Apa Itu Anoreksia? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya di Sini
Anoreksia adalah salah satu jenis gangguan makan yang bisa diderita oleh berbagai kalangan. Gangguan ini biasanya terjadi pada orang yang terobsesi untuk memiliki tubuh kurus dan takut mengalami kenaikan berat badan.
Anoreksia termasuk ke dalam masalah mental yang perlu ditangani sesegera mungkin. Hal ini disebabkan oleh pola pikir dari penderita dan perlu diatasi agar kondisinya segera membaik.
Apa Itu Anoreksia? Ini Penjelasannya
Dikutip dari situs ayosehat.kemkes.go.id, anoreksia adalah gangguan makan yang diakibatkan oleh penurunan berat badan yang drastis. Biasanya penderita anoreksia melakukan diet secara berlebihan.
Diet itu dilakukan untuk menurunkan berat badan, karena menganggap badan yang dimilikinya terlalu gemuk. Penderita anoreksia juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Gangguan makan atau eating disorder ini membuat seseorang menghindari makanan dan menyebabkan berat badan turun di bawah normal. Hal ini bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan bahkan membahayakan nyawa.
Penyebab Anoreksia
Seseorang dapat menderita anoreksia karena berbagai faktor. Mulai dari faktor biologis, lingkungan, hingga psikologis dapat menjadi alasan seseorang menderita gangguan makan ini.
Berdasarkan informasi dari situs ayosehat.kemkes.go.id, terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena anoreksia. Faktor tersebut antara lain:
- Mengalami kesulitan dalam mengelola stres.
- Mengalami kecemasan dan depresi.
- Memiliki kekhawatiran yang berlebihan tentang masa depan.
- Memiliki sifat yang cenderung perfeksionis.
- Memiliki riwayat gangguan makan saat masa kanak-kanak.
- Mudah terpengaruh secara emosional.
Gejala Anoreksia
Saat seseorang menderita anoreksia, terdapat beberapa gejala yang bisa dirasakan. Gejala utamanya adalah terdapat penurunan berat badan yang cukup drastis yang disertai perilaku, seperti menghindari makanan.
Tidak hanya itu, penderita anoreksia biasanya akan merasa bersalah setelah makan. Bahkan ada yang berusaha memuntahkan makanan yang telah dikonsumsinya. Hal ini termasuk ke dalam gejala yang perlu diperhatikan.
Selain itu, ada juga gejala yang bersifat emosional pada penderita anoreksia. Beberapa gejala emosional tersebut antara lain:
- Kerap melewatkan makan.
- Enggan makan di tempat umum.
- Hanya mengonsumsi makanan tertentu.
- Kerap menimbang berat badan berulang kali.
- Sering berbohong mengenai jumlah makanan yang telah dikonsumsi.
Apabila terdapat gejala tersebut pada seorang individu, maka kemungkinan besar orang tersebut menderita anoreksia. Selain itu, berat badan yang turun drastis bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Penurunan tekanan darah,
- Pusing kepala,
- Haid yang tidak teratur,
- Kulit kering,
- Rambut rontok,
- Denyut nadi yang tidak teratur.
Cara Mengatasi Anoreksia
Untuk bisa mengatasi anoreksia, ada berbagai penanganan yang bisa dilakukan. Penanganan tersebut mulai dari pemberian obat, psikoterapi, hingga edukasi nutrisi.
Berbagai tindakan penanganan itu saling terkait untuk membantu pasien pulih, dari segi fisik dan mental. Berikut adalah beberapa tindakan penanganan yang bisa diberikan untuk memulihkan penderita anoreksia:
1. Pemberian Obat
Tindakan penanganan yang kerap diberikan kepada penderita anoreksia adalah pemberian obat-obatan, seperti obat antidepresan dan sejenisnya.
Obat antidepresan diberikan untuk mengendalikan gejala kecemasan dan depresi yang kerap diderita oleh pasien anoreksia. Pemberian obat disesuaikan dengan ketentuan dokter dan kondisi pasien.
2. Terapi Psikologis
Berbagai jenis terapi bisa digunakan untuk mengatasi anoreksia. Beberapa terapi tersebut di antaranya: terapi perilaku kognitif (CBT), terapi keluarga, serta terapi penerimaan dan komitmen (ACT).
Terapi yang diberikan kepada penderita anoreksia ini membantu untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku yang bisa merusak kesehatan.
3. Pemberian Edukasi Nutrisi
Pemberian edukasi nutrisi menjadi cara lainnya untuk mengatasi anoreksia. Ahli gizi memiliki peran penting untuk mengedukasi tentang nutrisi seimbang dan makan yang sehat.
Tidak jarang ahli gizi turut memberikan bantuan untuk membuat rencana makan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi pasien. Hal ini berfungsi untuk membuat pasien kembali menjadi sehat.
4. Perawatan di Rumah Sakit
Apabila kasus anoreksia pada seseorang telah parah dan bahkan sudah terjadi komplikasi serius, maka perawatan di rumah sakit sangat dibutuhkan. Dengan perawatan di rumah sakit, maka pemberian nutrisi bisa lebih stabil dan terjaga.
5. Pemantauan Medis
Apabila penderita sudah mengalami anoreksia yang parah, maka pemantauan medis sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pengobatan telah berhasil.
Anoreksia adalah salah satu gangguan makan yang bisa menyerang siapa saja. Pastikan untuk selalu menjaga kesehatan diri, baik dari segi fisik maupun mental untuk hidup yang lebih sehat.