4 Penyebab Panas Anak Naik Turun dan Cara Mengatasinya

7 Cara Menurunkan Panas pada Anak dengan Cepat dan Aman

4 Penyebab Panas Anak Naik Turun dan Cara Mengatasinya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Demam yang naik turun sering kali menjadi tanda adanya infeksi atau merupakan respons tubuh terhadap penyakit tertentu. Kondisi ini bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengidentifikasi penyebab panas anak naik turun dapat membantu menentukan langkah penanganan yang tepat. 

Keadaan panas naik turun harus diwaspadai, apalagi jika waktunya lama. Berdasarkan Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Dian Novita Kumalasari dkk, (2024:54), panas atau demam naik turun yang terjadi lebih dari satu minggu merupakan salah satu keluhan utama demam tifoid, sehingga sangat perlu diwaspadai. 

Penyebab Panas Anak Naik Turun dan Cara Mengatasinya

Fluktuasi (naik turun) suhu tubuh dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti: infeksi virus, bakteri, atau kondisi medis lainnya. Selain itu, sistem regulasi panas tubuh yang masih berkembang juga membuat anak lebih rentan mengalami perubahan suhu yang tidak stabil. Berikut adalah penyebab panas anak naik turun dan cara mengatasinya.  

1. Infeksi Virus  

Infeksi virus dapat menyebabkan panas anak naik turun selama beberapa hari, bahkan juga menyebabkan kondisi lainnya, seperti pilek dan mungkin diare. 

Demam yang timbul akibat infeksi virus umumnya akan menurun pada hari ketiga. Anda bisa mengatasinya dengan memberikan kompres hangat pada dahi anak, membiarkannya beristirahat di ruangan yang nyaman dan sejuk, dan menyelimutinya dengan selimut tipis. 

2. Reaksi terhadap Vaksinasi

Setelah vaksinasi, anak mungkin mengalami demam ringan yang naik turun sebagai respons tubuh terhadap vaksin. Kondisi ini biasanya berlangsung satu hingga dua hari dan hanya menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. 

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, berikan kompres hangat, jaga suhu kamar agar tetap nyaman (tidak terlalu panas maupun dingin), kenakan pakaian yang menyerap keringat, dan pastikan anak tetap terhidrasi.    

3. Pertumbuhan Gigi

Saat gigi tumbuh, beberapa anak mengalami peningkatan suhu tubuh yang fluktuatif. Selain itu, terkadang akan timbul juga rasa nyeri di sekitar gigi yang tumbuh. Kondisi ini tidak berbahaya, tetapi bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit tidur. 

Jika hal ini terjadi, periksakan anak ke dokter gigi. Umumnya, dokter gigi akan memberikan obat untuk meredakan rasa nyeri dan demam pada anak.   

4. Infeksi Bakteri

Demam juga merupakan usaha tubuh melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti: infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih (ISK).

Demam yang diakibatkan oleh infeksi bakteri harus segera diobati dengan tepat agar tidak berakibat fatal. Jadi, anak harus segera diperiksakan ke dokter. Percepat proses penyembuhan dengan menjaga kelembapan udara dan memberinya makanan bergizi.    

Tifus merupakan salah satu contoh infeksi bakteri. Anak yang sedang menderita tifus akan mengalami demam yang tinggi, yakni sekitar 39-40 derajat celsius. Pada siang hari suhu tubuh akan cenderung tinggi dan pada sore atau malam hari, suhu tubuh akan cenderung normal.

Penderita tifus harus mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter. Jadi, segera bawa anak ke dokter untuk diberikan antibiotik yang tepat. Selain itu, jika diizinkan untuk rawat jalan, berikan anak asupan gizi yang cukup sesuai anjuran dokter dan berikan istirahat yang cukup serta nyaman. 

Mengetahui penyebab panas anak naik turun sangat penting agar dapat menanganinya dengan tepat dan cepat. Memastikan anak istirahat dengan cukup, mendapatkan asupan cairan yang cukup, dan memantau suhu tubuh secara berkala dapat membantu mempercepat pemulihan. 

Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai gejala serius lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout