7 Penyebab Jantung Berdebar, Tak Selalu Berbahaya!
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Apakah Anda pernah merasakan detak jantung yang tiba-tiba lebih cepat dari biasanya? Kondisi ini dapat terjadi tanpa peringatan dan membuat Anda cemas, terutama jika muncul berulang.
Untuk memahaminya, Anda perlu mengetahui berbagai penyebab jantung berdebar serta kapan kondisi ini menandakan masalah kesehatan yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Penyebab Jantung Berdebar
American Heart Association menjelaskan bahwa detak jantung normal dewasa adalah 60–100 per menit. Detak jantung lebih dari 100 biasa disebut takikardia.
Detak jantung yang meningkat tidak selalu berbahaya, tapi beberapa faktor dapat membuat jantung bekerja lebih cepat daripada biasanya. Berikut beberapa penyebab jantung berdebar yang umum terjadi.
1. Respons Terhadap Emosi Kuat
Perasaan cemas, takut, marah, atau stres berat dapat membuat jantung berdetak lebih cepat.
Saat tubuh mengalami stres, kelenjar adrenal melepaskan hormon adrenalin untuk mempersiapkan tubuh menghadapi situasi darurat.
Adrenalin dapat menyebabkan:
- Tekanan darah meningkat
- Detak jantung meningkat
- Pupil membesar
- Palpitasi (jantung terasa melompat atau tidak beraturan)
- Keringat berlebih
- Rasa gelisah
Jika stres terjadi dalam jangka panjang, risiko mengalami tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke juga meningkat. Biasanya, detak jantung akan kembali normal setelah Anda tenang.
Cara sederhana untuk mengelola stres:
- Rutin berolahraga
- Mencoba aktivitas relaksasi seperti meditasi atau pijat
- Tidur yang cukup
- Mencari dukungan dari keluarga atau teman
- Berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan
2. Konsumsi Kafein
Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam kopi, teh, soda, dan minuman energi. Mayo Clinic menyarankan batas aman sekitar 400 mg per hari untuk orang dewasa, tapi sensitivitas kafein berbeda-beda.
Konsumsi kafein berlebih dapat memicu:
- Sulit tidur
- Gelisah
- Cemas
- Jantung berdebar
- Sakit perut
- Mual
- Sakit kepala
- Perasaan tidak nyaman
Kalau Anda sering merasakan jantung berdebar setelah minum kopi atau minuman energi, sebaiknya kurangi jumlahnya.
3. Konsumsi Alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa sedikit konsumsi alkohol saja bisa meningkatkan risiko fibrilasi atrium (AFib), yaitu kondisi ketika jantung berdetak tidak teratur dan bisa sangat cepat.
Studi tahun 2020 juga menemukan bahwa konsumsi alkohol berlebihan dapat:
- Menurunkan tekanan darah selama sekitar 12 jam
- Menaikkan tekanan darah setelah 13 jam
Kenaikan tekanan darah dan perubahan ritme jantung dapat memicu jantung berdebar. Jika Anda sensitif terhadap alkohol, batasi asupannya atau hindari sepenuhnya.
4. Merokok
Nikotin dalam rokok merupakan zat yang sangat adiktif dan dapat meningkatkan tekanan darah serta detak jantung.
Menurut American Heart Association, kebiasaan merokok atau vaping bisa meningkatkan detak jantung sekitar 4 denyut per menit.
Bila jantung berdebar muncul setelah konsumsi kafein, alkohol, atau nikotin, cara terbaik adalah mengurangi atau menghentikan penggunaannya.
5. Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat memicu detak jantung tidak teratur. Menurut National Health Service (NHS), obat-obatan berikut dapat menyebabkan jantung berdebar:
- Inhaler
- Obat tekanan darah tinggi
- Antihistamin
- Obat antijamur
- Antidepresan
- Antibiotik
Jika Anda merasakan jantung berdebar setelah mengonsumsi obat tertentu, Anda bisa berdiskusi dengan dokter untuk mencari alternatif yang lebih sesuai.
6. Perubahan Hormon
Perubahan hormon juga dapat menjadi penyebab jantung berdebar. Kondisi ini umum terjadi selama kehamilan karena jantung harus memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh dan ke plasenta.
Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa detak jantung ibu hamil meningkat rata-rata 7–8 denyut per menit, dari 79,3 denyut per menit pada usia kehamilan 10 minggu menjadi 86,9 denyut per menit pada usia 40 minggu.
Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat dan sebagian wanita juga merasakan jantung berdebar lebih sering.
Bila Anda sedang hamil atau telah memasuki masa pascamenopause, konsultasikan kondisi ini ke dokter jika jantung berdebar terasa mengganggu.
7. Ketidakseimbangan Elektrolit
Elektrolit adalah mineral penting dalam darah yang membantu mengatur impuls listrik di seluruh tubuh. Ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan:
- Sesak napas
- Demam
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Kebingungan
- Perut kembung
Dokter dapat melakukan pemeriksaan elektrolit untuk mengetahui kadar mineral dalam darah Anda.
Setelah mengetahui mana yang tidak seimbang, dokter dapat menentukan perawatan yang sesuai.
Kapan Harus ke Dokter?
Detak jantung yang cepat biasanya tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami masalah kesehatan tertentu.
Beberapa kondisi medis yang dapat menjadi penyebab jantung berdebar atau meningkatkan detak jantung meliputi:
- Tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Gula darah rendah
- Beberapa jenis anemia
- Postural atau orthostatic hypotension, yaitu tekanan darah turun saat Anda mengubah posisi tubuh
- Demam
- Dehidrasi
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika:
- Memiliki riwayat penyakit jantung
- Jantung berdebar berlangsung lama atau semakin sering
- Jantung berdebar membuat Anda cemas atau mengganggu aktivitas
Segera cari pertolongan medis darurat jika Anda mengalami:
- Sesak napas
- Pusing atau kepala terasa ringan
- Pingsan
- Hilang kesadaran
- Dada terasa tertekan
- Nyeri dada
Memeriksakan diri lebih cepat dapat membantu dokter menemukan penyebab jantung berdebar dan menentukan perawatan yang paling sesuai.
Cara Mencegah Detak Jantung Berdebar Terlalu Cepat
Menjaga kesehatan jantung adalah langkah utama untuk mencegah detak jantung berdebar terlalu cepat.
Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting, terutama jika Anda memiliki penyakit jantung. Ikuti rencana perawatan dan konsumsi obat sesuai arahan dokter.
Berikut langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi makanan rendah garam dan rendah lemak jenuh
- Berolahraga setidaknya 30 menit per hari, 5 kali seminggu
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Mengelola stres dengan baik
- Mengontrol tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
- Tidur yang cukup, yaitu 7–9 jam per hari
- Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi obat tertentu, terutama obat flu dan batuk yang mengandung stimulan
- Jangan menggunakan obat-obatan terlarang atau methamphetamine yang dapat mengganggu ritme jantung
Terapkan langkah-langkah ini menurunkan risiko penyebab jantung berdebar dan menjaga detak jantung tetap stabil.
Mengetahui jantung berdebar pertanda apa sangat penting agar Anda bisa membedakan kondisi yang normal dan yang perlu diwaspadai.
Meskipun sebagian besar penyebabnya tidak berbahaya, tetap penting untuk memahami faktor pemicu dan mengenali gejala yang tidak biasa.
Dengan memperhatikan pola hidup, mengelola stres, dan memeriksakan diri saat perlu, Anda dapat menjaga kesehatan jantung dengan lebih baik.
Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!





