Amoxicillin: Panduan Penggunaan, Interaksi Obat, dan Efek Samping
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Amoxicillin adalah obat antibiotik golongan penisilin untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya bronkitis, tonsilitis, atau infeksi telinga. Namun, penggunaan obat ini harus diresepkan oleh dokter untuk mencegah efek samping yang serius.
Amoxicillin berfungsi untuk menghambat pembentukan dinding sel bakteri, sehingga bakteri tersebut mati. Namun, amoxicillin tidak efektif untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Simak informasi selengkapnya mengenai panduan penggunaan, interaksi obat, dan efek samping amoxicillin di artikel ini.
Panduan Penggunaan Amoxicillin yang Aman
Penggunaan amoxicillin harus sesuai dengan anjuran dokter untuk mencegah reaksi alergi obat dan efek samping yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti panduan penggunaan amoxicillin yang aman berikut:
- Beri tahu dokter jika ada alergi amoxicillin atau antibiotik golongan penisilin lain.
- Beri tahu dokter jika mengidap asma, kelainan darah, penyakit ginjal, rhinitis alergi, atau riwayat diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik.
- Beri tahu dokter jika muncul keluhan, misalnya pembengkakan kelenjar getah bening atau sakit tenggorokan berkepanjangan dan tidak sembuh setelah minum obat.
- Beri tahu dokter mengenai kemungkinan Anda terinfeksi mononukleosis dari orang lain.
- Beri tahu dokter terkait penggunaan amoxicillin jika Anda berencana menerima vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, misalnya vaksin tifoid. Hal ini dikarenakan amoxicillin berisiko mengurangi efektivitas vaksin tersebut.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi pil KB untuk menunda kehamilan, karena amoxicillin berisiko mengurangi efektivitas pil KB.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat lain, produk herbal, atau suplemen, untuk mencegah interaksi antarobat.
- Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius, reaksi alergi obat, atau kelebihan dosis, setelah penggunaan amoxicillin.
Interaksi Amoxicillin dengan Obat Lain
Penggunaan amoxicillin bersamaan dengan obat tertentu bisa memicu interaksi antarobat, yaitu:
- Mengurangi efektivitas pil KB.
- Mengurangi efektivitas amoxicillin jika dikonsumsi bersamaan dengan chloramphenicol, sulfonamida, tetracycline, atau antibiotik golongan makrolid.
- Mengurangi efektivitas vaksin hidup, misalnya vaksin BCG atau vaksin tifoid.
- Berisiko tinggi perdarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, misalnya warfarin.
- Berisiko tinggi reaksi alergi jika dikonsumsi bersamaan dengan allopurinol.
- Berisiko kadar methotrexate berlebih di darah, sehingga memicu efek samping.
Efek Samping Amoxicillin
Penggunaan amoxicillin mungkin memicu efek samping yang perlu diantisipasi, yaitu:
- Diare.
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Ruam.
Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tidak sembuh atau justru semakin parah. Selain itu, Anda perlu segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut:
- Diare parah berkepanjangan, kram perut luar biasa, atau tinja yang disertai darah.
- Perdarahan atau memar tanpa penyebab yang jelas.
- Urin berwarna kehitaman.
- Penyakit kuning yang ditandai dengan mata atau kulit menguning.
- Sakit tenggorokan atau demam berkepanjangan.
- Nyeri sendi atau nyeri otot 2 hari setelah mengonsumsi obat.
- Perubahan warna kulit.
- Ruam kulit yang ditandai dengan bercak merah melingkar.
- Pembengkakan di wajah, mata, bibir, dan lidah.