Apa itu Amoxicillin Trihydrate? Ketahui Manfaat dan Cara Penggunaannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Amoxicillin trihydrate adalah obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, misalnya pada kasus pneumonia dan diare yang disebabkan oleh bakteri. Ketahui lebih lanjut mengenai manfaat dan cara penggunaan amoxicillin trihydrate.
Amoxicillin trihydrate bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak. Namun, penggunaannya membutuhkan anjuran dokter agar tidak memicu efek samping yang serius. Lalu, apa manfaat dan cara penggunaan amoxicillin trihydrate? Berikut informasi selengkapnya.
Manfaat Amoxicillin Trihydrate
Amoxicillin trihydrate adalah obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri dengan cara memblokir pertumbuhan bakteri. Jika dikombinasikan dengan obat tertentu untuk lambung, amoxicillin trihydrate juga efektif menangani tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Namun, obat ini hanya bermanfaat untuk menangani infeksi bakteri dan tidak efektif menangani infeksi virus.
Cara Penggunaan Amoxicillin Trihydrate
Berdasarkan sediaan obatnya, berikut aturan penggunaan amoxicillin trihydrate yang benar:
- Kapsul dan tablet.
- Agar mudah ditelan, minum dengan air putih.
- Terapkan jadwal minum obat secara konsisten.
- Konsumsi obat hingga habis sesuai resep dokter. Jika pengobatan dihentikan setelah gejala hilang, bakteri berisiko terus tumbuh dan memicu infeksi berulang.
- Sirup.
- Sebelum diminum, kocok botol hingga merata.
- Agar dosisnya tepat, penggunaan sendok takar sangat direkomendasikan. Hindari penggunaan sendok biasa, karena takaran dosisnya tidak tepat.
- Konsumsi di waktu yang sama setiap hari. Lakukan secara konsisten agar hasilnya optimal.
- Konsumsi obat hingga habis sesuai resep dokter. Jika pengobatan dihentikan setelah gejala hilang, bakteri berisiko terus tumbuh dan memicu infeksi berulang.
Panduan Penggunaan Amoxicillin Trihydrate yang Aman
Agar tidak memicu efek samping atau reaksi alergi obat yang serius, penting untuk mengikuti panduan penggunaan amoxicillin trihydrate yang aman berikut:
- Hindari penggunaan amoxicillin trihydrate atau obat antibiotik penisilin lainnya jika ada riwayat alergi terhadap obat tersebut.
- Beri tahu dokter terkait riwayat kesehatan Anda secara lengkap, misalnya infeksi virus, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
- Beri tahu dokter jika mengidap asma, penyakit ginjal, rhinitis alergi, atau kelainan darah.
- Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat herbal atau suplemen, untuk mencegah interaksi antar obat.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sudah atau berencana divaksin dari bakteri hidup, misalnya vaksin tifoid.
- Beri tahu dokter jika akan menjalani prosedur medis tertentu, misalnya operasi gigi.
- Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius atau reaksi alergi obat setelah mengonsumsi amoxicillin trihydrate.
Efek Samping Amoxicillin Trihydrate
Jika dikonsumsi dengan benar, amoxicillin trihydrate jarang memicu efek samping yang serius. Efek samping ringan yang mungkin muncul setelah penggunaan obat ini adalah gangguan di saluran pencernaan, misalnya diare, mual, dan muntah. Penggunaan amoxicillin trihydrate jangka panjang berisiko infeksi jamur di vagina atau mulut dengan ciri-ciri berupa keputihan atau bercak putih di mulut. Berikut beberapa efek samping serius yang perlu diwaspadai:
- Sakit perut.
- Mual dan muntah terus-menerus.
- Tidak nafsu makan.
- Urin berwarna kehitaman.
- Penyakit kuning.
- Rentan memar.
- Muncul lendir di tinja.
- Diare terus-menerus.
- Ruam.
- Gatal.
- Demam berkepanjangan.
- Sulit bernapas.
- Sakit kepala.
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang parah.
- Pembengkakan di tenggorokan, lidah, dan wajah.
Dosis dan Aturan Pakai Amoxicillin
Dosis amoxicillin disesuaikan dengan tingkat keparahan, kondisi, serta usia dan berat badan pasien. Berikut penjelasannya:
- Amoxicillin minum (tablet, sirop, atau kapsul)
Tujuan: Mengobati abses pada area mulut atau tenggorokan, sinusitis, infeksi saluran kemih berat, otitis media, infeksi kulit, atau infeksi ginjal.
- Dewasa dan anak dengan berat badan 40 kg atau lebih: 250-500 mg setiap 8 jam, atau 500-1.000 mg setiap 12 jam.
Tujuan: mengobati tukak lambung akibat bakteri H. pylori
- Dewasa: 750-1.000 mg 2 kali sehari selama 1-2 minggu. Obat akan dikonsumsi secara bersamaan dengan antibiotik lain seperti metronidazole atau clarithromycin, dan proton pump inhibitors (PPIs) seperti lansoprazole atau omeprazole.
Tujuan: Mengobati demam tifoid dan paratifoid
- Dewasa: 500-2.000 mg setiap 8 jam.
- Anak dengan berat badan di bawah 40 kg: 100 mg/kg per hari, dibagi menjadi 3 dosis.
Tujuan: Mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
- Dewasa: 3.000 mg, dosis diberikan kembali setelah 10-12 jam.
Tujuan: Mengobati pneumonia
- Dewasa: 500-1.000 mg setiap 8 jam.
- Anak usia di atas 3 bulan dengan berat badan di bawah 40 kg: 20-90 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.
Tujuan: Mengobati gonore yang sensitif terhadap amoxicillin
- Dewasa: 3.000 mg sebagai dosis tunggal. Obat dikombinasi dengan probenecid.
Amoxicillin suntik
Untuk mengobati infeksi berat, seperti endokarditis atau meningitis, amoxicillin suntik adalah pilihan yang tepat. Pemberian obat melalui suntik atau infus harus dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.
Cara Menggunakan Amoxicillin dengan Tepat
Selama mengonsumsi amoxicillin, Anda dianjurkan untuk mengikuti saran dokter. Pastikan untuk mengikuti aturan pemakaian yang ada di kemasan obat. Hindari mengurangi atau menambah dosis tanpa anjuran dokter.
Amoxicillin bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Namun, jika dikonsumsi bersama makanan, amoxicillin akan lebih mudah diserap oleh tubuh dan risiko efek samping pada lambung bisa dikurangi.
Sebelum mengonsumsi amoxicillin sirup, kocok obat secara merata terlebih dahulu, lalu minum obat dengan sendok takar yang ada di kemasan obat agar dosisnya tepat.
Hindari menghentikan penggunaan amoxicillin tanpa anjuran dokter. Penggunaan amoxicillin yang tidak sesuai anjuran dokter bisa menyebabkan bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap obat.
Jika Anda melewatkan dosis amoxicillin, segera minum begitu teringat. Namun, jika dosis berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan hindari menggandakan dosis. Amoxicillin sebaiknya disimpan di tempat yang jauh dari paparan sinar matahari dan sulit dijangkau anak-anak.
Interaksi Amoxicillin dengan Obat Lain
Interaksi obat bisa muncul jika amoxicillin dikonsumsi secara bersamaan dengan obat tertentu. Contoh interaksi yang bisa terjadi yaitu:
- Mengurangi efektivitas vaksin hidup, misalnya vaksin tifoid atau vaksin BCG.
- Mengurangi efektivitas pil KB.
- Meningkatkan kadar methotrexate di dalam darah dan memicu efek samping.
- Meningkatkan risiko reaksi alergi jika dikonsumsi secara bersamaan dengan allopurinol.
- Mengurangi efektivitas amoxicillin jika dikonsumsi secara bersamaan dengan antibiotik golongan makrolid, chloramphenicol, tetracycline, atau sulfonamida.
- Meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi secara bersamaan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin.