terapi, misalnya psikoterapi, obat-obatan, serta bergabung dengan kelompok dukungan yang berisikan orang-orang dengan kondisi yang sama. Berikut penjelasannya:
1. Psikoterapi
Psikoterapi atau terapi berbicara bertujuan untuk memungkinkan pasien untuk mengatasi perilaku seksual yang menyimpang. Jenis psikoterapi yang diberikan oleh dokter, yaitu:
- Psikoterapi psikodinamik.
- Cognitive behavioral therapy (CBT).
- Acceptance and commitment therapy (ACT).
2. Minum obat
Beragam jenis obat yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi fetish, misalnya obat penenang, antidepresan, serta obat anti-androgen untuk pasien pria.
Obat-obatan di atas hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan dosis dan anjuran dokter.
Pencegahan Fetish
Jika tidak ditangani dengan tepat, fetish bisa menimbulkan gangguan mental yang lebih serius. Untuk mencegah kondisi semakin parah, berikut beragam cara yang bisa diterapkan agar perilaku Anda tetap terkendali:
- Identifikasi gejala perilaku seksual yang menyimpang.
- Ungkapkan masalah yang dialami dengan orang-orang yang bisa dipercaya, seperti keluarga atau sahabat.
- Jika Anda mengalami depresi, gangguan kecemasan, atau ketergantungan alkohol, segera ke psikolog untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Jika ada pertanyaan terkait pencegahan dan penanganan fetish, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang tepat.