10 Cara Mengatasi Batuk dan Sesak Napas di Malam Hari

cara mengatasi batuk dan sesak nafas di malam hari

10 Cara Mengatasi Batuk dan Sesak Napas di Malam Hari

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Mengalami batuk dan sesak napas di malam hari bisa sangat mengganggu kualitas tidur dan membuat tubuh terasa lelah di pagi hari. 

Kondisi ini sering kali terjadi pada penderita asma atau masalah pernapasan lainnya. 

Gejalanya bisa berupa batuk berulang, rasa berat di dada, hingga sulit bernapas saat berbaring. 

Meski terlihat sepele, batuk dan sesak napas di malam hari dapat menjadi tanda gangguan kesehatan serius yang perlu Anda waspadai. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari!

Penyebab Batuk dan Sesak Napas di Malam Hari 

Penyebab pasti mengapa gejala asma atau masalah pernapasan lebih sering muncul saat tidur belum sepenuhnya diketahui. 

Namun, ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam gangguan pernapasan di malam hari. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Lendir yang Bertambah

Saat tidur, saluran napas cenderung menyempit sehingga aliran udara menjadi lebih terbatas. 

Kondisi ini dapat memicu batuk malam hari, terutama pada orang dengan saluran napas sensitif seperti penderita asma. 

Selain itu, peningkatan produksi lendir atau drainase dari sinus juga bisa memperburuk gejala. 

Itulah sebabnya, sinusitis sering muncul bersamaan dengan asma dan menyebabkan batuk dan sesak napas di malam hari.

2. Tidur dengan Posisi Terlentang

Tidur dalam posisi terlentang bisa menyebabkan penumpukan lendir di saluran pernapasan, meningkatnya volume darah di paru-paru, serta berkurangnya kapasitas paru.
Semua hal ini membuat Anda lebih mudah mengalami batuk dan sesak napas di malam hari. 

Jika keluhan ini sering terjadi, cobalah tidur dengan posisi tubuh bagian atas lebih tinggi menggunakan ganjalan bantal atau miring untuk membantu pernapasan lebih lega.

3. Penggunaan AC

Udara dingin dari AC dapat menyebabkan saluran napas kehilangan panas dan kelembapan. 

Akibatnya, otot bronkus bisa menegang dan memicu penyempitan saluran udara. Bagi sebagian orang, udara kering dari AC juga dapat membuat lendir lebih kental dan sulit dikeluarkan. 

Maka dari itu, aturlah suhu ruangan agar tidak terlalu dingin dan gunakan pelembap udara (humidifier) bila perlu untuk mencegah batuk dan sesak napas di malam hari.

4. GERD

Naiknya asam lambung atau GERD juga dapat menyebabkan batuk dan sesak napas di malam hari. 

Ketika berbaring, asam lambung bisa naik ke tenggorokan dan merangsang otot saluran napas untuk berkontraksi. 

Hal ini dapat memicu bronkospasme, produksi lendir berlebih, hingga rasa panas di dada (heartburn). 

Kalau Anda mengalami gejala ini, cobalah untuk tidak langsung berbaring setelah makan dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

5. Reaksi Alergi yang Terlambat

Paparan alergen seperti debu, bulu hewan, atau serbuk sari dapat memicu reaksi alergi yang tidak selalu langsung muncul. 

Beberapa orang mengalami reaksi lanjutan beberapa jam setelah terpapar, terutama di malam hari saat tubuh sedang beristirahat. 

Reaksi ini bisa menyebabkan penyempitan saluran napas dan peradangan bronkus, yang memunculkan batuk dan sesak napas di malam hari. 

Menjaga kebersihan kamar tidur dan mengganti sprei secara rutin bisa membantu mengurangi risiko ini.

6. Hormon

Tubuh memiliki ritme sirkadian yang mengatur kadar hormon selama 24 jam. Salah satunya adalah hormon epinefrin, yang berperan menjaga otot bronkus tetap rileks agar saluran napas tetap terbuka. 

Namun, kadar epinefrin biasanya menurun pada dini hari, sementara histamin (zat pemicu lendir dan penyempitan saluran napas) justru meningkat. 

Akibatnya, gejala asma memburuk dan memicu batuk serta sesak napas di malam hari, terutama sekitar pukul 4 pagi.

Cara Mengatasi Batuk dan Sesak Napas di Malam Hari

Ada beberapa cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari yang bisa membantu Anda bernapas lebih lega dan tidur lebih nyenyak.

1. Obati Asma 

Salah satu penyebab utama batuk dan sesak napas di malam hari adalah asma. Penyakit ini membuat saluran udara menyempit dan meradang, sehingga udara sulit keluar masuk dengan lancar. 

Jika Anda sering batuk kering dan merasa sesak saat malam hari, segera konsultasikan dengan dokter.

Jika Anda benar didiagnosis mengalami asma, Dokter akan memberikan inhaler atau obat asma sesuai kebutuhan Anda. Selain itu, penting untuk selalu mengikuti pengobatan yang disarankan, menghindari pemicu seperti debu dan asap rokok, serta tidur dengan posisi kepala agak tinggi agar saluran napas tetap terbuka.

2. Pastikan Ruangan Bersih dari Debu

Debu, tungau, dan serbuk sari merupakan alergen yang bisa memicu batuk dan sesak napas di malam hari. Jadi, menjaga kebersihan kamar tidur menjadi langkah penting. Anda bisa:

  • Menyedot debu (vacuum) secara rutin.
  • Mencuci sprei, gorden, dan sarung bantal secara berkala.
  • Mengganti karpet dengan lantai keras agar debu tidak menumpuk.
  • Menggunakan tirai jenis blinds yang lebih mudah dibersihkan.

Lingkungan tidur yang bersih akan membantu mengurangi risiko alergi dan membuat udara kamar terasa lebih segar.

3. Gunakan Humidifier

Cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari adalah dengan menggunakan humidifier atau pelembap udara.

Udara yang terlalu kering bisa membuat tenggorokan gatal dan memperparah batuk di malam hari. 

Usahakan kadar kelembapan ruangan berada di kisaran 40–50%. Jika terlalu lembap, justru bisa memicu pertumbuhan jamur dan memperburuk kondisi pernapasan. 

Dengan humidifier, udara kamar akan tetap lembap, tenggorokan lebih nyaman, dan napas terasa lebih ringan saat tidur.

4. Obati GERD

Naiknya asam lambung atau GERD juga bisa memicu batuk dan sesak napas di malam hari. 

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan obat antasida atau penghambat asam lambung.

Lalu, hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, gorengan, dan kopi sebelum tidur. Anda juga perlu embuat catatan makanan untuk mengetahui jenis makanan yang memperparah gejala.

5. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi 

Cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari yang mudah dilakukan adalah dengan menyesuaikan posisi tidur. 

Cobalah tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi menggunakan bantal tambahan atau meninggikan bagian kepala tempat tidur sekitar 10–15 cm.

Posisi ini membantu mencegah asam lambung naik ke tenggorokan dan memudahkan pernapasan. 

Anda juga bisa tidur dengan posisi miring ke kiri, yang terbukti dapat mengurangi tekanan pada saluran pencernaan dan paru-paru.

6. Minum Obat Batuk Sesuai Petunjuk Dokter

Setelah Dokter melakukan pemeriksaan, jika batuk dan sesak yang dialami dinilai memerlukan obat batuk, maka Dokter dapat meresepkan obat batuk yang sesuai. Obat batuk membantu menenangkan tenggorokan yang teriritasi dan mengurangi keinginan untuk batuk terus-menerus.

Pastikan Anda menggunakan obat sesuai petunjuk dokter atau apoteker agar aman dan efektif.

7. Konsumsi Madu

Kandungan antimikroba dan antiinflamasi di dalam madu dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas batuk, terutama saat malam hari.

Campurkan satu sendok madu ke dalam air hangat atau teh herbal sebelum tidur. Pilih madu alami atau madu lokal yang masih murni agar manfaatnya lebih maksimal.

8. Jaga Hidrasi

Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk membantu mengencerkan dahak dan melonggarkan saluran napas. 

Saat tubuh kekurangan cairan, lendir bisa menjadi lebih kental dan memperparah batuk maupun sesak napas.

Sebagai bagian dari cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari, minumlah air putih secara rutin sepanjang hari. 

Anda juga bisa mengonsumsi makanan tinggi air seperti semangka, jeruk, atau nanas. Teh herbal hangat dengan tambahan madu dan perasan lemon juga bisa membantu menenangkan tenggorokan.

9. Minum Obat Alergi Sesuai Petunjuk Dokter

Jika Dokter mendiagnosis bahwa batuk dan sesak napas Anda disebabkan oleh alergi, obat antihistamin bisa membantu meredakan gejala. 

Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi lendir akibat reaksi alergi, sehingga tidak ada cairan berlebih yang menetes ke tenggorokan dan memicu batuk di malam hari.

Namun, pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat alergi, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

10. Obati Sinusitis

Mengobati akar masalah seperti sinusitis adalah langkah penting dalam cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari, agar gejala tidak terus berulang.

Kalau sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu meredakannya.

Mengetahui cara mengatasi batuk dan sesak napas di malam hari sangat penting agar Anda bisa beristirahat dengan tenang dan mencegah kondisi semakin parah. 

Bila keluhan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. 

Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout