Allopurinol: Panduan Penggunaan yang Aman, Interaksi Obat, dan Efek Samping

Simak informasi selengkapnya mengenai panduan penggunaan, interaksi obat, dan efek samping allopurinol di artikel ini.

Allopurinol: Panduan Penggunaan yang Aman, Interaksi Obat, dan Efek Samping

Allopurinol adalah obat untuk mengurangi kadar asam urat berlebih di darah, sehingga dianjurkan untuk pengidap asam urat. Allopurinol juga efektif menangani batu ginjal yang disebabkan oleh asam urat dan hiperurisemia, yaitu kadar asam urat yang tinggi di plasma darah, terutama akibat kemoterapi.

Allopurinol berfungsi memblokir enzim yang berperan dalam produksi asam urat, sehingga penggunaan allopurinol efektif mencegah risiko komplikasi asam urat yang serius. Agar efektivitasnya optimal, allopurinol perlu dikonsumsi secara rutin. Simak informasi selengkapnya mengenai panduan penggunaan, interaksi obat, dan efek samping allopurinol di artikel ini.

Panduan Penggunaan Allopurinol yang Aman

Penggunaan allopurinol tidak dianjurkan untuk kondisi tertentu, karena memicu efek samping yang serius. Oleh karena itu, untuk mencegah komplikasi yang membahayakan nyawa, berikut panduan penggunaan allopurinol yang aman untuk diterapkan:

  • Hindari penggunaan allopurinol jika ada riwayat alergi obat ini.
  • Beri tahu dokter jika mengidap kanker atau menjalani kemoterapi.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap penyakit hati, penyakit ginjal, gagal jantung kongestif, hipertensi, diabetes, gangguan sumsum tulang, atau penyakit tiroid.
  • Beri tahu dokter jika sedang menjalani puasa tertentu atau program diet tertentu.
  • Hindari aktivitas yang membutuhkan fokus atau konsentrasi, misalnya berkendara atau mengoperasikan alat berat, setelah penggunaan allopurinol, karena obat ini memicu pusing atau kantuk.
  • Tidak minum minuman beralkohol selama mengonsumsi allopurinol, karena memperburuk gejala atau memicu efek samping.
  • Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat herbal atau suplemen tertentu, untuk mencegah interaksi antar obat yang berbahaya.
  • Konsultasikan ke dokter jika gejala tidak berkurang atau bahkan semakin parah setelah satu bulan penggunaan allopurinol.
  • Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius, reaksi alergi obat yang berbahaya, atau kelebihan dosis, setelah penggunaan allopurinol.

Interaksi Allopurinol dengan Obat Lain

Penggunaan allopurinol bersamaan dengan obat tertentu dapat memicu interaksi antar obat, yang beberapa di antaranya bisa membahayakan nyawa. Berikut penjelasannya:

  • Efektivitas allopurinol berkurang jika dikonsumsi bersamaan dengan aspirin atau probenecid.
  • Memicu ruam di kulit jika dikonsumsi bersamaan dengan amoxicillin atau ampicillin.
  • Berisiko tinggi perdarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan, misalnya warfarin.
  • Memicu efek samping jika dikonsumsi bersamaan dengan ciclosporin atau teofilin.
  • Memicu efek samping dari allopurinol jika dikonsumsi bersamaan dengan diuretik thiazide, misalnya hydrochlorothiazide.
  • Berisiko tinggi mengganggu fungsi sumsum tulang yang berkontribusi memproduksi sel darah jika dikonsumsi bersamaan dengan azathioprine.

Efek Samping Allopurinol

Penggunaan allopurinol mungkin memicu efek samping yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Mual.
  • Muntah
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Rambut rontok.
  • Kemampuan indra pengecap menurun.

Segera ke dokter jika efek samping di atas tidak berkurang atau bahkan memburuk. Anda juga perlu ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius berikut:

  • Urin berdarah.
  • Nyeri ketika buang air kecil.
  • Ruam di kulit.
  • Mata terasa panas.
  • Jarang buang air kecil.
  • Perdarahan atau memar yang tidak normal.
  • Kesemutan.
  • Mati rasa.
  • Gangguan pada hati, dengan ciri-ciri berupa urin berwarna kehitaman, nafsu makan berkurang, tinja terlihat abu-abu, dan penyakit kuning, yaitu kondisi yang ditandai dengan kulit atau mata menguning.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout