Ketahui 12 Tanda Sakit Jantung
Tahukah Anda, sakit jantung adalah penyebab utama kematian pada perempuan. Dikutip dari U.S Food & Drug, meski sering dialami pria, namun sakit jantung menyebabkan kematian paling banyak pada perempuan. Agar dapat dicegah sejak dini, Anda perlu mengetahui 12 tanda sakit jantung.
Mengenali tanda-tanda sakit jantung sejak dini penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang fatal. Apa ciri-ciri sakit jantung? Berikut 12 tanda sakit jantung yang perlu diwaspadai.
12 Tanda Sakit Jantung yang Perlu Diketahui
Sakit jantung terdiri dari banyak jenis, misalnya serangan jantung, penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan lainnya. Meski demikian, tanda-tanda yang ditimbulkan umumnya sama. Selain nyeri dada, berikut 12 tanda sakit jantung yang perlu diwaspadai:
- Pusing.
- Demam.
- Detak jantung melambat.
- Nyeri di tenggorokan, rahang, punggung, leher, dan lengan.
- Ruam pada kulit.
- Mual.
- Sesak napas.
- Batuk kering berkepanjangan.
- Kaki dan tangan dingin.
- Pingsan.
- Kelelahan.
- Pembengkakan di area mata, perut, lengan, atau tungkai.
Komplikasi Sakit Jantung
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, sakit jantung berisiko menjadi komplikasi yang membahayakan nyawa, yaitu:
- Stroke, yaitu tersumbatnya arteri ke otak, sehingga suplai darah yang diterima otak tidak cukup.
- Aneurisma, yaitu pembesaran dinding arteri yang tidak boleh dianggap sepele, karena berisiko kematian.
- Gagal jantung, yaitu ketika jantung tidak bisa mengangkut cukup darah ke seluruh tubuh. Penyakit ini dipicu oleh infeksi jantung, penyakit jantung koroner, atau kelainan jantung.
- Jantung berhenti tiba-tiba, yaitu fungsi jantung berhenti tiba-tiba, sehingga penderitanya tidak bisa bernapas dan tidak sadar. Jika tidak ditangani secepatnya, keadaan ini berisiko kematian.
Faktor Risiko Sakit Jantung
Ada sejumlah pemicu seseorang terkena sakit jantung, baik internal maupun eksternal, yaitu:
1. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, maka semakin tinggi risiko penyempitan arteri dan melemah atau menebalnya otot jantung, sehingga memicu sakit jantung. Sakit jantung biasanya dialami laki-laki, namun perempuan juga berisiko sakit jantung setelah menopause
2. Riwayat keluarga
Seseorang dengan orang tua penderita sakit jantung, terutama jika dialami setelah 55 tahun, berisiko tinggi terkena sakit jantung. Selain itu, gaya hidup tidak sehat meningkatkan risiko sakit jantung.
3. Kebiasaan merokok
Perokok berisiko tinggi terkena sakit jantung. Hal ini dikarenakan kandungan nikotin dan karbonmonoksida dalam rokok berisiko merusak lapisan dalam jantung dan pembuluh darah menyempit.
4. Pola makan tidak sehat
Konsumsi makanan tinggi kolesterol, lemak, gula, dan garam berlebihan memicu naiknya tekanan darah dan menyebabkan penyempitan atau penebalan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena sakit jantung.
5. Stres
Gangguan kesehatan mental, misalnya stres dan kecemasan, berisiko sakit jantung. Stres menyebabkan seseorang malas berolahraga atau melakukan aktivitas fisik atau makan makanan yang tidak bergizi, sehingga memicu serangan jantung.
6. Obesitas
Menjaga berat badan ideal akan menghindarkan Anda dari beragam penyakit. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit, misalnya sakit jantung, diabetes, kanker, dan asma.
Pencegahan sakit jantung dimulai dari pola makan dengan gizi seimbang dan mengelola stres. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko sakit jantung di atas, segera ke dokter untuk diperiksa dan ditangani secepatnya.