5 Cara Cek Buta Warna
Buta warna merupakan gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya tidak bisa melihat beberapa warna dengan jelas. Meski demikian, banyak penderita buta warna tidak menyadari penyakit yang dialaminya. Oleh karena itu, diperlukan tes buta warna untuk memastikannya.
Penderita buta warna terdiri dari 2 kategori, yaitu buta warna parsial, di mana mereka sulit membedakan warna merah-kuning-hijau, merah-hijau, atau kuning biru, serta buta warna total, di mana mereka sama sekali tidak dapat mengenali warna. Agar bisa ditangani dengan tepat, cek buta warna perlu segera dilakukan. Berikut beberapa cara cek buta warna yang perlu Anda ketahui.
Cara Cek Buta Warna
Tes buta warna tidak hanya dilakukan untuk mengatasi masalah pada penglihatan saja, namun juga penting dilakukan untuk menyaring pelamar pekerja di bidang yang mengutamakan kemampuan dalam persepsi warna, seperti penegak hukum, militer, teknik, elektronik, hingga kedokteran. Berikut beberapa cara cek buta warna:
1. Tes Warna Cambridge
Tes ini dilakukan dengan menggunakan layar komputer. Mereka akan diminta untuk mengidentifikasi huruf “C” yang warnanya berbeda dengan warna di sekitarnya.
2. Tes Isihara
Tes ini merupakan tes yang paling umum dilakukan untuk mendeteksi buta warna merah-hijau. Tes buta warna ini dilakukan dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari banyak titik dengan warna dan ukuran yang berbeda. Beberapa titik akan membentuk angka yang harus ditebak.
3. Tes Penyusunan
Cek buta warna ini dilakukan dengan menyusun objek berdasarkan gradasi warna. Misalnya, peserta akan diminta untuk menyusun balok-balok dari gradasi warna biru tua-biru-biru muda.
4. Tes Farnsworh-Munsell
Tes ini dilakukan dengan menggunakan banyak lingkaran dengan berbagai gradasi dari warna yang sama dan memeriksa apakah peserta dapat membedakan perubahan warna yang tipis.
5. Anomaloscope
Tes ini dilakukan dengan alat mirip seperti mikroskop. Melalui lensa alat tersebut, peserta akan diminta untuk melihat lingkaran yang dibagi menjadi dua warna. Setengah berwarna kuning terang dan setengah warna merah dan hijau. Peserta akan diminta untuk menekan tombol pada alat sampai seluruh warna dalam lingkaran berubah menjadi sama. Tes ini akan dilakukan untuk mengetahui buta warna merah-hijau.
Jika Anda memiliki masalah dalam mengenali warna, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk bertanya lebih lanjut mengenai tes buta warna.
Penyebab Buta Warna
Mata memiliki sel-sel saraf khusus mengandung pigmen yang bereaksi terhadap cahaya dan warna. Sel-sel tersebut memiliki tiga pigmen yang dapat mendeteksi warna hijau, merah, dan biru. Saat seseorang buta warna, sel pigmen tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Buta warna bisa terjadi karena adanya kelainan gen yang diturunkan dari orang tua. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya buta warna, yaitu:
- Mengidap penyakit diabetes.
- Mengidap multiple sclerosis.
- Mengidap glaukoma.
- Terpapar zat kimia industri.
- Efek samping obat-obatan.
- Cedera mata karena kecelakaan.
Selain itu, usia juga menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mengalami buta warna. Saat berusia lanjut, kemampuan mata seseorang dalam menangkap cahaya dan warna akan berkurang. Hal ini merupakan proses alami yang dapat terjadi pada semua orang.