Ambroxol: Panduan Penggunaan yang Aman dan Efek Samping

berapa banyak dosis penggunaan ambroxol yang tepat dan adakah efek sampingnya? Berikut informasi selengkapnya.

Ambroxol: Panduan Penggunaan yang Aman dan Efek Samping

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Ambroxol adalah obat pengencer dahak yang efektif untuk beragam penyakit dengan batuk berdahak, misalnya bronkitis, batuk pilek, dan emfisema. Ketahui lebih lanjut mengenai panduan penggunaan ambroxol yang tepat dan efek sampingnya.

Ambroxol berfungsi untuk menghancurkan serat mukopolisakarida untuk mengencerkan dahak sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan dari tenggorokan. Obat ini bisa dikonsumsi dalam beragam bentuk, misalnya sirop, tablet, dan obat tetes. Lalu, berapa banyak dosis penggunaan ambroxol yang tepat dan adakah efek sampingnya? Berikut informasi selengkapnya.

Panduan Penggunaan Ambroxol yang Aman

Ambroxol adalah obat yang hanya diresepkan oleh dokter. Oleh karena itu, berikut panduan penggunaan ambroxol yang perlu diikuti:

  • Hindari penggunaan ambroxol jika ada alergi obat ini.
  • Beri tahu dokter jika batuk yang dialami disertai dengan keluhan lain, misalnya nyeri dada, sulit bernapas, dan demam tinggi.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap tukak lambung, penyakit liver, penyakit ginjal, HIV/AIDS, atau ulkus duodenum.
  • Beri tahu dokter jika mengidap gangguan pernapasan kronis, misalnya asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat imunosupresan, obat herbal, atau suplemen, untuk mencegah interaksi antar obat.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter terkait pemberian ambroxol ke anak-anak, karena rentan efek samping.
  • Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius, reaksi alergi obat, atau kelebihan dosis, setelah penggunaan ambroxol.

Cara Mengonsumsi Ambroxol yang Benar

Konsumsi ambroxol perlu disesuaikan dengan resep dokter dan mengikuti petunjuk yang ada di label kemasan. Untuk mengonsumsi ambroxol bentuk tablet, telan dengan air putih saat makan atau setelah makan. Untuk sediaan sirop atau obat tetes, kocok botol hingga merata sebelum penggunaan. Penggunaan sendok takar dianjurkan untuk mengonsumsi ambroxol agar dosisnya tepat. Jika Anda melewatkan dosis ambroxol, segera minum jika jarak minum berikutnya masih jauh, namun, jika jadwal minum berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis dan hindari menggandakan dosis.

Interaksi Ambroxol dengan Obat Lain

Penggunaan ambroxol bersamaan dengan antibiotik tertentu bisa memicu peningkatan kadar antibiotik tersebut, misalnya amoxicillin, cefuroxime, erythromycin, atau doxycycline, di paru-paru. Meski demikian, interaksi antar obat tersebut bukanlah efek samping yang serius. Namun, agar aman untuk kesehatan, konsultasikan ke dokter jika berencana mengonsumsi ambroxol bersamaan dengan obat lain, obat herbal, atau suplemen apa pun.

Efek Samping Ambroxol

Penggunaan ambroxol mungkin memicu efek samping yang perlu diantisipasi, yaitu:

  • Diare.
  • Mual atau muntah.
  • Sakit perut.
  • Heartburn.
  • Tenggorokan kering.
  • Dispepsia.

Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tidak sembuh atau bahkan semakin parah untuk pengobatan lebih lanjut. Pada sebagian kasus, penggunaan ambroxol memicu reaksi alergi obat, misalnya gatal-gatal, ruam kulit, kemerahan, serta pembengkakan di tenggorokan, bibir, dan lidah. Perlu diingat, efek samping ambroxol mungkin berbeda-beda pada setiap orang. Oleh karena itu, jika ada efek samping yang belum disebutkan di atas atau ada kekhawatiran terkait keluhan tertentu setelah penggunaan ambroxol, segera ke dokter untuk pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda, sehingga komplikasi yang serius bisa dicegah.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout