Apa Itu Baby Blues? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Melahirkan adalah momen yang sangat membahagiakan bagi setiap ibu. Namun, di balik kebahagiaan itu, banyak ibu baru yang mengalami perasaan sedih, cemas, dan lelah yang berlebihan. Kondisi ini dikenal sebagai baby blues. Apa itu baby blues?
Baby blues adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Gejalanya bervariasi, mulai dari mood swing yang ekstrem hingga kesulitan tidur.
Apa Itu Baby Blues?
Dikutip dari artikel ilmiah berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Baby Blues Syndrom Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Imarah”, oleh Pebrisa Ulfa dan Agustina Mainidar, (2024:807), baby blues disebut juga dengan maternity blues atau kemurungan masa nifas.
Pengertian baby blues adalah perubahan psikologis yang dialami oleh ibu baru akibat berubahnya kondisi tubuh selama kehamilan dan berubahnya cara hidup setelah bayi dilahirkan. Baby blues merupakan depresi yang paling ringan dan biasanya berlangsung selama dua hari hingga dua minggu.
Jika baby blues tidak ditangani dengan tepat, maka itu dapat berkembang menjadi depresi postpartum. Depresi postpartum adalah masalah psikologis yang berat dan menyebabkan ibu tidak bisa tidur. Fase ini dapat berlangsung selama dua minggu hingga satu tahun.
Penyebab Baby Blues
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kondisi baby blues. Namun, faktor yang paling berpengaruh adalah sebagai berikut.
1. Faktor Usia
Faktor usia menjadi salah satu penyebab utama terjadinya baby blues. Wanita yang telah menjadi seorang ibu di usia kurang dari 20 tahun akan lebih rentan mengalami baby blues karena masih sangat rawan untuk merawat bayi dan beradaptasi usai nifas.
Selain itu, wanita yang berusia lebih dari 35 tahun akan lebih banyak beban psikologis, seperti kesehatan fisik yang menurun, tingkat kecemasan yang tinggi, dan rentan mengalami postpartum blues.
Dengan demikian, wanita dengan usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun berisiko tinggi mengalami kondisi ini. Maka dari itu, usia yang ideal bagi seorang wanita untuk melahirkan adalah 20-35 tahun, dengan jarak dua sampai lima tahun.
2. Faktor Pendidikan
Tingkat pendidikan juga dapat memengaruhi baby blues. Ibu dengan tingkat pendidikan yang kurang dan malas tidak mudah untuk mengakses informasi terkait dengan kehamilannya sekalipun mempunyai gadget.
Ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi tentang kesehatan mental dan dukungan sosial. Selain itu, ibu ini juga lebih mampu mengelola stres dan mengatasi tantangan yang dihadapi usai melahirkan.
3. Faktor Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang pernah dialami seorang wanita. Ibu primipara (baru melahirkan anak pertama) cenderung lebih rentan mengalami baby blues dibandingkan ibu multipara (sudah memiliki anak sebelumnya).
Hal ini dikarenakan ibu primipara belum memiliki pengalaman dalam mengurus bayi dan mungkin merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya.
4. Faktor Dukungan dari Suami
Dukungan sosial yang kuat dari suami sangat penting untuk membantu ibu baru mengatasi stres dan mencegah terjadinya baby blues.
Suami yang memberikan dukungan emosional, membantu pekerjaan rumah tangga, dan berbagi tanggung jawab dalam mengurus bayi dapat mengurangi beban ibu dan meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini dapat mengurangi risiko baby blues.
Cara Mengatasi Baby Blues
Berikut ini adalah berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi baby blues.
1. Istirahat yang Cukup
Usahakan untuk tidur ketika bayi tidur. Jika kelelahan, sekalipun bayi tidak sedang tidur, mintalah bantuan pasangan atau anggota keluarga lain untuk mengurus bayi agar ibu tetap dapat beristirahat.
2. Konsumsi Makanan Bergizi
Makanan dengan gizi seimbang dapat membantu meningkatkan energi dan mood. Jadi, pastikan untuk terus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
3. Berolahraga Ringan
Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
4. Mencari Dukungan Sosial
Berbagi perasaan dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat dapat memberikan dukungan sosial bagi ibu baru. Jika ingin dukungan dari sesama ibu baru, silakan bergabung dengan kelompok dukungan ibu baru.
Dengan memahami apa itu baby blues, penyebab, dan cara mengatasinya, ibu baru dapat lebih siap menghadapi tantangan setelah melahirkan. Meskipun dapat membuat ibu merasa tertekan, tetapi kondisi ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi.