Apa itu Borderline Personality Disorder? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
BPD ditandai dengan perubahan suasana hati dan nilai diri yang sulit dikendalikan, serta cenderung impulsif, sehingga sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan penanganan BPD di artikel ini.
Penyebab Borderline Personality Disorder
Meski penyebab pasti borderline personality disorder tidak diketahui, namun ada beragam faktor yang meningkatkan risikonya, yaitu:
- Genetik. Seseorang dengan riwayat keluarga pengidap borderline personality disorder berisiko terkena gangguan jiwa yang sama.
- Peristiwa traumatis, misalnya kekerasan, pelecehan, atau diabaikan oleh orang tua ketika masih anak-anak. Hubungan atau komunikasi yang buruk dengan keluarga juga memicu borderline personality disorder.
- Kelainan otak. Penelitian menunjukkan bahwa ada kelainan fungsi dan struktur otak yang mengendalikan emosi dan perilaku pada pengidap BPD.
Gejala Borderline Personality Disorder
BPD adalah kondisi yang memengaruhi perilaku, perasaan, pikiran, harga diri, dan hubungan sosial. Berikut gejala-gejala BPD yang perlu Anda ketahui:
- Gangguan pola pikir dan persepsi. Pengidap merasa dirinya buruk dan tidak berarti. Selain itu, pengidap mengalami halusinasi dan delusi.
- Ketidakstabilan suasana hati. Kerap mengalami perubahan suasana hati yang drastis terhadap diri sendiri atau orang lain tanpa alasan. Perubahan suasana hati ditandai dengan marah, malu, takut, dan sedih.
- Perilaku impulsif. Aktivitas yang membahayakan diri sendiri, misalnya percobaan bunuh diri, konsumsi alkohol, berhubungan seks yang tidak aman, atau melukai diri sendiri.
- Hubungan yang intens, namun tidak stabil. Takut diabaikan ketika berhubungan dengan orang lain, namun tidak nyaman jika ada orang lain yang ingin dekat atau memperhatikannya.
Gejala BPD berbeda-beda, tergantung frekuensi kemunculan, tingkat keparahan, dan durasi gejala. Gejala BPD akan berkurang ketika seseorang memasuki usia 40 tahun.
Penanganan Borderline Personality Disorder
Penanganan borderline personality disorder diberikan untuk mengurangi gejala dan menyembuhkan gangguan jiwa lain pada pengidap BPD, misalnya depresi. Berikut beragam pengobatan yang dilakukan oleh dokter:
- Psikoterapi.
Psikoterapi untuk mengobati BPD terdiri dari beragam jenis, yaitu:
- Dialectical behavior therapy (DBT), untuk mengontrol emosi dan tekanan, serta memperbaiki kualitas hubungan dengan orang lain.
- Mentalization-based therapy (MBT), untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengevaluasi pikiran dan perasaannya, serta membangun cara pandang yang positif ketika menghadapi permasalahan.
- Good psychiatric management, untuk mengoptimalkan kemampuan pasien dalam memahami emosinya dengan mendasarkannya pada perasaan orang lain.
2. Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengurangi gejala dan mengobati gangguan jiwa lain yang muncul akibat BPD, misalnya gangguan kecemasan dan depresi. Obat-obatan yang diberikan oleh dokter adalah antipsikotik, antidepresan, dan obat penyeimbang suasana hati.
Pencegahan Borderline Personality Disorder
Risiko borderline personality disorder bisa diminimalisir dengan menerapkan beragam cara berikut:
- Mewujudkan hubungan keluarga yang harmonis dan sehat, terutama untuk anak.
- Rutin berkomunikasi dengan anak mengenai kondisi atau hal-hal yang ia alami.
- Meminta bantuan dari ahli atau orang terpercaya jika kondisi keluarga tidak sehat.
- Berbagi cerita kepada psikolog atau psikiater jika mengalami kekerasan fisik atau pelecehan.
- Periksa ke psikiater jika muncul gejala BPD agar tidak semakin parah.