6 Gejala Usus Buntu pada Anak dan Cara Penanganannya, Orang Tua Wajib Tahu
Gejala usus buntu pada anak sering kali sulit dikenali, karena mirip masalah pencernaan lainnya. Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda yang menunjukkan adanya peradangan pada usus buntu atau apendisitis.
Usus buntu adalah organ kecil yang terletak di bagian bawah kanan perut dan dapat mengalami peradangan atau infeksi yang memerlukan penanganan medis segera.
Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa mengakibatkan komplikasi serius. Oleh karena itu, mengenali gejala usus buntu sejak dini sangat penting untuk memberikan tindakan penanganan yang cepat dan tepat.
Gejala Usus Buntu pada Anak
Sangat penting untuk mengidentifikasi gejala usus buntu pada anak agar bisa segera menanganinya dengan tepat. Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, berikut adalah sejumlah gejalanya yang wajib diwaspadai:
- Kolik abdomen (nyeri di perut). Nyeri itu berawal dari pusar, lalu perlahan bergerak ke bagian kanan bawah perut. Jadi, awalnya, anak mungkin mengeluh perutnya sakit atau merasakan ketidaknyamanan di area sekitar pusar.
- Anak merasa mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
- Demam ringan. Namun, tidak semua anak mengalami demam tinggi pada awalnya, sehingga orang tua perlu memperhatikan perubahan kondisi tubuh secara rinci.
- Perut kembung dan sembelit atau diare.
- Merasa sangat lelah atau lesu.
- Anak menjadi lebih rewel dan tidak ingin beraktivitas seperti biasanya.
Gejala-gejala usus buntu dapat bervariasi tergantung pada usia anak, sehingga tidak semua anak akan menunjukkan gejala yang sama. Rasa sakit yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan pada perut anak bisa jadi petunjuk utama bahwa ada sesuatu yang salah dengan sistem pencernaannya.
Pada beberapa anak, gejala bisa berkembang dengan cepat. Rasa sakit pun bisa menyebar ke seluruh perut. Pada beberapa kasus, anak mungkin hanya menunjukkan gejala ringan, tetapi dalam beberapa situasi lain, rasa sakit dapat memburuk dengan cepat dan menjadi sangat parah.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera mencari bantuan medis jika menyadari adanya gejala-gejala tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan, seperti tes darah atau pemindaian ultrasound untuk memastikan apakah anak mengalami apendisitis.
Jika usus buntu benar-benar meradang, maka tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkatnya sebelum menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti pecahnya usus buntu yang dapat menyebabkan infeksi berat.
Cara Penanganan dan Perawatan Gejala Usus Buntu
Jika anak mengalami gejala usus buntu, penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi. Dokter akan memeriksa kondisi anak dan mengonfirmasi apakah diagnosis apendisitis memang benar.
Jika ya, maka pembedahan pengangkatan usus buntu (apendektomi) biasanya akan dilakukan sesegera mungkin. Ini adalah prosedur umum yang dilakukan dengan anestesi umum dan memiliki tingkat kesuksesan yang sangat tinggi.
Pada tahap awal, dokter umumnya memberikan cairan infus guna mencegah dehidrasi akibat muntah dan diare. Di samping itu, dokter juga memberikan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan ketidaknyamanan. Antibiotik juga bisa diberikan untuk mengurangi risiko infeksi.
Gejala usus buntu pada anak dapat bervariasi, tetapi rasa sakit perut yang parah dan berkelanjutan serta diikuti mual, muntah, dan demam adalah tanda yang perlu diwaspadai.
Segera mencari pertolongan medis sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jika apendisitis terdeteksi lebih awal, maka anak akan pulih lebih cepat dan terhindar dari risiko komplikasi.
Orang tua harus selalu waspada terhadap perubahan dalam kondisi fisik anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan.