Anxiety: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan
Anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan khawatir, cemas, atau takut terus-menerus, sehingga penderitanya sulit menjalani hidup secara normal. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala anxiety disorder.
Berbeda dengan rasa cemas, anxiety disorder adalah gangguan mental yang tidak boleh dianggap enteng. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menghambat aktivitas dan menurunkan produktivitas penderitanya. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan penanganan anxiety disorder di artikel ini.
Penyebab Anxiety Disorder
Hingga saat ini, penyebab anxiety disorder belum bisa dipastikan. Namun, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko anxiety disorder, yaitu:
- Genetik. Orang dengan riwayat keluarga pengidap anxiety disorder berisiko tinggi mengida anxiety disorder.
- Stres berkepanjangan. Stres jangka panjang bisa menyebabkan gangguan kecemasan kronis.
- Kondisi medis tertentu. Kondisi medis tertentu dikaitkan dengan anxiety disorder, misalnya diabetes, penyakit jantung, gangguan pernapasan, masalah tiroid, kecanduan alkohol, dan penyalahgunaan narkoba.
- Konsumsi obat-obatan tertentu. Penggunaan obat-obatan tertentu bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan kecemasan.
Gejala Anxiety Disorder
Gejala anxiety disorder berbeda-beda, tergantung jenis dan tingkat keparahan penderitanya. Namun, ada beragam gejala yang umum ditemukan pada penderita anxiety disorder, yaitu:
- Sulit berkonsentrasi.
- Kecemasan intens berkepanjangan.
- Tidak bisa mengontrol rasa cemas atau ketakutan secara berlebihan.
- Jantung berdebar atau detak jantung meningkat.
- Gelisah terus-menerus.
- Gemetar dan berkeringat.
- Gangguan pencernaan.
Penanganan Anxiety Disorder
Anxiety disorder ditangani dengan dua metode pengobatan, yaitu psikoterapi dan obat-obatan. Berikut penjelasannya:
1. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi yang umum diberikan untuk menangani anxiety disorder. Terapi ini bertujuan untuk melatih pola pikir dan perilaku agar bisa menghadapi kecemasan dengan lebih baik.
2. Obat-obatan
Ada beragam jenis obat yang diberikan oleh dokter untuk mengurangi gejala anxiety disorder, yaitu:
- Antikecemasan, misalnya alprazolam (Xanax), benzodiazepine, clonazepam (Klonopin), lorazepam, dan diazepam (Valium).
- Antidepresan, misalnya sertraline, paroxetine, escitalopram, citalopram, dan fluoxetine.
Perawatan Anxiety Disorder di Rumah
Penanganan anxiety disorder juga bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala gangguan kecemasan, yaitu:
- Berendam air hangat untuk merelaksasi otot-otot yang tegang.
- Melakukan teknik relaksasi, misalnya latihan pernapasan, meditasi, atau yoga.
- Rutin berolahraga.
- Penggunaan minyak esensial untuk pijat atau aromaterapi untuk memungkinkan Anda tidur.
- Berbagi cerita dengan orang-orang yang bisa dipercaya.
Jika gangguan kecemasan belum teratasi setelah menerapkan cara-cara di atas, konsultasikan ke psikolog untuk penanganan yang sesuai kondisi Anda.
Seperti penyakit fisik, gangguan mental seperti anxiety disorder memerlukan penanganan secara medis agar tidak menimbulkan komplikasi serius.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala anxiety disorder di atas, segera ke dokter atau psikolog untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Jika Anda memiliki faktor risiko anxiety disorder, lakukan pemeriksan ke dokter atau psikolog secara rutin, sehingga risiko anxiety disorder bisa dikurangi.
Jika ada pertanyaan terkait cara-cara mencegah anxiety disorder, konsultasikan ke dokter atau psikolog untuk diberikan saran dan rekomendasi yang sesuai kondisi Anda.