7 Cara Menghilangkan Biduran dengan Cepat dan Aman

cara menghilangkan biduran dengan cepat

7 Cara Menghilangkan Biduran dengan Cepat dan Aman

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Biduran atau urtikaria adalah reaksi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol kemerahan yang terasa gatal. 

Kondisi ini bisa muncul secara mendadak dan membuat kulit terasa panas, bahkan mengganggu aktivitas harian Anda. 

Meski umumnya tidak berbahaya, rasa gatal dan perihnya bisa sangat mengganggu, sehingga banyak orang mencari cara menghilangkan biduran dengan cepat agar bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.

Gejala Biduran

Ini beberapa gejala biduran yang umum terjadi: 

  • Biduran ditandai dengan munculnya bentol-bentol di permukaan kulit yang bisa muncul di bagian tubuh mana pun. 
  • Warna bentol bisa bervariasi, mulai dari merah, keunguan, hingga menyerupai warna kulit tergantung pada warna kulit masing-masing orang.
  • Ukuran dan bentuk bentol juga bisa berubah-ubah, serta muncul dan hilang berulang kali.
  • Biduran disertai rasa gatal hebat (pruritus), bahkan terkadang terasa perih atau panas.
  • Pada beberapa kasus, bisa muncul pembengkakan yang nyeri (angioedema) di sekitar mata, pipi, atau bibir.

Jika gejalanya berlangsung lebih dari 6 minggu dan sering muncul kembali kapan saja, bahkan hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun, maka kemungkinan besar termasuk biduran kronis.

Penyebab Biduran

Biduran terjadi akibat pelepasan zat kimia dari sistem kekebalan tubuh, seperti histamin, ke dalam aliran darah. Zat inilah yang menyebabkan peradangan dan munculnya bentol pada kulit.

Pada sebagian kasus, penyebab biduran tidak selalu diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor berikut dapat memicu timbulnya biduran:

  • Paparan panas atau dingin
  • Sinar matahari
  • Gesekan atau tekanan fisik, misalnya saat berlari atau mengenakan pakaian ketat
  • Penyakit tertentu, seperti gangguan tiroid, infeksi, alergi, atau kanker
  • Makanan tertentu (terutama kacang tanah, telur, kacang pohon, dan makanan laut)
  • Obat-obatan, seperti antibiotik (terutama penisilin dan sulfa), aspirin, serta ibuprofen
  • Sengatan atau gigitan serangga
  • Kontak dengan lateks
  • Transfusi darah
  • Infeksi bakteri (misalnya infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan akibat streptokokus)
  • Infeksi virus (seperti flu, mononukleosis, dan hepatitis)
  • Bulu hewan peliharaan
  • Serbuk sari tanaman
  • Beberapa jenis tumbuhan tertentu

Cara Menghilangkan Biduran 

Berikut beberapa cara mengatasi biduran yang bisa Anda lakukan di rumah maupun dengan bantuan tenaga medis:

1. Mandi dengan Air Dingin

Bila Anda tidak mempunyai alergi terhadap suhu dingin, salah satu cara menghilangkan biduran dengan cepat adalah mandi dengan air dingin. Suhu dingin membantu menenangkan kulit dan mengurangi rasa gatal. 

Anda juga bisa mengompres bagian kulit yang bentol menggunakan handuk dingin selama beberapa menit. 

Hindari sabun dengan bahan keras atau pewangi berlebih, karena bisa membuat iritasi semakin parah.

2. Gunakan Pakaian yang Longgar

Tekanan dari pakaian ketat dapat memperparah biduran, terutama jika kulit Anda sensitif. Pilihlah pakaian berbahan lembut dan longgar agar kulit bisa “bernapas” dengan baik. 

Ini merupakan cara mengatasi biduran yang sederhana tapi efektif untuk mencegah iritasi tambahan akibat gesekan atau tekanan pada kulit.

3. Oleskan Krim Pereda Gatal Sesuai Anjuran Dokter

Krim yang mengandung hydrocortisone atau antihistamin topikal dapat membantu meredakan rasa gatal dan bengkak. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan krim untuk memastikan bahwa penggunaan krim sudah tepat dan sesuai dengan diagnosis. 

Bila krim diperlukan, krim umumnya dianjurkan untuk dioleskan tipis-tipis pada area yang terkena biduran, lalu hindari menggaruk agar kulit tidak semakin meradang.

4. Konsumsi Obat Alergi Sesuai Anjuran Dokter

Cara cara menghilangkan biduran dengan cepat adalah dengan mengonsumsi obat antihistamin sesuai dengan petunjuk dokter. 

Obat ini bekerja dengan menghambat efek zat histamin, yaitu senyawa yang dilepaskan tubuh saat bereaksi terhadap alergen. Histamin inilah yang menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan bentol pada kulit.

Antihistamin tersedia dalam berbagai jenis, seperti cetirizine, loratadine, fexofenadine, atau levocetirizine. 

Anda sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar dosisnya sesuai kebutuhan.

Pilihlah antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk jika Anda tetap harus beraktivitas di siang hari.

5. Suntikan Alergi Sesuai Anjuran Dokter

Untuk Anda yang mengalami biduran kronis dan tidak merespons obat antihistamin, dokter bisa menyarankan suntikan alergi (imunoterapi). Terapi ini bertujuan untuk menekan reaksi berlebihan sistem imun terhadap alergen.

Suntikan ini bekerja dengan cara menghambat produksi IgE (immunoglobulin E), yaitu antibodi yang berperan dalam memicu peradangan dan gejala alergi. 

Dengan begitu, tubuh menjadi lebih toleran terhadap pemicu alergi, sehingga frekuensi kambuhnya biduran bisa berkurang secara signifikan.

6. Konsumsi Kortikosteroid Sesuai Anjuran Dokter

Jika antihistamin dan perawatan topikal belum cukup membantu, dokter mungkin akan meresepkan obat kortikosteroid, seperti prednisone. 

Obat ini membantu mengurangi peradangan, pembengkakan, dan rasa gatal yang disebabkan oleh reaksi alergi.

Namun, penting untuk diingat bahwa kortikosteroid tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dokter. Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan efek samping seperti kenaikan berat badan, peningkatan tekanan darah, atau gangguan hormonal. 

Oleh karena itu, obat ini hanya digunakan dalam waktu singkat, biasanya untuk meredakan biduran yang parah atau kambuh mendadak.

Dengan penggunaan yang tepat, kortikosteroid bisa menjadi cara menghilangkan biduran dengan cepat dalam kondisi akut, membantu meredakan gejala dan memberi kenyamanan saat beraktivitas.

7. Injeksi Epinefrin Sesuai Anjuran Dokter

Pada beberapa kasus, biduran bisa disertai gejala berat seperti pembengkakan pada bibir, lidah, tenggorokan, atau bahkan kesulitan bernapas. 

Kondisi ini menandakan anafilaksis, reaksi alergi berat yang bisa mengancam nyawa. Dalam situasi darurat seperti ini, injeksi epinefrin (adrenalin) adalah satu-satunya pertolongan pertama yang efektif.

Epinefrin bekerja dengan cepat melemaskan otot saluran napas, menormalkan tekanan darah, dan menghentikan reaksi alergi ekstrem di dalam tubuh. 

Biasanya, dokter akan memberikan resep auto-injector epinefrin agar Anda bisa membawanya ke mana pun, terutama jika memiliki riwayat alergi berat.

Setelah menyuntikkan epinefrin, Anda tetap harus segera pergi ke rumah sakit, karena reaksi anafilaksis bisa muncul kembali setelah beberapa jam. 

Penanganan medis lebih lanjut sangat penting untuk memastikan kondisi Anda benar-benar stabil.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus biduran bisa membaik dengan perawatan sederhana di rumah, ada kalanya Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. 

Segera temui dokter jika Anda mengalami:

  • Biduran atau pembengkakan yang berlangsung lebih dari 1 minggu. 
  • Bentol yang tampak terinfeksi, seperti kemerahan, bengkak, terasa nyeri, atau mengeluarkan nanah. Ini bisa menjadi tanda adanya infeksi kulit sekunder.
  • Biduran yang sering kambuh, misalnya muncul kembali setiap beberapa bulan.
  • Rasa gatal yang sangat parah hingga mengganggu tidur atau aktivitas sehari-hari. 
  • Tanda-tanda reaksi alergi berat (anafilaksis), seperti sesak napas, mengi, muntah, atau pusing hebat.
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau wajah. Ini bisa menjadi gejala awal anafilaksis dan memerlukan penanganan darurat segera.

Biduran bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari alergi, stres, hingga paparan suhu ekstrem.

Jika gejala tidak juga membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout